Pasar Bergejolak Lagi Tak Pupuskan Minat IPO di Lantai Bursa

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 24 Juni 2025 - 06:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com, JAKARTA — Meskipun pasar saham menunjukkan gejolak signifikan menjelang akhir semester I/2025, hal ini tidak menyurutkan semangat sejumlah calon emiten untuk melakukan penawaran perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

BEI melaporkan bahwa ada delapan perusahaan berskala besar yang telah berada dalam antrean (pipeline) IPO untuk semester II/2025. Secara keseluruhan, daftar pipeline IPO saat ini mencakup 14 calon emiten.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa hingga 20 Juni 2025, sebanyak 14 perusahaan telah berhasil mencatatkan sahamnya di BEI, berhasil menghimpun dana sebesar Rp7,01 triliun. Nyoman menambahkan dalam keterangan tertulisnya pada Senin (23/6/2025) bahwa saat ini, terdapat 14 perusahaan lainnya yang sedang menunggu dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Dari 14 perusahaan yang mengisi pipeline IPO tersebut, komposisinya terdiri atas satu perusahaan dengan aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar), lima perusahaan skala menengah (aset Rp50 miliar hingga Rp250 miliar), dan delapan perusahaan berskala besar (aset di atas Rp250 miliar).

Adapun, sebaran sektor dari 14 calon emiten dalam pipeline IPO BEI ini didominasi oleh sektor keuangan serta transportasi dan logistik, masing-masing dengan tiga perusahaan. Dua perusahaan berasal dari sektor basic materials, dan dua lainnya dari sektor kesehatan.

Beberapa perusahaan yang terpantau sedang mempersiapkan aksi korporasi IPO antara lain anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), yang berencana menerbitkan hingga 12,48 miliar saham biasa dengan harga penawaran Rp170 sampai Rp190 per saham. Perusahaan lain yang siap melantai di bursa meliputi PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT) dengan 222,35 juta saham, PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR) dengan 812 juta saham, PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG) dengan 563,24 juta saham, PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) dengan 815 juta saham, dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) yang menawarkan 2,2 miliar lembar saham IPO.

: Membaca Arah Baru Startup Kripto Usai IPO Indokripto (COIN)

Di sisi lain, BEI juga menyoroti pencapaian target perusahaan “lighthouse”. Dari 14 perusahaan yang telah listing, tiga di antaranya merupakan emiten “lighthouse” yaitu PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI). Definisi perusahaan lighthouse sendiri adalah entitas dengan nilai kapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun dan kepemilikan publik (free float) minimal 15%.

Nyoman menegaskan, “Kami menetapkan target pada tahun 2025 sebanyak lima IPO lighthouse dan saat ini sudah ada tiga yang tercatat, yakni RATU, CBDK, dan YUPI.” Hal ini berarti BEI masih menargetkan dua tambahan perusahaan lighthouse lagi yang akan IPO tahun ini, dan menurut Nyoman, kedua entitas tersebut berasal dari sektor energi dan consumer.

Kehadiran perusahaan lighthouse atau emiten besar ini, jelas Nyoman, sangat diharapkan dapat memperkuat struktur pasar dan meningkatkan likuiditas, sekaligus memikat lebih banyak minat investor. “BEI akan terus proaktif mendorong perusahaan dengan skala dan potensi pertumbuhan tinggi agar dapat memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan jangka panjang yang strategis,” tambah Nyoman.

Pergerakan IHSG

Sementara fokus pada IPO terus berjalan, pasar saham Indonesia menunjukkan tren koreksi menjelang penutupan semester I/2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (23/6/2025), dipicu oleh meningkatnya ketegangan konflik di Timur Tengah.

Berdasarkan data BEI, IHSG mengakhiri sesi dengan pelemahan 1,74% ke level 6.787,14. Pada pembukaan Senin (23/6/2025), IHSG sempat berada di level 6.833,48, dengan titik terendah tercatat di 6.745,15 dan tertinggi di 6.834,77. Penutupan perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai Rp12,72 triliun, dengan volume transaksi 24,77 miliar lembar saham, frekuensi 1,35 juta kali, dan kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai Rp11.877 triliun.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, mengemukakan bahwa pergerakan pasar saham sangat dipengaruhi oleh sentimen konflik yang memanas antara Iran dan Israel. Eskalasi ini memicu lonjakan harga minyak dunia, yang pada gilirannya berdampak negatif terhadap pasar saham Indonesia. Dalam risetnya pada Senin (23/6/2025), David menjelaskan, “Dinamika geopolitik antara Israel-Iran tetap krusial. Apabila konflik mereda, harga minyak akan turun dan saham sektor konsumen dapat terangkat. Sebaliknya, jika eskalasi terus meningkat, pasar energi akan menguat dan sektor pertahanan berpotensi meraup keuntungan.”

Senada, Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menambahkan bahwa keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Iran dan Israel akan semakin memperparah ketegangan geopolitik, berpotensi memicu kenaikan harga komoditas, khususnya minyak mentah. Lonjakan harga minyak ini, lanjut Ratna, dapat memicu inflasi global, yang pada akhirnya akan menghambat bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Hal ini menjadi tantangan di tengah kebutuhan ekonomi global akan stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMHARIAN.COM tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

PSAT IPO: Dana Segar untuk Ekspansi Armada Dua Kapal Baru
BEST Absen Dividen: Analis Ungkap Penyebab & Prospek Bekasi Fajar
Miliarder Iran: 10 Orang Terkaya, Pendiri eBay Rp 168 Triliun!
Saham ABBA Tak Bagi Dividen: Mahaka Media Ungkap Alasannya
Spooring Ban Mobil Asal-asalan? Ini Bahayanya!
Rencana GreenTeams Setelah Dapat Pendanaan Seri A dari Investor Asing
Syarat dan Cara Mengikuti e-IPO untuk Investasi Saham Baru di BEI
Bos The Fed Lapor ke Parlemen AS, Bahas Alasan Tahan Suku Bunga

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:05 WIB

PSAT IPO: Dana Segar untuk Ekspansi Armada Dua Kapal Baru

Selasa, 24 Juni 2025 - 16:20 WIB

BEST Absen Dividen: Analis Ungkap Penyebab & Prospek Bekasi Fajar

Selasa, 24 Juni 2025 - 15:15 WIB

Miliarder Iran: 10 Orang Terkaya, Pendiri eBay Rp 168 Triliun!

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:15 WIB

Saham ABBA Tak Bagi Dividen: Mahaka Media Ungkap Alasannya

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:00 WIB

Spooring Ban Mobil Asal-asalan? Ini Bahayanya!

Berita Terbaru

Shopping

Cushion Murah Terbaik! 4 Pilihan Harga di Bawah 100 Ribu

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:35 WIB

Public Safety And Emergencies

Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani Dipantau Kedubes, Bagaimana Kondisinya?

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:30 WIB

Politics

Raja Yordania Geram! Iran Serang Pangkalan AS di Qatar?

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:20 WIB

Uncategorized

Marquez Raja Mugello! Melandri Terpukau Dominasi Sang Juara

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:15 WIB