Gempa Susulan Guncang Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara; BMKG Imbau Kewaspadaan
Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara kembali diguncang serangkaian gempa bumi pada Jumat, 27 Juni 2025. Gempa terkuat, dengan magnitudo 3,6 SR, terjadi pukul 11.53 WIB (12.53 WITA) dan dirasakan hingga skala III-IV MMI. Artinya, guncangan terasa nyata di dalam rumah, bahkan membuat pintu dan jendela berderik. Episenter gempa berada di darat, tiga kilometer barat daya Ladongi, dengan kedalaman lima kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rudin, menjelaskan bahwa gempa dangkal ini disebabkan aktivitas sesar aktif di barat daya Ladongi. Ia menambahkan bahwa gempa ini merupakan rangkaian susulan dari gempa utama magnitudo 5,1 SR yang mengguncang wilayah tersebut pada 29 Januari 2025. Gempa Januari lalu, yang intensitasnya mencapai V MMI, menyebabkan kerusakan puluhan bangunan dan dipicu oleh aktivitas sesar yang disebut “baru”.
Setelah gempa magnitudo 3,6 SR, dua gempa susulan terjadi, masing-masing berkekuatan 1,8 SR (pukul 13.16 WITA) dan 2,2 SR (pukul 13.50 WITA). Kedua gempa susulan ini juga diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif yang sama di barat daya Ladongi. Untungnya, hingga saat ini BMKG belum menerima laporan kerusakan akibat gempa utama maupun susulannya.
[Gambar: Peta sebaran epicenter rangkaian gempa bumi Kolaka Timur tanggal 24 Januari sampai 9 Maret 2025. Dok. BMKG]
Meskipun belum ada laporan kerusakan, BMKG tetap mengimbau masyarakat di sekitar Kolaka Timur untuk tetap waspada. Penting untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa sebelumnya, dan memastikan tempat tinggal memiliki konstruksi yang tahan gempa. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam menghadapi potensi gempa susulan selanjutnya.