Muharram: Bulan Suci Penuh Keutamaan, Inilah Niat dan Panduan Puasa 1 Muharram
Bulan Muharram adalah gerbang pembuka Kalender Hijriah, sebuah momentum penting yang menandai awal tahun baru Islam. Sebagai salah satu dari empat bulan suci ( *asyhurul hurum*), Muharram menyimpan keberkahan dan keutamaan yang luar biasa. Oleh karena itu, umat Muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan ini, salah satunya adalah dengan menjalankan puasa sunnah, terutama puasa 1 Muharram yang menjadi penanda dimulainya lembaran baru.
Nilai Tinggi Puasa 1 Muharram
Melaksanakan puasa sunnah 1 Muharram memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Keutamaan puasa ini bahkan disebutkan dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW, di mana berpuasa satu hari di bulan Muharram dijanjikan pahala setara dengan berpuasa selama 30 hari penuh. Ini menunjukkan betapa istimewanya amalan ini dalam membuka tahun baru Hijriah dengan keberkahan.
Sebelum melaksanakan puasa sunnah di awal tahun Hijriah, umat Islam dianjurkan untuk membaca niat. Niat adalah pondasi dari setiap ibadah, dan untuk puasa, niat dapat dilakukan secara mutlak, baik di dalam hati maupun diucapkan secara lisan.
Libur 1 Muharram 2025 Jatuh pada Jumat 27 Juni, Apakah Ada Cuti Bersama?
Niat Puasa 1 Muharram
Berikut adalah bacaan niat puasa 1 Muharram yang dapat diamalkan, sebagaimana dikutip dari baznas.go.id:
*Nawaitu shauma-sy-syahri-l-muharrami sunnatan lillaahi ta’aala*
Artinya: “Saya berniat puasa bulan Muharram sunnah karena Allah Ta’ala.”
Waktu pembacaan niat puasa ini cukup fleksibel, bisa dibaca sejak malam hari hingga sebelum matahari tergelincir (*zawal*), asalkan belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak waktu subuh. Selain itu, untuk kesempurnaan ibadah, umat Islam juga sangat dianjurkan untuk makan sahur sebelum memulai puasa sunnah ini.
Keutamaan Luar Biasa Puasa di Bulan Muharram
Bulan Muharram bukan sekadar penanda waktu, melainkan juga ladang pahala yang melimpah. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Muslim: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim). Ini menegaskan posisi istimewa Muharram dalam kalender Islam, terutama untuk amalan puasa.
Mari kita selami lebih dalam beberapa keutamaan utama berpuasa di bulan Muharram:
1. Penghapus Dosa Setahun Penuh
Puncak keutamaan puasa di bulan ini terletak pada Hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram. Puasa pada hari ini sangat dianjurkan karena memiliki kekuatan untuk menghapus dosa selama setahun sebelumnya. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat.” (HR Muslim, dari Abu Qatadah r.a.). Untuk menyempurnakan dan memperkuat amalan ini, umat Islam juga sangat dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (dikenal sebagai Hari Tasu’a) dan juga tanggal 11 Muharram.
2. Kelapangan Rezeki bagi yang Menafkahi Keluarga
Selain puasa, amalan lain yang sangat ditekankan di Hari Asyura adalah memberi nafkah lebih kepada keluarga. Rasulullah SAW menjanjikan bahwa barang siapa yang memberi kelapangan atau mencukupi kebutuhan keluarganya di hari tersebut, maka Allah SWT akan meluaskan rezekinya sepanjang tahun. Ini adalah janji keberkahan finansial yang luar biasa.
3. Mengenang Peristiwa Bersejarah Para Nabi
Bulan Muharram, khususnya Hari Asyura, juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa agung yang terjadi pada masa para nabi. Momen-momen penting ini menjadi pengingat akan kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT:
* Taubat Nabi Adam AS diterima.
* Nabi Nuh AS selamat dari banjir besar yang melanda.
* Nabi Ibrahim AS diselamatkan dari panasnya api Raja Namrud.
* Nabi Musa AS diselamatkan dari kejaran Fir’aun saat melintasi Laut Merah.
* Nabi Yunus AS berhasil keluar dari perut ikan besar.
* Nabi Ayyub AS disembuhkan dari penyakit yang dideritanya.
* Nabi Muhammad SAW diampuni kesalahannya oleh Allah SWT.
Dengan segala keutamaan dan sejarah yang terkandung di dalamnya, bulan Muharram bukan hanya menjadi penanda awal tahun baru Islam, tetapi juga momentum emas untuk memperkuat keimanan dan spiritualitas diri. Dengan menjalankan puasa sunnah, memperbanyak amal kebaikan, serta merenungi dan meneladani kisah inspiratif para nabi, umat Islam diharapkan dapat mengisi tahun baru Hijriah dengan semangat ketaatan yang lebih tinggi dan rasa syukur yang mendalam.
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025, Berikut Niat dan Keutamaannya
40 Twibbon 1 Muharam 1447 H Gratis dan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2025