Ragamharian.com – Kerak telor, sebuah nama yang tak asing di telinga pencinta kuliner Nusantara, berdiri gagah sebagai ikon kuliner khas Betawi yang tak lekang oleh waktu. Lebih dari sekadar jajanan pinggir jalan, makanan ini adalah cerminan kekayaan sejarah dan budaya yang terukir mendalam dalam kehidupan masyarakat Jakarta. Dengan perpaduan sederhana namun memikat antara beras ketan, telur ayam atau bebek pilihan, dan sentuhan bumbu-bumbu tradisional warisan leluhur, kerak telor telah menjelma menjadi simbol kuliner Ibu Kota yang wajib hadir dalam setiap perayaan penting, khususnya Hari Ulang Tahun Kota Jakarta.
Baca juga: 15.000 Porsi Makanan Gratis Disiapkan di Lebaran Betawi, Ada Kerak Telor hingga Dodol
Apa Itu Kerak Telor?
Secara etimologis, “kerak telor” merujuk pada sisa atau bagian yang mengering dari telur yang dimasak. Namun, sajian legendaris ini sejatinya adalah sejenis omelet Betawi yang unik, dibuat dari paduan beras ketan yang telah direndam dan telur, baik telur ayam maupun telur bebek. Keistimewaan rasanya semakin diperkaya dengan taburan ebi atau udang kering yang disangrai, bawang goreng renyah, serta serundeng kelapa yang gurih berempah.
Proses pembuatannya menjadi daya tarik tersendiri yang memukau. Dengan wajan kecil yang diletakkan di atas bara api arang, adonan kerak telor dimasak tanpa setetes minyak pun. Setelah satu sisi matang sempurna, wajan dibalik perlahan, membiarkan sisi lainnya bersentuhan langsung dengan bara api, menciptakan tekstur dan aroma khas yang tak tertandingi.
Sensasi rasa kerak telor begitu otentik dan kompleks. Anda akan merasakan perpaduan gurih yang kuat, rempah-rempah yang hangat, renyah di bagian luar, namun tetap lembut dan sedikit lengket di bagian dalam. Racikan bumbu seperti lada putih, kencur, jahe, garam, dan gula pasir berpadu harmonis, menciptakan simfoni rasa yang kaya dan memanjakan lidah.
Sejarah di Balik Kelezatan Kerak Telor
Meskipun kerap diasosiasikan dengan kemunculannya yang tak disengaja di kalangan masyarakat Betawi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, sekitar tahun 1970-an, jejak sejarah kerak telor ternyata jauh lebih dalam. Sajian ini bahkan telah dikenal sejak era kolonial Belanda, di mana ia menjadi hidangan istimewa dan eksotis yang disajikan bagi kalangan elite Eropa. Penggunaan bahan-bahan lokal seperti kelapa, beras ketan, dan rempah-rempah asli Nusantara menjadikannya pembuka selera yang sangat dihargai pada masanya.
Baca juga: Cara Bikin Kerak Telor Khas Betawi di Rumah, Ternyata Simpel
Perjalanan kerak telor tak berhenti di situ. Pada masa kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin, kuliner otentik ini mendapat dorongan besar. Ia mulai dipromosikan secara masif sebagai salah satu makanan khas Jakarta. Sejak saat itu, kerak telor pun bertransformasi menjadi sajian wajib yang selalu dinanti dalam berbagai perayaan kota, tak terkecuali di Pekan Raya Jakarta (PRJ) setiap bulan Juni, sebagai bagian tak terpisahkan dari kemeriahan ulang tahun Ibu Kota.
Menjelajahi Kelezatan Kerak Telor di Sudut Jakarta
Saat ini, kerak telor bukan hanya sekadar makanan, melainkan telah menjadi representasi kuat identitas kuliner Jakarta yang tak terpisahkan. Para penjaja kerak telor, dengan busana adat Betawi yang khas seperti baju pangsi atau sadariah, serta bakul pikulan yang ikonik, menambah daya tarik tersendiri bagi sajian ini.
Untuk merasakan langsung kelezatan kerak telor yang otentik, Anda dapat menemukannya di berbagai lokasi populer di Jakarta, terutama di sentra-sentra wisata dan budaya. Beberapa di antaranya meliputi:
- Monumen Nasional (Monas)
- Kawasan Kota Tua Jakarta yang bersejarah
- Taman Mini Indonesia Indah (khususnya di Anjungan DKI Jakarta)
- Pantai Ancol
- Kebun Binatang Ragunan
- Setu Babakan, sebagai pusat pelestarian budaya Betawi
- Taman Menteng, yang diyakini sebagai tempat asal mula kreasi kuliner ini
Di lokasi-lokasi tersebut, terutama saat musim liburan atau perayaan ulang tahun Jakarta, kerak telor selalu menjadi magnet utama yang memikat perhatian para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, yang ingin mencicipi warisan rasa Betawi.
Kerak Telor: Warisan Budaya yang Wajib Dilestarikan
Lebih dari sekadar hidangan lezat, kerak telor merupakan manifestasi nyata dari kekayaan budaya Betawi yang tak ternilai. Setiap elemennya, mulai dari pemilihan bahan-bahan lokal seperti kelapa dan ketan, hingga teknik memasak yang unik dan penuh tradisi, menegaskan posisinya sebagai warisan kuliner Indonesia yang patut dijaga dan dibanggakan.
Baca juga: Resep Kerak Telor Betawi, Perpaduan Telur Bebek dan Ketan Putih
Namun, ada tantangan yang mengancam keberlangsungan sajian ikonik ini. Proses pembuatannya yang membutuhkan waktu serta keterampilan khusus membuat penjaja kerak telor semakin langka di luar perayaan-perayaan besar. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab bersama, khususnya bagi generasi muda dan para pelaku industri kuliner, untuk mengambil peran aktif dalam melestarikan mahakarya kuliner Betawi ini agar tidak tergerus oleh zaman.
