YOGYAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Puluhan wisatawan yang berkunjung ke Pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta diingatkan untuk mewaspadai munculnya ubur-ubur.
Ubur-ubur biasanya menyengat wisatawan saat bermain air.
“Wilayah operasi II Pantai Baron kemarin baru satu di Wilayah Kukup,” kata Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto, saat dihubungi melalui telepon Kamis (26/6/2025).
Dia mengatakan, hewan dalam kelas Scyphozoa biasanya muncul pada awal bulan Juli hingga bulan September saat suhu udara di laut dingin dan ubur-ubur beracun muncul dan tersapu gelombang ke pantai.
Biasanya, tubuh yang tersengat akan merasa panas dan perih. Jika tidak kuat, bisa menyebabkan sesak napas.
“Jangan panik, dan langsung dibersihkan dengan air biasa atau air laut. Tentakelnya jangan sampai terus menempel,” ucap Suris.
“Semoga hari ini tidak muncul karena ada labuhan menjelang 1 Suro di kawasan pantai Kukup,” kata dia.
Sementara itu, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III Pantai Parangtritis, Muhammad Arief Nugroho, mengatakan, kemarin sudah ada sekitar 50 orang tersengat ubur-ubur pada Rabu (25/6/2025).
“Ada sekitar 50 wisatawan yang tersengat ubur-ubur beracun, yang rata-rata adalah anak-anak,” kata Arif.
Dia menjelaskan, ubur-ubur beracun yang dalam istilah masyarakat lokal disebut rawe ini memiliki gelembung berwarna putih serta ada yang berwarna biru ungu.
Baca juga: Jadwal Kirab Pusaka Malam 1 Suro 2025 di Solo, Catat Jam dan Rutenya
Bagi wisatawan yang bermain dan belum mengetahui, biasanya menyentuhnya untuk bermain.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada wisatawan untuk berhati-hati dan tidak menggunakan mainan.
“Walaupun tidak ada serangan, kami selalu menyiapkan obat-obatan, tabung oksigen, hingga mobil ambulans jika wisatawan yang tersengat ubur-ubur harus dilarikan ke rumah sakit,” kata Arif.
Saat ini, kondisi gelombang pasang akan berlangsung hingga akhir pekan ini.
Arif kembali mengingatkan wisatawan untuk tidak bermain air atau berenang di daerah palung karena sangat berbahaya.
Wilayah palung bisa menyebabkan terseret gelombang ke tengah laut.