Usai Insiden Pendaki Jatuh, Tim SAR Imbau Sejumlah Hal Ini jika Ingin Mendaki Gunung Rinjani

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 29 Juni 2025 - 09:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KOMPAS.TV – Usai insiden jatuhnya pendaki di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Anggota Tim SAR Unit Lombok Timur, Samsul Padli mengimbau sejumlah hal bagi mereka yang ingin melakukan pendakian di gunung tersebut.

Sebagai informasi, Samsul merupakan anggota tim SAR yang ikut mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27) yang jatuh di Gunung Rinjani Sabtu (21/6/2025) lalu. 

Samsul mengingatkan mengenai jalur dan kondisi Rinjani yang dapat menjadi kesulitan terbesar bagi para pendaki. 

“Jalurnya licin, terus batuan lepas, berpasir,” katanya dalam program Sapa Indonesia Malam Akhir Pekan KompasTV, Sabtu (28/6/2025). 

Selain itu, Samsul juga mengimbau sejumlah hal yang sebaiknya dilakukan ketika mendaki Rinjani. 

“Kalau berjalan harus fokus, ikuti kalau ada guide alangkah baiknya, tapi kalau tamunya enam, harus guide-nya dua, (juga kesiapan) fisik dan mental,” jelasnya. 

Selain itu, Samsul juga mengungkap waktu tertentu yang harus diwaspadai pendaki Rinjani. 

“Desember kan hujan, sudah musim hujan tuh Desember, biasa ada badai,” ungkapnya. 

Meskipun begitu, Samsul mengatakan, cuaca di Rinjani memang tidak menentu. 

“Musim panas bisa tiba-tiba hujan badai, gitu, tidak tentu kalau di Rinjani,” ujarnya. 

Samsul juga mengimbau para pendaki untuk melihat perkembangan situasi cuaca sebelum melakukan pendakian. 

Pendaki Malaysia Jatuh di Gunung Rinjani, Begini Kronologi dan Dugaan Penyebabnya

Insiden Pendaki Jatuh di Rinjani 

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, seorang pendaki asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27), jatuh di Gunung Rinjani Sabtu (21/6/2025). 

Korban bersama lima wisatawan lain dengan didampingi guide atau pemandu mulai naik ke Gunung Rinjani pada Jumat (20/6).

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman mengatakan, ketika menuju puncak gunung, korban merasa kelelahan.

Korban tidak ikut ke puncak dan memilih untuk beristirahat. Namun, saat guide turun dari puncak gunung, korban tidak ditemukan di lokasi istirahat.

Setelah ditelusuri, ternyata pendaki tersebut sudah jatuh ke bawah. Pihaknya menerima informasi jatuhnya pendaki asal Brasil tersebut pada Sabtu pagi.

Tim SAR gabungan langsung bergerak melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban pada Sabtu pagi. 

Tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan unmanned aerial vehicle (UAV) pada Minggu (22/6) dan Senin (23/6). 

Pada Senin, tim gabungan berhasil menemukan keberadaan korban dengan UAV, yang mana lokasinya berjarak kurang lebih 500 meter bergeser dari titik awal jatuhnya. 

Namun, evakuasi belum dapat dilakukan karena terkendala medan ekstrem dan cuaca berkabut di lokasi. 

Proses evakuasi dilanjutkan pada Selasa (24/6), kemudian dilanjutkan kembali pada Rabu (25/6).

Pada Rabu, evakuasi korban akhirnya berhasil dilakukan tim gabungan di lapangan.

Setelah evakuasi berhasil dilakukan, jenazah Juliana diautopsi di RSUD Bali Mandara. 

Dokter Forensik: Pendaki Brasil Tewas Sekitar 20 Menit setelah Jatuh di Gunung Rinjani

Selain Juliana, seorang pendaki asal Malaysia, Nazli bin Awang Mahat (47) tergelincir hingga kedalaman 200 meter saat turun dari puncak Gunung Rinjani melalui Danau Segara Anak.

Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Taufikurrahman mengonfirmasi adanya insiden jatuhnya pendaki ini. 

“Kami mendapat laporan mengenai WNA asal Malaysia ini dari guide pada Jumat malam, tanggal 27 Juni 2025, sekitar pukul 15.20 Wita,” ungkapnya pada Kompas.com, Sabtu (28/6/2025). 

Taufik mengatakan pendaki asal Malaysia tersebut mengalami kecelakaan. 

“Yang bersangkutan mengalami kecelakaan dan tergelincir di arah menuju Danau Segara Anak,” ujarnya. 

Ia membeberkan, korban mengalami luka di bagian kepala dan kakinya terkilir sehingga tak dapat melanjutkan perjalanan lagi. 

Taufik mengatakan, tim evakuasi langsung bergerak menuju lokasi korban jatuh sekitar pukul 23.00 Wita, lantas melakukan evakuasi. Korban pun berhasil dibawa turun dengan tandu. 

Setelah dievakuasi, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Sembalun. 

Berita Terkait

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru
Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?
Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam
Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?
Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet
Gas Air Mata ke Rumah Warga: Polisi Tuai Kecaman?
Bentrok Polisi-Pelajar Demo 25 Agustus di Pejompongan: Ricuh hingga Malam
Mayat Brigadir Esco Ditemukan Terikat di Lombok Barat, Hilang Sejak 13 Agustus

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:53 WIB

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru

Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:21 WIB

Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?

Rabu, 27 Agustus 2025 - 00:20 WIB

Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam

Selasa, 26 Agustus 2025 - 02:51 WIB

Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?

Selasa, 26 Agustus 2025 - 01:07 WIB

Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet

Berita Terbaru

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah (Pokok.id)

Teknologi

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah

Jumat, 19 Sep 2025 - 09:31 WIB

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB