Ragamharian.com – Jakarta – Serangan udara Amerika Serikat ke beberapa instalasi nuklir Iran telah memicu reaksi keras dari Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi. Ia menyatakan negaranya “menyisakan semua opsi” sebagai respons atas tindakan tersebut.
Araghchi menekankan bahwa tindakan AS merupakan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Pernyataan tersebut disampaikan melalui Iran International dan dilansir Mint News. Ia menambahkan bahwa serangan tersebut merupakan tindakan keterlaluan dengan konsekuensi yang akan terasa dalam jangka panjang, seraya mendesak setiap anggota PBB untuk waspada terhadap perilaku AS yang dinilai berbahaya, melanggar hukum, dan kriminal.
Serangan yang terjadi Sabtu malam waktu setempat, menurut Presiden AS Donald Trump, bertujuan untuk “benar-benar menghancurkan” kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman nuklir yang disebutnya berasal dari “negara sponsor teror nomor 1 di dunia”. Tiga lokasi nuklir Iran – Natanz, Isfahan, dan Fordow – menjadi sasaran serangan tersebut. Tindakan ini merupakan eskalasi terbaru dalam konflik yang tengah berlangsung antara Iran dan Israel.
Menanggapi klaim Trump, Iran menyatakan tidak ada tanda-tanda kontaminasi di instalasi nuklir pasca-serangan. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan ucapan selamat kepada Trump, menyatakan serangan tersebut akan berkontribusi pada terciptanya Timur Tengah yang lebih damai dan sejahtera.
Perhatian dunia kini tertuju pada respons Iran atas serangan tersebut. Trump sendiri telah memberikan peringatan keras, mengancam akan membalas setiap serangan balasan Iran dengan kekuatan yang jauh lebih besar.
Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) juga telah mengeluarkan pernyataan, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pengembangan industri nuklir nasional meskipun menghadapi tantangan. AEOI menekankan bahwa dengan dukungan para ilmuwan dan pakar, program pengembangan tersebut tidak akan terhenti. Hamas dan Houthi turut mengutuk serangan AS terhadap Iran, menambah ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.