Fabio Quartararo Ungkap Biang Kerok Masalah Motor Yamaha di Sirkuit Assen MotoGP Belanda 2025
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, akhirnya buka suara tentang bagian-bagian Sirkuit Assen yang menjadi sumber masalah utama pada motor YZR-M1 miliknya, menyusul kecelakaan yang menimpanya di sesi sprint race MotoGP Belanda 2025. Masalah ini menambah daftar panjang kemalangan “El Diablo” yang terus berlanjut setiap kali ia berhasil merebut posisi terdepan musim ini.
Tren buruk tersebut kembali terlihat jelas di seri kesepuluh, MotoGP Belanda 2025, yang diselenggarakan di Sirkuit Assen, Belanda. Trek legendaris yang dijuluki “Cathedral of Speed” ini seharusnya menjadi salah satu sirkuit favorit Quartararo. Ia pernah menorehkan kemenangan manis di sana pada musim 2021, menunjukkan performa puncak bersama Yamaha.
Secara historis, karakteristik Sirkuit Assen memang sangat bersahabat dengan Yamaha. Pabrikan Iwata tercatat sebagai tim yang paling sering meraih kemenangan di lintasan ini, dengan koleksi 11 trofi di kelas MotoGP. Namun, seiring dengan kemunduran performa motor Yamaha dalam beberapa tahun terakhir, ketangguhan M1 di Sirkuit Assen turut menurun drastis.
Kondisi ini kembali terbukti saat kecelakaan menimpa Quartararo pada sesi sprint race Sabtu (28/6/2025) lalu. Meskipun memulai balapan dari pole position yang menjanjikan, putaran demi putaran menunjukkan jurang perbedaan kekuatan motor Yamaha dibandingkan kompetitor utama mereka.
“Saya tahu seberapa bagus kemampuan saya,” ungkap Quartararo, dikutip dari Speedweek. “Namun saya tidak tahu kapan terakhir kali saya menyalip seseorang dalam balapan. Saya rasa itu tidak pernah terjadi tahun ini,” tambahnya dengan nada miris, menggambarkan betapa sulitnya ia bersaing di barisan depan.
Menjelang balapan utama hari Minggu (29/6/2025), di mana ia kembali akan start dari pole position, kepercayaan diri pembalap asal Prancis itu belum sepenuhnya pulih. Ia secara spesifik merasakan beberapa sektor di Sirkuit Assen yang secara signifikan mengekspos kelemahan fundamental motor Yamaha. “Kami kehilangan begitu banyak waktu di lintasan lurus sehingga saya harus menebus kerugian ini saat memasuki tikungan,” jelasnya. “Lintasan lurus di Assen membuat kami kehilangan dua persepuluh detik. Di akhir balapan sprint, itu menjadi total 2,6 detik. Saya harus memacu setiap putaran seolah-olah saya sedang dalam kualifikasi,” keluhnya.
Quartararo kini pasrah dan siap menerima jika ia kembali gagal meraih kemenangan atau podium di balapan utama, meskipun memulai dari posisi terdepan. “Kami tidak dapat mencapai hasil terbaik seperti ini,” tuturnya. “Ini sangat buruk ketika kami harus berakselerasi dari tikungan lambat ke lintasan lurus. Kami tidak memiliki tenaga mesin yang cukup. Dan kami tidak dapat menggunakan tenaga yang kami miliki karena ban belakang berputar,” pungkasnya, menggambarkan secara detail masalah teknis yang membelenggu performanya dan menghalangi ambisinya di MotoGP Belanda 2025.
