Marc Marquez Raih Kemenangan Ke-93 di MotoGP Italia 2025
Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih kemenangan ke-93 dalam kariernya di MotoGP Italia 2025. Balapan di Sirkuit Mugello, Minggu (22/6/2025), menjadi saksi bisu atas dominasinya. Marquez menampilkan performa prima, berbeda jauh dengan kesulitan yang dialaminya di sprint race sehari sebelumnya.
Di balapan utama, Marquez beradu cepat dengan Francesco Bagnaia dan adiknya sendiri, Alex Marquez. Namun, kejutan hadir dari Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46) yang berhasil merebut podium ketiga dari Bagnaia. Kemenangan ini semakin istimewa karena diraih di Sirkuit Mugello, sirkuit yang lekat dengan nama legenda Valentino Rossi.
“Kami bekerja jauh lebih keras daripada di Aragon, lebih menderita, dan memaksakan diri hingga batas kemampuan,” ungkap Marquez dalam wawancara dengan Dazn, seperti dikutip RAGAMHARIAN.COM dari MotoSan. Ia menambahkan, “Yang terpenting, kami menikmatinya. Kami melewati beberapa putaran pertama dengan pertarungan yang ketat. Pecco melaju agresif, kami harus mengontrol ban, tetapi pada saat yang sama mereka menyerang.”
Marquez menjelaskan strateginya, “Saya memutuskan untuk tetap tenang sebentar, dan setelah tujuh atau delapan putaran, mulai memaksakan kecepatan yang saya miliki dalam latihan, meskipun lintasan tampak lebih licin. Namun, saya sangat senang bisa menang di sini di Mugello. Sekali lagi, kami memiliki saingan utama di kandang sendiri karena Alex menjalani musim yang hebat.”
Menanggapi pertanyaan Jorge Lorenzo mengenai performanya dengan Ducati, Marquez menjelaskan adaptasinya. “Secara logika, seperti yang Anda katakan (kepada Lorenzo), tahun lalu ketika saya pindah ke Ducati, saya telah mengendarai dengan cara yang sama selama 10 tahun dengan gaya motor yang sama. Ducati sangat berbeda. Pada akhirnya, DNA motor tidak berubah, bisa lebih baik atau lebih buruk. Tetapi, DNA Ducati adalah mengendarainya dengan bagian belakang, menjadi sangat presisi, tidak terlalu memaksakan bagian depan, dan di situlah saya mengambil langkah.”
Ia melanjutkan, “Terutama dalam ‘serangan waktu’ itu, dalam sprint race di mana tahun lalu saya kurang bersemangat. Tahun ini saya menambahkan semangat itu ke manajemen balapan saya di putaran terakhir yang merupakan saat saya merasa paling nyaman dan sangat bahagia. Saya sangat senang menang di sini di Mugello, trek tempat saya datang dengan mentalitas yang sungguh-sungguh, bertahan, mencoba kehilangan poin sesedikit mungkin. Tetapi, kemarin saya sudah melihat bahwa kemenangan bisa saja terjadi dan hari ini kami mencobanya. Pecco memulai dengan penuh semangat, tetapi saya terus mengulang hal yang sama di kepala saya. Balapannya sangat panjang dan kesabaran adalah kuncinya.”
Kemenangan di markas Ducati, yang juga merupakan rumah bagi rival beratnya Valentino Rossi, menjadi momen bersejarah bagi Marquez. “Sebenarnya hari ini kita bisa merayakan kemenangan dengan bendera ’93’ karena itu adalah kemenangan ke-93, tetapi tidak perlu memprovokasi,” katanya. “Pada akhirnya, lebih baik berbicara di lintasan, memberikan 100 persen. Saya merasa tenang, saya merasa baik, saya merasa nyaman, dan di usia 32 tahun saya berbicara seolah-olah saya berusia 60 tahun.”
Marquez juga membahas persaingannya dengan pembalap lain, termasuk adiknya sendiri. “Jelas, saya tidak ingin melupakan Pecco, Morbidelli, atau Di Giannantonio, karena mereka jelas melaju sangat cepat dan kejuaraan masih sangat panjang. Tetapi untuk saat ini, rival terbesar saya ada di kandang sendiri. Saya berlatih dengannya, saya tidur siang dengannya, kami bersama setiap hari, dan kami saling membantu untuk terus meningkatkan level kami. Saya tidur siang dengannya, tetapi secara terpisah, di motorhome. Kami harus terus menikmati momen ini karena apa yang terjadi tidak seperti biasanya dalam sejarah olahraga ini, dan kami harus menikmatinya.”
Persaingan dengan Alex Marquez, menurutnya, berbeda dengan rival-rivalnya sebelumnya. “Ya, tetapi biasanya ketika Anda memiliki rival—Jorge, Dani, Pol—mereka tahu. Anda mencoba menyembunyikan rahasia Anda, bagaimana Anda melatih ini, itu. Sekarang saya akan mencoba strategi ini. Tetapi dengan Alex, saya dan dia saling menghormati. Jadi kami saling membantu. Pagi ini, misalnya, saat pemanasan, saya akan keluar dengan ban medium. Saya melihat semua orang memakai ban soft. Saya langsung berkata, ‘Saya akan memakai ban soft dan kami berdua balapan dengan ban soft, dan tidak terjadi apa-apa.'” Kemenangan ini semakin memperkokoh posisi Marquez di puncak klasemen MotoGP 2025, sementara luka Francesco Bagnaia semakin bertambah.
