Yogyakarta selalu berhasil memikat hati para pelancong, dan kini hadir destinasi wisata baru yang siap mencuri perhatian: Bhumi Merapi. Terletak di kawasan Kaliurang, Sleman, tempat ini menawarkan perpaduan unik antara edukasi, hiburan keluarga, dan spot foto estetik bertemakan Eropa, semuanya terpadu dalam satu area yang tertata rapi.
Konsep visual Bhumi Merapi sangat kekinian dan menarik. Bangunan bergaya Santorini dengan warna putih dan biru yang menawan menjadi daya tarik utama. Di sini, pengunjung seolah diajak menjelajahi perkampungan kecil Eropa klasik, dengan jalanan berbatu, bunga-bunga gantung berwarna-warni, dan lampu-lampu besi yang menciptakan suasana kota tua yang romantis. Setiap sudutnya begitu instagenik, menjadi latar sempurna untuk berfoto.
Spot foto ala Santorini menjadi primadona Bhumi Merapi. Dinding putih bersih dipadu dengan jendela dan pintu biru cerah menciptakan suasana ceria dan eksotis. Sementara itu, bangunan kayu dengan papan nama seperti “Coffee Shop” menghadirkan nuansa desa Eropa yang menawan, lengkap dengan ornamen bunga dan elemen dekoratif bergaya barat yang detail. Tempat ini ideal untuk swafoto, pemotretan prewedding, atau sekadar mengabadikan momen indah.
Bhumi Merapi ramah bagi semua usia. Anak-anak dapat menikmati wahana edukatif, orang tua dapat bersantai menikmati udara pegunungan yang segar, dan remaja hingga dewasa dapat mengeksplorasi berbagai spot foto instagramable. Fasilitasnya pun lengkap, mulai dari mushola, toilet, area istirahat, hingga food court yang menyediakan makanan dan minuman ringan.
Dengan tiket masuk yang terjangkau, hanya Rp35.000 per orang, pengunjung dapat menikmati semua area dan berfoto sepuasnya tanpa biaya tambahan. Harga ini menjadikan Bhumi Merapi pilihan menarik bagi wisatawan lokal dan pelajar yang menginginkan liburan murah namun tetap berkesan.
Muna (21), seorang mahasiswi asal Yogyakarta, mengungkapkan pengalaman positifnya, “Saya sudah dua kali ke sini dan tidak pernah bosan. Setiap spotnya estetik banget. Buat yang suka konten atau sekadar ingin healing ringan, Bhumi Merapi sangat cocok. Saya pribadi paling suka bagian yang ala Santorini, fotonya selalu bagus meskipun hanya menggunakan kamera HP.”
Waktu terbaik mengunjungi Bhumi Merapi adalah pagi hari atau sore hari menjelang matahari terbenam. Cuaca lebih bersahabat, cahaya ideal untuk berfoto, dan suasana tidak terlalu ramai. Pada akhir pekan atau musim liburan sekolah, pengunjung cenderung meningkat, sehingga disarankan datang lebih awal untuk menikmati kunjungan dengan lebih leluasa.
Bhumi Merapi bukan hanya sekadar tempat berfoto; pengunjung juga dapat menikmati suasana sejuk pegunungan dan udara segar yang jauh dari polusi kota. Bagi pencinta kopi, terdapat coffee shop kecil dengan interior dan eksterior tematik yang nyaman untuk bersantai sambil menikmati pemandangan.
Suasana “Eropa” yang dihadirkan Bhumi Merapi membuat tempat ini sering dijadikan lokasi pembuatan konten TikTok, reels Instagram, dan bahkan video klip. Perpaduan arsitektur tematik, keindahan alam, dan harga tiket yang terjangkau menjadikan Bhumi Merapi paket wisata lengkap yang menyenangkan dan visual-friendly.
Bhumi Merapi lebih dari sekadar tempat wisata; ini adalah ruang imajinasi yang menyuguhkan keindahan visual dan pengalaman tak terlupakan. Bagi yang ingin merasakan sensasi keliling Eropa tanpa perlu repot mengurus paspor, Bhumi Merapi menawarkan alternatif yang menarik. Dengan tiket masuk terjangkau, spot foto estetik, dan suasana alam yang menyegarkan, Bhumi Merapi layak masuk dalam daftar tujuan liburan Anda berikutnya di Yogyakarta.
