Jerome Powell Ungkap Data Inflasi AS ke Kongres: Apa Dampaknya?

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 22 Juni 2025 - 11:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com JAKARTA — Bank Sentral Amerika Serikat, atau yang dikenal sebagai Federal Reserve (The Fed), dijadwalkan untuk memaparkan pandangannya kepada Kongres AS pekan ini. Paparan ini krusial karena akan memberikan sinyal penting mengenai arah kebijakan moneter yang akan ditempuh otoritas keuangan tersebut.

Melansir dari laporan Bloomberg pada Minggu, 22 Juni 2025, Ketua The Fed Jerome Powell akan menghadiri sidang di Capitol Hill selama dua hari. Sidang ini berlangsung setelah rilis data-data ekonomi utama pada Jumat lalu dan pengumuman The Fed pekan ini yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga. Dalam kesempatan ini, Powell diharapkan kembali menguraikan alasan di balik pendekatan kebijakan moneter yang berhati-hati dari bank sentral.

Ketua The Fed kemungkinan akan menegaskan bahwa meskipun potensi pemotongan suku bunga masih terbuka tahun ini, para pejabat bank sentral memerlukan kejelasan lebih lanjut mengenai dampak kebijakan perdagangan Gedung Putih terhadap kondisi ekonomi. Ketidakpastian ini menjadi salah satu faktor penentu keputusan kebijakan.

Para ekonom memproyeksikan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti (personal consumption expenditure/PCE) – yang tidak termasuk makanan dan energi – diperkirakan naik 0,1% pada Mei, melanjutkan tren kenaikan moderat untuk bulan ketiga berturut-turut. Angka ini menandai periode tiga bulan terlemah sejak pandemi lima tahun silam, mengindikasikan tekanan inflasi yang mereda.

Secara umum, pejabat bank sentral AS mengamati bahwa penerapan tarif yang diperluas oleh pemerintahan Trump berpotensi memberikan tekanan inflasi ke atas dalam jangka panjang. Namun, proyeksi ekonomi terbaru mereka juga menunjukkan adanya potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dan tingkat pengangguran yang lebih tinggi pada tahun ini, menyiratkan dilema kebijakan yang kompleks.

Gubernur The Fed Christopher Waller, pada Jumat pekan lalu, menyatakan kepada CNBC bahwa dampak inflasi dari bea impor kemungkinan bersifat sementara. Ia bahkan melihat adanya ruang untuk melanjutkan penurunan biaya pinjaman mulai bulan depan, sebuah sinyal yang mungkin disambut baik pasar. Keputusan kebijakan The Fed berikutnya dijadwalkan akan diumumkan pada 30 Juli mendatang.

Sejumlah ekonom Bloomberg, termasuk Estelle Ou, Anna Wong, Stuart Paul, Eliza Winger, dan Chris G. Collins, berpendapat bahwa indikator inflasi inti PCE yang menjadi acuan The Fed kemungkinan hanya naik 2 basis poin pada Mei. Kenaikan yang moderat ini, menurut mereka, tidak memberikan kejelasan signifikan mengenai risiko kenaikan inflasi dalam beberapa bulan ke depan. Para ekonom tersebut menambahkan, situasi ini kemungkinan akan mendorong beberapa pejabat The Fed untuk tetap menyeimbangkan kedua sisi mandat mereka, yaitu stabilitas harga dan lapangan kerja penuh, daripada hanya berfokus pada risiko kenaikan inflasi.

Seiring dengan data inflasi Mei, laporan pemerintah yang akan dirilis Jumat ini juga diperkirakan menunjukkan pertumbuhan pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa yang moderat selama dua bulan berturut-turut. Dua bulan terakhir memang mencatat penurunan tajam dalam sentimen konsumen, sebagian besar terkait dengan kekhawatiran yang meningkat tentang dampak tarif yang lebih tinggi terhadap harga barang dan jasa.

Selain itu, para ekonom juga akan mencermati data pendapatan pribadi dalam laporan tersebut untuk mengevaluasi kemampuan konsumen dalam mempertahankan tingkat belanjanya. Dalam periode tiga bulan hingga April, pertumbuhan pendapatan disposable yang disesuaikan dengan inflasi rata-rata 0,6%, angka terkuat dalam lebih dari dua tahun, menunjukkan adanya sedikit peningkatan daya beli.

Data ekonomi penting AS lainnya yang akan dirilis pekan ini meliputi penjualan rumah lama (existing home sales) dan rumah baru pada Mei, serta dua survei kepercayaan konsumen untuk Juni. Pada Kamis, pemerintah juga akan mempublikasikan laporan indikator ekonomi awal yang mencakup perkiraan defisit perdagangan barang untuk Mei.

Selain kesaksian Jerome Powell yang akan menyampaikan laporan kebijakan semi-tahunan The Fed di depan panel DPR pada Selasa dan Komite Perbankan Senat pada Rabu, beberapa bankir sentral lainnya, termasuk Presiden Federal Reserve New York John Williams, juga dijadwalkan tampil di forum publik.

Di wilayah utara, Statistik Kanada akan merilis data inflasi pertama dari dua data inflasi sebelum keputusan suku bunga Bank Kanada pada Juli. Para pembuat kebijakan di Kanada memantau inflasi inti yang masih lebih tinggi dari perkiraan, dan telah memberi sinyal bahwa mereka akan menahan diri untuk tidak memangkas suku bunga kecuali tekanan harga fundamental mereda. Data produk domestik bruto (PDB) berdasarkan sektor industri untuk April dan perkiraan awal untuk Mei kemungkinan akan menunjukkan penurunan ekspor dan investasi bisnis, sejalan dengan penerapan tarif perdagangan dari pemerintahan Trump.

Sementara itu, sorotan global juga tertuju pada rilis data inflasi di Asia, penampilan para kepala bank sentral zona euro dan Inggris, serta potensi pemotongan suku bunga di Meksiko, yang semuanya akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi global.

Berita Terkait

Serangan AS ke Iran: Pasar Saham Global Terancam Ambruk?
Qatar Airways: Juara Maskapai Terbaik Dunia 2025 Skytrax
Harga Emas Antam Naik-Turun! Cek Fluktuasi Pekan Ini
Bank DKI Ganti Nama Jadi Bank Jakarta: Alasan Resmi & Perubahannya
BI Jaga Suku Bunga, Penerbitan Obligasi WOM Finance Lancar
Lelang Sukuk Negara Selasa: Pemerintah Buka Peluang Investasi
Harga Emas Antam Hari Ini
IHSG Terkapar? Cek Proyeksi Saham Senin Ini!

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 20:50 WIB

Serangan AS ke Iran: Pasar Saham Global Terancam Ambruk?

Minggu, 22 Juni 2025 - 18:56 WIB

Qatar Airways: Juara Maskapai Terbaik Dunia 2025 Skytrax

Minggu, 22 Juni 2025 - 17:35 WIB

Harga Emas Antam Naik-Turun! Cek Fluktuasi Pekan Ini

Minggu, 22 Juni 2025 - 17:10 WIB

Bank DKI Ganti Nama Jadi Bank Jakarta: Alasan Resmi & Perubahannya

Minggu, 22 Juni 2025 - 14:44 WIB

BI Jaga Suku Bunga, Penerbitan Obligasi WOM Finance Lancar

Berita Terbaru

Politics

Retret Kepala Daerah: Strategi Baru, Tantangan Baru

Minggu, 22 Jun 2025 - 23:10 WIB