Situasi perang Iran-Israel yang memanas pada Senin (23/6) lalu berimbas pada penundaan 2 penerbangan jemaah haji ke Indonesia.
Penerbangan menggunakan Saudia Airlines ini seharusnya berangkat pada Selasa (24/6) untuk tujuan Surabaya.
“Perlu kami sampaikan bahwa tadi malam terjadi eskalasi politik oleh Timur Tengah dan ada beberapa penerbangan yang sempat ditunda atau di-cancel, dibatalkan,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, di Makkah, Selasa (24/6).
Hilman menjelaskan ada dua kloter yang seharusnya berangkat dengan dua pesawat ke Surabaya. Masing-masing kloter ada 380 jemaah haji. Artinya, ada sekitar 760 jemaah haji yang kepulangannya harus ditunda.
“Dari SUB 43 dan 44 Surabaya, Jatim, yang kebetulan begitu datang ke bandara terjadi eskalasi politik di beberapa negara Timur Tengah yang dikhawatirkan juga berdampak, jadi memang tiap maskapai menentukan,” ungkap Hilman.
Hilman mengatakan semua jemaah yang terdampak tersebut sudah disediakan hotel untuk menginap sembari menunggu penjadwalan ulang keberangkatan dari maskapai.
Selain dua penerbangan itu, Hilman memastikan semua penerbangan berikutnya masih sesuai jadwal yang ditetapkan.
“Informasi sementara yang kami dapatkan dari beberapa pihak bahwa untuk penerbangan selanjutnya insyaallah masih bisa berlanjut karena maskapai yang kita gunakan banyak yang menggunakan jalur melalui Oman dan itu masih aman,” terang Hilman.
“Sehingga penerbangan selanjutnya kita tetap sesuai schedule. Tetapi ada 2 penerbangan yang kemudian tertunda, insyaallah akan kita berangkatkan juga secepatnya,” tambahnya.