Serangan AS ke Iran: Pasar Saham Global Terancam Ambruk?

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 22 Juni 2025 - 20:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KOMPAS.com – Serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) telah menciptakan gelombang ketidakpastian yang menggelisahkan pasar saham global. Para analis keuangan bersiap menghadapi gejolak pasar pada pembukaan perdagangan Senin (23/6/2025).

Mark Spindel, Chief Investment Officer (CIO) Potomac River Capital, sebuah firma penasihat investasi asal AS, memprediksi ketidakpastian akan mendominasi pasar. Kehadiran warga AS di berbagai penjuru dunia meningkatkan risiko dan volatilitas. Meskipun masih ada waktu sebelum pembukaan pasar saham Senin, Spindel menekankan bahwa indikasi awal dapat dilihat dari pergerakan dolar AS di pasar Selandia Baru. “Ini adalah tindakan yang sangat berani, sangat kontras dengan komentar tentang negosiasi untuk dua minggu ke depan,” ujarnya kepada Reuters.

Sementara itu, laporan Associated Press menyebutkan penutupan pasar saham AS pada Jumat (20/6/2025) menunjukkan pergerakan yang beragam. S&P 500 mengalami penurunan moderat 0,2 persen, melanjutkan tren negatif selama dua pekan terakhir. Dow Jones Industrial Average, di sisi lain, naik tipis 0,1 persen (35 poin), sementara Nasdaq Composite turun 0,5 persen.

Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management, mengungkapkan kekhawatiran yang meluas terkait perkembangan situasi Iran-Israel. Ketegangan ini, menurutnya, akan memberikan tekanan signifikan pada pasar global. “Kita semua menunggu dengan cemas untuk melihat apa yang akan terjadi,” kata Jacobsen kepada Associated Press. Ia menyarankan pendekatan hati-hati, dengan menyatakan bahwa “Sering kali cara terbaik untuk mengelola stres tersebut adalah dengan melewatinya dan tidak mencoba memperdagangkannya.”

Sebelumnya, pasar obligasi AS relatif stabil meskipun Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memutuskan keterlibatan militer AS dalam konflik Iran-Israel dalam waktu dua pekan. Konflik tersebut telah memicu fluktuasi harga minyak selama sepekan terakhir, yang berdampak pada pergerakan pasar saham AS. Kenaikan dan penurunan eskalasi konflik menimbulkan kekhawatiran akan gangguan aliran minyak mentah global. Sebagai produsen minyak utama dan letaknya di Selat Hormuz—jalur vital bagi sebagian besar pengiriman minyak mentah dunia—Iran menjadi pusat perhatian. Dampak geopolitik ini juga terasa hingga ke pasar kripto, dengan harga Bitcoin yang dilaporkan jatuh di bawah 100.000 dollar AS.

Berita Terkait

MITI Ekspansi! Anak Usaha Kantongi Izin Eksplorasi Pasir Silika
TAPG Panen Dividen: Rp 751 Miliar Masuk Kantong Triputra Agro!
ARCI Gandeng Macmahon: Garap Potensi Tambang Bawah Tanah Lebih Dalam!
Top 10 Pasar Saham Dunia: Dominasi AS, China Nomor Berapa?
Rekomendasi Saham 27 Agustus: Potensi Cuan & Prediksi IHSG Akurat!
Saham Bank Raksasa Anjlok: Analis Ungkap Penyebab & Prospek!
SR023 vs Deposito: Ekonom Ungkap Keunggulan & Cara Investasi Online
ADRO, TOBA, MIDI: Peluang Trading Rabu Ini? Analisis Teknikal Saham

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 13:51 WIB

MITI Ekspansi! Anak Usaha Kantongi Izin Eksplorasi Pasir Silika

Rabu, 27 Agustus 2025 - 12:20 WIB

TAPG Panen Dividen: Rp 751 Miliar Masuk Kantong Triputra Agro!

Rabu, 27 Agustus 2025 - 12:07 WIB

ARCI Gandeng Macmahon: Garap Potensi Tambang Bawah Tanah Lebih Dalam!

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:10 WIB

Top 10 Pasar Saham Dunia: Dominasi AS, China Nomor Berapa?

Rabu, 27 Agustus 2025 - 07:40 WIB

Rekomendasi Saham 27 Agustus: Potensi Cuan & Prediksi IHSG Akurat!

Berita Terbaru

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah (Pokok.id)

Teknologi

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah

Jumat, 19 Sep 2025 - 09:31 WIB

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB