TEHERAN, RAGAMHARIAN.COM – Pemerintah Iran telah menangkap lebih dari 700 orang atas tuduhan menjadi mata-mata Israel selama kecamuk perang yang berlangsung 12 hari mulai Jumat (13/6/2025) hingga Selasa (24/6/2025).
Tiga diantaranya telah dijatuhkan hukuman mati atas spionase, menurut laporan kantor berita Iran Fars pada Rabu (25/6/2025), sebagaimana dilansir Antara.
Pasukan intelijen dan keamanan Iran yang dikutip kantor berita tersebut mengatakan, penangkapan itu dilakukan di beberapa provinsi seperti Kermanshah, Isfahan, Khuzestan, Fars, dan Lorestan.
Baca juga: Iran-Israel Resmi Gencatan Senjata, Akankah Perang Betulan Berakhir?
Selain melakukan penangkapan, Iran juga mengeksekusi tiga pria yang didakwa menjadi mata-mata agen intelijen Israel Mossad di Penjara Urmia di Provinsi Azerbaijan Barat, Rabu.
Ketiga pria itu disebut berusaha mengimpor perangkat keras ke Iran dengan kedok pengiriman alkohol untuk melakukan tindakan teroris.
Ketegangan situasi di Timur Tengah meningkat pada 13 Juni ketika Israel melancarkan operasi besar-besaran terhadap Iran.
Israel berdalih, Iran melaksanakan program nuklir militer rahasia sehingga perlu untuk melakukan serangan.
Baca juga: Gencatan Senjata dengan Israel, Iran Segera Gelar Upacara Pemakaman Komandan dan Ilmuwan Nuklir
Teheran kemudian membalas dengan meluncurkan Operasi True Promise III yang menyerang target militer di dalam Israel.
Pada Minggu (22/6/2025), AS menyerang tiga lokasi nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan, bergabung dengan Israel melakukan serangan ke Iran.
Setelah melakukan serangan, Presiden AS Donald Trump mengancam Iran, mau damai atau akan menghadapi serangan yang lebih serius.
Tak terima atas ancaman tersebut, pada Senin (23/6/2025), Iran melancarkan serangan rudal di Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar sebagai tanggapan atas serangan AS.
Baca juga: Israel-Iran Gencatan Senjata, Apa Langkah Selanjutnya?
Namun, serangan tersebut tidak berdampak signifikan karena semua rudal kecuali satu berhasil dicegat dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Selanjutnya pada Senin malam, Trump mengatakan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Pada Selasa, Trump mengatakan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai berlaku.
Baca juga: Trump Marah di Medsos, Tak Percaya AS Gagal Hancurkan Nuklir Iran