Ozzy Osbourne, Legenda Heavy Metal, Meninggal Dunia: Membedah 10 Lagu Ikonik yang Mengukir Sejarah Musik Rock
Ozzy Osbourne, legenda hidup musik rock dan ikon tak terbantahkan heavy metal dunia, telah tutup usia pada usia 76 tahun. Kabar duka yang menyelimuti dunia musik pekan lalu ini menandai berakhirnya perjalanan panjang seorang musisi revolusioner.
Sebagai vokalis utama dari kuartet legendaris asal Birmingham, Inggris, Black Sabbath, Osbourne memainkan peran krusial dalam membentuk fondasi musik heavy metal sejak awal 1970-an. Warisannya sebagai “Prince of Darkness” tak hanya tercermin dalam kegelapan lirik dan aransemen Sabbath, tetapi juga dalam karier solonya yang membentang selama lebih dari lima dekade.
Dilansir dari *Billboard*, setelah berpisah dengan Black Sabbath pada akhir dekade 70-an, ia menempuh jalur solo yang tak kalah cemerlang, terus relevan dan menghasilkan karya-karya hits yang melintasi berbagai generasi. Kini, saat dunia berduka atas kepergiannya, saatnya kita mengenang kembali kebesaran dan pengaruhnya melalui 10 lagu ikonik Ozzy Osbourne yang mengukir sejarah dalam dunia musik rock dan metal.
Berikut ini adalah 10 lagu ikonik Ozzy Osbourne yang mencerminkan kebesaran dan pengaruhnya dalam dunia musik rock dan metal:
1. Mr. Crowley (Blizzard of Ozz, 1980)
Mahakarya yang memadukan nuansa mistis yang mencekam dengan solo gitar legendaris Randy Rhoads, serta lirik tentang okultis Aleister Crowley. Dibuka dengan solo keyboard ala upacara pemakaman dan ditutup dengan solo gitar yang tak terlupakan, “Mr. Crowley” menjelma sebagai penanda era awal karir solo *Prince of Darkness* ini.
2. Crazy Train (Blizzard of Ozz, 1980)
Tak terbantahkan sebagai salah satu *anthem* debut solo Ozzy Osbourne. Diperkuat dengan *riff* menular dari Randy Rhoads dan lirik reflektif soal Perang Dingin, lagu ini memperlihatkan sisi Ozzy yang lebih reflektif dan peka sosial. Energinya yang eksplosif menjadikannya salah satu lagu rock paling dikenal sepanjang masa.
3. No More Tears (No More Tears, 1991)
Lagu berdurasi tujuh setengah menit ini menampilkan kompleksitas dan kedalaman emosional yang luar biasa. Dengan solo gitar brilian dari Zakk Wylde, bagian tengah lagu menyuguhkan fusi epik antara elemen orkestra simfonis dan deru heavy metal, menjadikan “No More Tears” sebagai karya epik dalam katalog lagu Ozzy.
4. Bark at the Moon (Bark at the Moon, 1983)
Salah satu lagu paling ikonik dari era Jake E. Lee, “Bark at the Moon” menandai transisi Ozzy ke era kejayaan video musik MTV. Dilansir dari *Forbes*, lagu ini mengisahkan tentang seorang ilmuwan gila yang berubah menjadi makhluk buas, dan memamerkan penampilan teatrikal khas Ozzy yang tak tertandingi.
5. Diary of a Madman (Diary of a Madman, 1981)
Judul lagu dari album kedua solo Ozzy ini adalah bukti nyata kejeniusan kolaborasi antara Ozzy dan Randy Rhoads. Lagu ini mengajak pendengar menyelami lorong-lorong kegilaan, dengan aransemen yang melankolis, progresif, dan teatrikal yang memukau.
6. Shot in the Dark (The Ultimate Sin, 1986)
Meskipun sempat memicu kontroversi karena dikesampingkan dari kompilasi resmi, “Shot in the Dark” tetap menjadi favorit abadi para penggemar. Gaya *glam metal*-nya yang khas era ’80-an dan vokal Ozzy yang kuat menjadikan lagu ini demonstrasi nyata kemampuan Ozzy dalam beradaptasi dengan tren musik kala itu.
7. War Pigs (Paranoid, 1970)
Salah satu lagu anti-perang terbaik sepanjang masa, “War Pigs” adalah mahakarya kolosal dari Black Sabbath yang dipenuhi lirik satir dan nuansa distopia. Vokal Ozzy menjadi episentrum emosi, menyuarakan amarah dan ironi dengan kekuatan penuh, menjadikannya salah satu lagu paling berpengaruh di genre ini.
8. Paranoid (Paranoid, 1970)
Lagu singkat namun padat ini menjadi hit terbesar Black Sabbath dan memperkenalkan dunia pada gaya khas Ozzy: vokal tajam dan lirik eksistensial yang mendalam. Meski durasinya singkat, “Paranoid” mengandung energi yang meledak-ledak, menjadikannya lagu wajib dalam setiap penampilan Ozzy maupun Black Sabbath.
9. Hellraiser (No More Tears, 1991)
Ditulis bersama dua ikon musik lainnya, Lemmy Kilmister dan Zakk Wylde, “Hellraiser” adalah sebuah tribut bagi gaya hidup liar khas seorang rockstar. Lagu ini menjadi simbol abadi semangat pemberontakan dan gaya hidup ekstrem yang selama ini melekat erat pada sosok Ozzy Osbourne.
10. Changes (Black Sabbath, 1972)
Salah satu lagu paling emosional yang pernah Black Sabbath ciptakan, “Changes” menampilkan sisi lembut Ozzy yang jarang terlihat, merenungkan patah hati dan kehilangan dengan kepekaan mendalam. Lagu ini sekaligus menegaskan kapabilitas Ozzy untuk bernyanyi dengan penuh perasaan dan kedalaman emosi, jauh di luar persona *Prince of Darkness*-nya yang gelap.
Sepanjang rentang hidup dan kariernya yang gemilang, Ozzy Osbourne telah melakukan lebih dari sekadar membentuk sebuah genre musik; ia mendefinisikan ulang batasannya. Dari *riff* ikonik “Iron Man” yang menggelegar hingga balada mengharukan “Mama, I’m Coming Home”, ia telah menunjukkan kepada dunia bahwa bahkan di tengah kegelapan yang paling pekat, selalu ada ruang tak terbatas bagi keindahan, ekspresi diri, dan kejujuran emosional. Kepergian *Prince of Darkness* mungkin meninggalkan duka mendalam, namun warisan musikalnya akan terus hidup, menginspirasi generasi musisi dan penggemar rock di seluruh penjuru dunia.
Pilihan editor:
https://www.forbes.com/sites/entertainment/article/ozzy-osbourne-songs/
