Winger Barcelona, Raphinha, Kritik Keras Piala Dunia Antarklub 2025: Liburan Pemain Terkorbankan!
Piala Dunia Antarklub 2025 yang baru saja berakhir menuai kontroversi. Salah satu kritik tajam datang dari Raphinha, pemain sayap Barcelona, yang menyoroti dampak negatif turnamen tersebut terhadap waktu istirahat para pemain. Format baru dengan 32 tim yang dibagi ke dalam delapan grup, berlangsung dari 15 Juni hingga 14 Juli, mengakibatkan pemain kehilangan waktu liburan yang sangat dibutuhkan.
“Anda harus pergi dan itu saja,” ujar Raphinha kepada Bein Sport, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami mengikuti perintah, harus bermain di sana. Mengorbankan liburan karena kewajiban sangat rumit, karena itu hak kami,” tegasnya. Ia menekankan pentingnya waktu istirahat bagi para pemain, “Setiap orang berhak setidaknya satu bulan libur, mungkin tiga minggu. Tetapi banyak yang bermain di Piala Dunia Antarklub ini bahkan tidak akan mendapatkan liburan sebulan.”
Jadwal padat yang memaksa pemain berlaga di turnamen ini, di tengah musim kompetisi klub yang panjang dan melelahkan, meningkatkan risiko cedera. Raphinha mengatakan para pemain “dipaksa bermain dan tidak memiliki banyak pilihan lain.” Ia mengakui keinginannya untuk berkompetisi melawan klub terbaik dunia, namun menekankan perlunya FIFA memprioritaskan kesehatan fisik dan mental pemain dalam perencanaan turnamen. “Sepak bola itu seperti pekerjaan lain, dan kami membutuhkan istirahat untuk mengisi ulang tenaga. Anda tidak bisa mempertahankan level intensitas ini tanpa istirahat,” jelasnya.
Meskipun Raphinha dan Barcelona tidak berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub 2025, karena regulasi FIFA yang membatasi jumlah peserta per liga, kritiknya menunjukkan keprihatinan yang meluas di kalangan pemain sepak bola profesional. Barcelona, yang berada di peringkat ke-12 koefisien klub, tidak lolos karena Real Madrid dan Atletico Madrid, dua klub Spanyol lain, memiliki peringkat lebih tinggi. Ketidakhadiran Barcelona di Piala Dunia Antarklub memberikan mereka kesempatan untuk menjalani tur pramusim di Asia, dengan jadwal pertandingan melawan klub lokal di Jepang dan Korea Selatan pada 27 Juli hingga 4 Agustus 2025.
Kritik Raphinha ini mengarahkan sorotan pada pentingnya keseimbangan antara kompetisi internasional dan kesehatan pemain. Pertanyaan tentang jadwal yang padat dan dampaknya terhadap para pemain menjadi perdebatan yang patut diperhatikan oleh FIFA untuk turnamen-turnamen di masa depan.