JAKARTA – Senin (23/6) menjadi hari yang kurang menguntungkan bagi pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah, menarik sejumlah saham perbankan untuk ikut merosot. Pada pukul 14.29 WIB, IHSG tercatat turun 1,94% ke level 6.774, diiringi aksi jual besar-besaran dari investor asing yang mencapai Rp 2,73 triliun pada perdagangan 20 Juni (data RTI).
Penurunan IHSG berdampak signifikan pada saham-saham perbankan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) misalnya, mengalami penurunan 0,41% ke level Rp 4.910, dengan penjualan asing mencapai Rp 445,73 miliar. Tren serupa juga terlihat pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 1,85% ke Rp 3.720, dan penjualan asing mencapai Rp 308,92 miliar. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga mengalami koreksi sebesar 1,22%, menutup perdagangan di angka Rp 4.060 dengan penjualan asing senilai Rp 129,36 miliar.
Tidak hanya tiga bank BUMN tersebut, saham perbankan lainnya juga terpengaruh. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengalami penurunan 0,57% ke Rp 8.650, dengan penjualan asing yang paling signifikan di antara bank-bank lain, yaitu Rp 576,78 miliar. PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. (BRIS) juga ikut tertekan, mengalami penurunan 0,81% ke level Rp 2.460 per saham, dengan penjualan asing sebesar Rp 9,96 miliar.
Achmad Yaki, Head Online Trading BCA Sekuritas, melihat beberapa faktor yang menyebabkan tekanan tinggi pada sektor perbankan. Tingginya suku bunga, daya beli dan konsumsi yang masih rendah, serta tensi geopolitik di Timur Tengah, dianggap turut berkontribusi terhadap pelemahan ini.
Meskipun demikian, Yaki menilai saham-saham perbankan menarik untuk diakumulasikan secara bertahap dengan manajemen keuangan yang baik di tengah tren koreksi IHSG saat ini. Ia mengingatkan agar investor berhati-hati dalam menggunakan buying limit, kecuali jika memiliki dana cadangan untuk top up RDN jika terjadi T+2. Sebagai rekomendasi, Yaki menyarankan BBNI (buy Rp 6.075), BBRI (hold Rp 4.400), BMRI (buy Rp 7.250), dan BBCA (trading buy Rp 9.800). IHSG sendiri telah anjlok 1,70% ke 6.789 pada sesi I Senin (23/6), dengan PTBA, CTRA, dan INCO menjadi top losers LQ45.