Kekuatan Militer AS di Timur Tengah: Peta & Analisis Terbaru

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Amerika Serikat secara resmi terlibat dalam konflik Iran-Israel. Pada Sabtu malam, 21 Juni 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan serangan sukses terhadap tiga fasilitas nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan tersebut, yang melibatkan pesawat pembom B-2, terjadi di tengah pekan kedua konflik yang semakin memanas antara Iran dan Israel. Media pemerintah Iran telah mengkonfirmasi serangan tersebut.

Sebelum serangan ini, AS telah meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah secara signifikan. Hal ini termasuk pengerahan pesawat tempur F-16, F-22, dan F-35, serta penempatan ulang kapal induk USS Nimitz ke wilayah tersebut. Menteri Pertahanan Pete Hegseth membenarkan pengerahan ini, menekankan perlindungan pasukan AS sebagai prioritas utama. Langkah ini memperkuat postur pertahanan AS di kawasan yang tengah bergejolak.

Laporan dari Al Arabiya English sebelumnya menyebutkan penempatan pesawat pembom B-52 di Diego Garcia, pangkalan militer strategis di Samudra Hindia. Pesawat ini menggantikan pesawat B-2 yang sebelumnya digunakan untuk menargetkan gudang senjata Houthi di Yaman, menunjukkan peningkatan skala operasi militer AS di wilayah tersebut. Lebih dari selusin pesawat pengisian bahan bakar juga telah dikerahkan atau tengah menuju kawasan tersebut, menandakan dukungan logistik yang besar untuk operasi militer.

Pentagon juga mengambil langkah proaktif dengan memerintahkan dua kapal perusak di Laut Mediterania untuk mendekat ke wilayah Israel, menurut laporan Politico. Tujuannya adalah untuk melindungi aset-aset AS di kawasan tersebut. Sementara itu, Israel memanfaatkan sistem pertahanan udara AS untuk mencegat drone dan rudal Iran yang menargetkan infrastruktur sipilnya.

Kehadiran militer AS di Timur Tengah cukup besar. AS memiliki delapan pangkalan militer di delapan negara: Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Irak, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Al Jazeera melaporkan bahwa total jumlah pasukan AS di pangkalan-pangkalan ini mencapai antara 40.000 hingga 50.000 personel. Skala pengerahan ini menunjukkan komitmen AS yang besar dalam konflik yang semakin intensif ini.

Pilihan Editor: Siapa Bakal Menang dalam Perang Iran-Israel

Berita Terkait

AS Bombardir Nuklir Iran: Skenario Terburuk & Dampaknya
Rupiah Terancam! BI Siap Jaga Stabilitas Akibat Konflik AS-Iran
Pidato Lengkap HUT Jakarta: Sindiran JIS & Janji Gubernur Pramono!
Retret Kepala Daerah: Strategi Baru, Tantangan Baru
Pulau Indonesia Tak Bisa Dimiliki Asing: Pernyataan Menteri Nusron Wahid
Serangan AS ke Iran: Reaksi DPR & Analis Politik
Arab Saudi Kutuk Serangan AS: Iran di Ambang Perang?
Sejarah Baru MI6: Wanita Pertama Pimpin Badan Intelijen Inggris

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 07:15 WIB

AS Bombardir Nuklir Iran: Skenario Terburuk & Dampaknya

Senin, 23 Juni 2025 - 05:56 WIB

Rupiah Terancam! BI Siap Jaga Stabilitas Akibat Konflik AS-Iran

Senin, 23 Juni 2025 - 01:36 WIB

Pidato Lengkap HUT Jakarta: Sindiran JIS & Janji Gubernur Pramono!

Minggu, 22 Juni 2025 - 23:10 WIB

Retret Kepala Daerah: Strategi Baru, Tantangan Baru

Minggu, 22 Juni 2025 - 23:00 WIB

Pulau Indonesia Tak Bisa Dimiliki Asing: Pernyataan Menteri Nusron Wahid

Berita Terbaru

Entertainment

6 Film Action Bollywood 2025 Paling Ditunggu: Wajib Nonton!

Senin, 23 Jun 2025 - 07:42 WIB

Travel

Bali Bosan? Ini 7 Alternatif Liburan Seru Selain Bali!

Senin, 23 Jun 2025 - 07:30 WIB

Politics

AS Bombardir Nuklir Iran: Skenario Terburuk & Dampaknya

Senin, 23 Jun 2025 - 07:15 WIB

Education And Learning

Guru vs. AI: Mengapa Pengajar Tetap Penting di Era Digital?

Senin, 23 Jun 2025 - 07:05 WIB