Saham Perbankan Tertekan: BBCA, BBRI, dan BMRI Merah Menyusul IHSG Melemah
Pasar saham Indonesia dibuka kurang menguntungkan pada Senin, 2 Juni 2025, dengan IHSG yang melemah. Kondisi ini turut berdampak pada pergerakan saham emiten perbankan papan atas, seperti BBCA, BBRI, dan BMRI, yang kompak mengalami penurunan harga. Ketiga saham blue chip LQ45 ini menunjukkan kinerja merah di tengah pelemahan pasar.
BBCA: Penurunan Sedikit, Namun Nilai Transaksi Tinggi
Saham BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) ditutup pada harga Rp 9.100 per saham, mengalami penurunan 3,19% dibandingkan penutupan Jumat (30/5) di harga Rp 9.400. Meskipun dibuka di bawah harga penutupan sebelumnya (Rp 9.025), saham BBCA sempat menyentuh harga tertinggi Rp 9.175 dan terendah Rp 9.025 sepanjang hari perdagangan. Secara keseluruhan, saham ini naik Rp 300 per saham dalam sehari. Namun, jika dilihat dari periode 7 hari terakhir (sejak 26 Mei 2025), harga saham BBCA turun 5,45% dari Rp 9.625. Perbandingannya dengan harga setahun lalu (31 Mei 2024) menunjukkan penurunan 1,62% dari Rp 9.250. Menariknya, meskipun harga saham turun, nilai transaksi BBCA tercatat sangat tinggi, mencapai Rp 2.400,70 miliar dengan volume transaksi 2.644.287 lot.
BBRI Masuk Top Losers, Penurunan Terbatas
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI juga mengalami penurunan harga, masuk dalam jajaran top losers. Saham BBRI ditutup di angka Rp 4.200 per saham, merosot 5,62% dari harga penutupan Jumat (Rp 4.450). Sama seperti BBCA, saham BBRI dibuka lebih rendah dari penutupan sebelumnya (Rp 4.360), dengan harga tertinggi Rp 4.390 dan terendah Rp 4.200. Meskipun demikian, saham ini masih mencatatkan kenaikan Rp 250 per saham dalam sehari. Secara mingguan (7 hari terakhir), BBRI mengalami penurunan 2,78% dari Rp 4.320, dan penurunan 3,23% dibandingkan harga setahun lalu (Rp 4.340). Total nilai transaksi BBRI mencapai Rp 1.663,40 miliar dengan volume 3.895.411 lot.
BMRI: Koreksi Terdalam diantara Ketiga Emiten
Bank Mandiri (BMRI) menunjukan penurunan yang lebih signifikan dibandingkan BBCA dan BBRI. Saham BMRI ditutup pada harga Rp 5.075, mengalami penurunan 4,25% dari penutupan Jumat (Rp 5.300). Saham ini dibuka pada harga Rp 5.200, menyentuh harga tertinggi Rp 5.250 dan terendah Rp 5.025. Meskipun mengalami kenaikan Rp 225 per saham dalam sehari, penurunannya cukup signifikan jika dilihat dari periode 7 hari terakhir (turun 7,31% dari Rp 5.475) dan setahun terakhir (turun 13,98% dari Rp 5.900). Nilai transaksi BMRI mencapai Rp 1.906,40 miliar dengan volume 3.734.745 lot.
Kesimpulannya, pelemahan IHSG pada Senin, 2 Juni 2025, berdampak pada penurunan harga saham BBCA, BBRI, dan BMRI. Meskipun ketiga emiten perbankan ini menunjukan kenaikan harga di akhir sesi perdagangan, penurunan harga secara mingguan dan tahunan tetap signifikan. Tingginya volume transaksi menunjukkan aktivitas perdagangan yang cukup tinggi di tengah kondisi pasar yang kurang menguntungkan.