Para nelayan yang melaut di sekitar Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, menemukan 2 jenazah diduga korban dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Rabu pagi (9/7).
Sehingga, update korban menjadi berikut ini:
-
Korban tewas: 12 orang;
-
Korban yang masih hilang: 24 orang.
“Kami dapat informasi dari nelayan ada dua korban ditemukan mengapung di sekitar Pantai Pebuahan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Nyoman Sidakarya di Jembrana, Rabu (9/7).
Jenazah pertama berjenis kelamin laki-laki, ditemukan pada pukul 06.00 WITA atau sekitar 15,8 nautical mile dari posisi kapal pertama kali dilaporkan tenggelam atau sekitar 1 kilometer dari bibir Pantai Pebuahan.
Jenazah kedua ditemukan pada pukul 07.00 WITA. Posisi korban berada pada titik koordinat 08°21’33.06″S 114°31’40.86E atau sekitar 13,48 nautical mile dari posisi kapal pertama kali dilaporkan tenggelam, atau sekitar 2 kilometer dari bibir Pantai Pebuahan.
“Korban kedua berjenis kelamin laki-laki, menggunakan celana biru pendek dan kaus hitam,” katanya.
Para korban kini dievakuasi ke RSU Negara untuk proses identifikasi. Peristiwa nahas itu terjadi saat kapal bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Rabu malam (2/7). Kapal tenggelam di Selat Bali.
Adapun KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang dengan rincian 53 penumpang dan 12 kru.
Selain melakukan pencarian para korban, tim SAR juga mencari keberadaan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam. Ternyata, salah satu objek yang diduga kerangka KMP Tunu Pratama Jaya terdeteksi sekitar 30 meter dari kabel bawah laut yang melintang di Selat Bali.
Saat ini, tim hidrografi masih memproses gambaran tiga dimensi bawah air untuk hasil yang lebih meyakinkan.