Kronologi Pendaki Asal Brasil Tewas di Jurang Gunung Rinjani: Versi Pemandu dan Asosiasi

Avatar photo

- Penulis Berita

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com – , Jakarta – Pemandu pendaki Gunung Rinjani, Ali Musthofa, membantah telah meninggalkan Juliana de Souza Pereira Marins saat mendaki sehingga perempuan warga Brasil itu jatuh ke jurang pada Sabtu, 21 Juni 2025. Versi Ali, dia memberi kesempatan kepada Marins untuk berhenti dulu untuk beristirahat pada hari itu, sementara dia menunggu di depan dengan jarak tiga menit pendakian.

Namun sekitar 15 sampai 30 menit Juliana tidak muncul, Ali mengaku kembali ke titik semula dan mendapati Marins tidak ada di tempat. “Saya menyadari dia telah jatuh ketika saya melihat cahaya senter di jurang sedalam sekitar 150 meter dan mendengar suara meminta bantuan,” ujarnya kepada media Brasil O Globo yang terbit pada Selasa, 23 Juni 2025, dan dikutip lewat Google Translate.

Setelah mengetahui Juliana terjatuh, Ali memberitahu akan menolong dengan mencarikan bantuan karena menganggap tidak mungkin melakukannya sendiri tanpa peralatan keselamatan. Seperti diketahui titik jatuh Marins adalah di jurang ke arah Danau Segara Anak dengan ketinggian lebih dari 2.700 meter di atas permukaan laut.

Ali mengaku menelepon tempatnya bekerja meminta didatangkan tim penyelamat. Dari situ, tim SAR baru berhasil mengevakuasi Marins pada Selasa. Pada hari itu, posisi Marins sudah bergeser dari posisi awal dia terjatuh, menjadi ke kedalaman 600 meter. Kondisi Marins sudah tak bernyawa.

Persiapan evakuasi jenazah pendaki Juliana Marins oleh Tim SAR gabungan di kawasan Gunung Rinjani Lombok, NTB, 24 Juni 2025. Antara/HO-Humas SAR Mataram.

Kepolisian Resor Lombok Timur telah meminta keterangan Ali sejak 25 Juni. Namun belum ada kesimpulan adanya kelalaian atau hal lain yang menyebabkan Marins jatuh atau terperosok. Penilaian ini berbeda dari ramai perbincangan di media sosial yang sebagian menyesalkan kenapa Marins ditinggalkan sang pemandu. Sebagian sorotan juga tertuju ke upaya evakuasi yang dinilai lambat sehingga Marins akhirnya tak bisa bertahan.

Asosiasi Pemandu Gunung Bicara Ali dan Kompetensi

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Rahman Mukhlis mengatakan belum bisa menilai apakah ada kelalaian dari pemandu atau tidak dalam peristiwa di Gunung Rinjani itu. Menurutnya, Ali saat ini belum terdaftar sebagai anggota APGI.

“Dan kami masih mengumpulkan data valid di lapangan, karena berita yang beredar cukup beragam kronologisnya. Perlu dipastikan dahulu,” katanya saat dihubungi, Jumat, 27 Juni 2025.

Yang jelas, Rahman menambahkan, seorang pemandu pendaki gunung harus memiliki kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pemandu Wisata Gunung. Keahlian pemandu harus dibuktikan dengan sertifikat Peraturan Pemerintah Nomor 24 Nomor 2023 tentang Sertifikasi Kompetensi Kerja di Bidang Kepariwisataan.

“Untuk ruang lingkup kerja ada beberapa level, lokal di satu gunung saja atau di beberapa destinasi, atau mencakup seluruh gunung di Indonesia,” tuturnya.

Selain harus terdidik dan terlatih, pemandu juga harus mengikuti pelatihan dan memiliki pengalaman kerja seputar pendakian gunung. Ketika bekerja, pemandu perlu menyiapkan dokumen perjalanan pendakian, persiapan logistik, koordinasi jadwal pendakian, menangani wisatawan, menyampaikan petunjuk pendakian, dan memandu teknik pendakian.

Kemudian, kata Rahman, perlu memandu kegiatan interpretasi, orientasi medan dan cuaca, mengatur penanganan bahaya gunung. “Melakukan komunikasi dan penyampaian pesan, serta mengelola laporan perjalanan pendakian,” ucapnya.

Rahman menilai medan pendakian di Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut termasuk kategori menengah atau cukup sulit. Menurutnya, gunung tersebut juga tidak direkomendasikan untuk pendaki pemula.

Pilihan Editor: Adu Teknologi Perang Rudal Hipersonik Dongfeng Vs Kapal Induk USS Gerald R. Ford

Berita Terkait

Gempa Kolaka Timur: Susulan Gempa Besar 5 Bulan Lalu Guncang Lagi
OTT KPK di Mandailing Natal Terkait Proyek PUPR dan Satker PJN
6 Orang yang Di-OTT KPK di Mandailing Natal: ASN hingga Swasta
Gempa Dangkal 3 Magnitudo Guncang Pacitan
Gunung Rinjani: Sorotan terhadap Kecelakaan Pendaki Asal Brasil
72 WNI dari Iran Sudah Kembali ke Indonesia, 24 Masih di Azerbaijan
Rinjani Memakan Korban? Menpar Desak SOP Wisata Ekstrem Diperketat!
Polemik pelayanan BPJS Kesehatan – ‘Kami kaget kok disuruh pulang?’

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:33 WIB

Gempa Kolaka Timur: Susulan Gempa Besar 5 Bulan Lalu Guncang Lagi

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:23 WIB

Kronologi Pendaki Asal Brasil Tewas di Jurang Gunung Rinjani: Versi Pemandu dan Asosiasi

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:08 WIB

OTT KPK di Mandailing Natal Terkait Proyek PUPR dan Satker PJN

Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:40 WIB

6 Orang yang Di-OTT KPK di Mandailing Natal: ASN hingga Swasta

Sabtu, 28 Juni 2025 - 07:11 WIB

Gempa Dangkal 3 Magnitudo Guncang Pacitan

Berita Terbaru

Travel

Curug Sentul: 5 Air Terjun Terbaik untuk Liburan Keluarga!

Sabtu, 28 Jun 2025 - 22:56 WIB

Entertainment

Superman Datang! Jadwal Film Warner Bros. Paruh Kedua 2025

Sabtu, 28 Jun 2025 - 22:49 WIB

Sports

Piala Dunia Klub 2025: Kejutan Top Scorer, Bukan Messi!

Sabtu, 28 Jun 2025 - 22:42 WIB