Sekitar 25.000 Jemaah Haji Indonesia Kembali ke Makkah Usai Nafar Tsani
Setelah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), proses kepulangan jemaah haji Indonesia ke Makkah memasuki babak baru. Sebanyak 25.000 jemaah, atau sekitar 11,3% dari total 221.000 jemaah Indonesia yang menunaikan ibadah haji tahun ini, memilih melaksanakan nafar tsani. Mereka dijadwalkan dipindahkan dari tenda-tenda Mina ke hotel di Makkah mulai pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau sekitar 11.00 WIB, Senin, 9 Juni 2025.
Nafar tsani merupakan pilihan bagi jemaah yang menyelesaikan seluruh rangkaian lempar jumrah di Mina hingga 13 Dzulhijjah. Proses ini meliputi lempar jumrah aqabah pada 10 Dzulhijjah, dilanjutkan dengan melontar jumrah ula, wustha, dan aqabah pada tiga hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Berbeda dengan nafar awal, di mana jemaah meninggalkan Mina lebih cepat pada 12 Dzulhijjah setelah lempar jumrah aqabah pada 10 Dzulhijjah dan tiga jumrah pada dua hari tasyrik (11 dan 12 Dzulhijjah).
Proses pemindahan jemaah nafar tsani dilakukan secara bertahap dalam tiga gelombang, demikian disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief. “Alhamdulillah, saat ini suasana Mina sudah lengang, tidak lagi hiruk pikuk. Jemaah akan dijemput di maktab masing-masing. Untuk jemaah dengan jumlah kecil, kami kumpulkan dan bawa dengan kendaraan khusus,” ujar Hilman dari Tenda Misi Haji di Mina.
Jemaah nafar awal telah lebih dulu dipindahkan ke Makkah pada Minggu, 8 Juni 2025, juga dengan skema tiga gelombang. Pantauan di Mina pukul 00.30 WAS menunjukkan suasana yang sangat lengang. Banyak tenda kosong, dan jalanan yang biasanya padat menuju jamarat tampak lapang, berbeda dengan kondisi pada Jumat, Sabtu, dan Minggu dini hari.
Kemenag memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal di Mina dengan melakukan penyisiran menyeluruh ke berbagai sudut di seluruh maktab, termasuk menggunakan mobil golf. Hilman juga mengimbau jemaah agar tidak tergesa-gesa melakukan tawaf ifadah, mengingat kondisi fisik yang lelah. “Kami harapkan jemaah bisa beristirahat,” pesannya.
Setelah Armuzna, jemaah masih harus melaksanakan tawaf ifadah, sai, dan tahalul akhir di Makkah. Tidak ada batasan waktu untuk tawaf ifadah, sehingga jemaah yang belum dipulangkan dalam waktu dekat disarankan menundanya hingga Masjidil Haram lebih lengang. Jemaah dengan kloter awal diperbolehkan langsung melakukan tawaf ifadah setelah kembali dari Mina.