43 Tahun Lalu, Pesawat British Airways Masuk ke Awan Letusan Gunung Galunggung

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 24 Juli 2025 - 07:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com – Tepat 43 tahun lalu, terjadi peristiwa menegangkan saat pesawat British Airways dengan nomor penerbangan BA009 melintasi langit Indonesia.

Penerbangan British Airways BA009 menghadapi insiden langka saat seluruh mesin Boeing 747 berhenti beroperasi di ketinggian 37.000 kaki.

Kala itu, pesawat terbang tanpa mengetahui bahwa Gunung Galunggung baru saja meletus dua jam sebelumnya.

Baca juga: Investigasi Jeju Air: Pilot Salah Matikan Mesin, Sistem Kelistrikan Pesawat Lumpuh

Tidak ada peringatan dini mengenai awan abu vulkanik dari otoritas navigasi udara kepada kru penerbangan.

Lantas, bagaimana bisa pesawat British Airways masuk ke awan vulkanik? Apa yang terjadi setelahnya?

Pesawat British Airways masuk ke awan vulkanik Gung Galunggung

Dilansir dari laman Skybrary, pesawat British Airways BA009 terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Perth, Australia pada 24 Juni 1982 malam.

Boeing 747-200 itu mengudara dalam kondisi visual yang tenang dan tidak menunjukkan gangguan cuaca.

Namun, ketika melintasi wilayah selatan Jakarta, pesawat tanpa diduga memasuki awan abu vulkanik dari Gunung Galunggung.

Seluruh kru tidak mendapatkan informasi terkait aktivitas vulkanik yang sedang berlangsung.

Baca juga: Detik-detik Mesin Pesawat Delta Airlines yang Bawa 226 Penumpang Terbakar Usai Lepas Landas

Tidak peringatan erupsi Gunung Galunggung 

Menurut Kapten Eric Moody yang dulu menerbangkan pesawat itu, tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Mereka tidak tahu bahwa telah masuk ke dalam awan abu vulkanik. 

Letusan Galunggung terjadi sekitar dua jam sebelum pesawat memasuki wilayah tersebut.

Kapten Eric Moody kembali ke kokpit setelah melihat asap dan mencium bau menyengat dari ventilasi kabin.

Sesaat kemudian, seluruh mesin Rolls Royce RB211 pesawat berhenti secara bertahap.

“Kegagalan mesin nomor empat… kegagalan mesin nomor dua… Tiga sudah hilang… Semuanya sudah hilang,” kata Kapten Moody, dikutip dari BBC, Kamis (15/4/2010).

Tanpa tenaga dorong, Boeing 747 kehilangan daya dan meluncur turun dari 37.000 kaki ke 12.000 kaki.

Baca juga: Update Air India: Sakelar Kendali Bahan Bakar Ditemukan Tak Bermasalah, Benar Pesawat Sengaja Dijatuhkan?

Dalam kondisi darurat, kru mengaktifkan autopilot dan mengirimkan panggilan MAYDAY ke Jakarta ACC.

Namun, transmisi awal disalahartikan sebagai kerusakan satu mesin, bukan seluruhnya.

Ketiadaan peringatan resmi dari otoritas navigasi udara menjadi sorotan pascainsiden.

Dalam laporan internal, disebutkan bahwa tidak ada koordinasi informasi mengenai letusan aktif tersebut.

Padahal Gunung Galunggung telah menunjukkan aktivitas selama tiga bulan sebelumnya. Namun, letusan baru belum terpantau satelit saat kejadian.

Ditemukan kerusakan besar usai mendarat darurat

Setelah tiga mesin berhasil dihidupkan kembali, pesawat mengalihkan pendaratan ke Halim Perdanakusuma.

Pendaratan dilakukan secara visual karena kaca depan tergores partikel abu hingga tidak tembus pandang.

Selain itu, landing light juga tidak berfungsi akibat lensa yang terkikis abu vulkanik.

Setibanya di darat, inspeksi menunjukkan kerusakan besar pada baling-baling turbin dan bagian hidung pesawat.

Abu meleleh di dalam mesin dan mengeras saat mendingin, menyumbat aliran udara dan merusak efisiensi mesin.

Kerusakan ini menjadi bukti nyata dampak abu terhadap struktur pesawat dan komponen utama.

Baca juga: Kisah Penerbangan 20 Menit Miss Macao, Insiden Pembajakan Pesawat Pertama di Dunia

Insiden memicu dibentuknya VAAC

Insiden ini memicu diskusi di tingkat internasional tentang perlunya sistem peringatan abu vulkanik.

ICAO kemudian membentuk jaringan Pusat Peringatan Abu Vulkanik (Volcanic Ash Advisory Centres/VAAC) untuk memantau sebaran abu pascaletusan gunung berapi. 

Langkah ini bertujuan mencegah terulangnya insiden seperti kegagalan mesin pesawat akibat abu vulkanik Gunung Galunggung.

Meski tidak menimbulkan korban, insiden BA009 dianggap sebagai salah satu contoh paling serius dalam sejarah penerbangan internasional.

“Ini adalah pengalaman paling menegangkan dalam hidup saya,” ujar Kapten Moody. 

Berita Terkait

Trump Jadikan AI Landasan Inovasi AS, Ini 4 Kebijakan Utamanya
AI Baru Bikinan Google Bisa Baca dan Pahami Tulisan Kuno
Standar Qi2 25W Diumumkan, Pengisian Wireless di HP 70 Persen Lebih Cepat
Apple Siapkan iPad Pro Terbaru dengan Kamera Depan Ganda dan Chip M5
ASUS Vivobook S14 S3407QA OLED: Laptop Baru, Visual Memukau!
iPhone 14 Pro Max Bekas: Masih Worth It Dibeli di 2024?
Asus Vivobook S14 OLED Snapdragon X: Harga & Spesifikasi di Indonesia!
Benarkah RAM Besar Bikin HP Lebih Kencang? Ini Penjelasannya

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:08 WIB

Trump Jadikan AI Landasan Inovasi AS, Ini 4 Kebijakan Utamanya

Jumat, 25 Juli 2025 - 08:40 WIB

AI Baru Bikinan Google Bisa Baca dan Pahami Tulisan Kuno

Jumat, 25 Juli 2025 - 07:37 WIB

Standar Qi2 25W Diumumkan, Pengisian Wireless di HP 70 Persen Lebih Cepat

Jumat, 25 Juli 2025 - 06:48 WIB

Apple Siapkan iPad Pro Terbaru dengan Kamera Depan Ganda dan Chip M5

Kamis, 24 Juli 2025 - 23:48 WIB

ASUS Vivobook S14 S3407QA OLED: Laptop Baru, Visual Memukau!

Berita Terbaru