Bantuan Subsidi Upah Tahap II Ditargetkan untuk 4,5 Juta Penerima

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 25 Juni 2025 - 05:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com – , Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) secara bertahap. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut jumlah penerima BSU tahap II mencapai sekitar 4,5 juta calon penerima. “Saat ini sedang dalam proses verifikasi dan validasi,” kata Yassierli dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 24 Juni 2025.

Untuk tahap I, Kemnaker menetapkan jumlah penerima BSU sebanyak 3.697.836 orang. Sampai dengan hari ini, Selasa, 24 Juni 2025, pemerintah telah menyalurkan bantuan kepada 2.450.068 penerima. Sedangkan bantuan untuk 1,2 juta sisa penerima masih dalam proses.

Yassierli menjelaskan proses penyaluran BSU melalui tahap verifikasi yang berlapis. Pertama, data calon penerima dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan diverifikasi terlebih dahulu. Berikutnya, dilakukan pengecekan terhadap nomor rekening calon penerima BSU yang terdaftar di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Rangkaian proses verifikasi ini, kata Yassierli, menjadi salah satu tantangan dalam penyaluran BSU karena harus dilakukan secara berhati-hati.

Selain itu, kata Yassierli, administrasi keuangan juga cukup memakan waktu sebab anggaran BSU tidak masuk dalam perencanaan awal tahun. Kendati demikian, dia mengklaim Kemenaker terus berupaya mempercepat proses pencairan BSU. “Bahkan di luar jam kerja pun kami terus melakukan proses percepatan untuk pengecekan,” kata dia.

Yassierli juga menegaskan BSU tidak dikenakan potongan dalam bentuk apa pun. Pemerintah memberikan BSU sebanyak Rp 300 ribu per bulan untuk Juni dan Juli 2025. Bantuan diberikan sekaligus, sehingga total nilai yang diterima penerima adalah Rp 600 ribu. BSU ditargetkan menyasar 17,3 juta pekerja dengan upah maksimal Rp 3,5 juta. Namun bantuan ini dikecualikan bagi aparatur sipil negara atau ASN, prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan anggota Kepolisian RI.

BSU merupakan satu dari lima program stimulus ekonomi yang diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Stimulus lainnya adalah pemberian diskon transportasi, diskon tarif tol, bantuan sosial, serta perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan kebijakan ini bertujuan mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen pada kuartal II 2025. “Bukan hanya (untuk) mendorong daya beli. Pokoknya, mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II,” ucap Susiwijono Moegiarso, dikutip Senin, 26 Mei 2025.

Pilihan Editor: Dampak Perang Iran-Israel pada Pasar Keuangan

Berita Terkait

BI: Ekonomi Syariah Lebih Resilien Hadapi Dampak Konflik Global
Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis di Level USD 68,45 per Barel Dipicu Gencatan Senjata Iran-Israel dan Ekspektasi Suku Bunga Fed
Kemenkeu Salurkan Dana Desa Rp 37,38 Triliun hingga Juni 2025
KKGI Bagi Dividen Rp73,99 Miliar, Manajemen Baru Diumumkan!
PALM Ungkap Strategi Jitu Jaga Portofolio Investasi Saat Pasar Bergejolak
Peluang Investasi Semester II: Saham & Obligasi Menarik Perhatian!
MTEL: Suku Bunga Turun, Saatnya Beli Saham Telco Ini?
CARE: Analisis Saham Metro Healthcare, Untung atau Buntung?

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 23:56 WIB

BI: Ekonomi Syariah Lebih Resilien Hadapi Dampak Konflik Global

Rabu, 25 Juni 2025 - 23:20 WIB

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis di Level USD 68,45 per Barel Dipicu Gencatan Senjata Iran-Israel dan Ekspektasi Suku Bunga Fed

Rabu, 25 Juni 2025 - 22:55 WIB

Kemenkeu Salurkan Dana Desa Rp 37,38 Triliun hingga Juni 2025

Rabu, 25 Juni 2025 - 22:05 WIB

KKGI Bagi Dividen Rp73,99 Miliar, Manajemen Baru Diumumkan!

Rabu, 25 Juni 2025 - 21:55 WIB

PALM Ungkap Strategi Jitu Jaga Portofolio Investasi Saat Pasar Bergejolak

Berita Terbaru