Ragamharian.com – , Jakarta – Kelompok milisi Hamas membantah informasi bahwa mereka mengajukan sejumlah persyaratan untuk gencatan senjata dengan Israel di Gaza pada Ahad, 29 Juni 2025. Mereka menyebut hal itu sebagai “rekayasa terang-terangan” terhadap sikap resmi mereka terhadap Israel.
Sky News Arabia, media di Uni Emirat Arab, melaporkan bahwa berdasarkan informasi dari sumber eksklusif mereka, Hamas menuntut sejumlah syarat untuk gencatan senjata itu. Syarat itu antara lain bahwa kantor politik mereka di luar negeri tidak disentuh agar aliran keuangannya tidak dibatasi. Mereka juga minta tetap berpartisipasi dalam mengurus Jalur Gaza di masa mendatang. Hamas juga meminta jaminan Amerika Serikat untuk menghentikan perang selama 70 hari.
Hamas menyatakan bahwa berita itu sama sekali tidak berdasar. “Kebohongan ini bertentangan dengan posisi publik kami yang jelas,” kata Hamas dalam pernyataan yang dikutip Shafaq News. Mereka menegaskan bahwa “tuntutan mereka tidak pernah disampaikan melalui sumber anonim” dan menuduh media tersebut memicu hasutan terhadap perlawanan Palestina dan mencoba mengalihkan perhatian dari operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia yakin kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mungkin terjadi “dalam minggu depan”. “Saya kira sudah dekat,” kata Trump, seperti dikutip CBS pada Jumat, 28 Juni 2025. “Kami kira dalam minggu depan, kita akan mendapatkan gencatan senjata.”
Israel dan Hamas telah melakukan dua gencatan senjata dan pembebasan sandera sejak Oktober 2023. Yang terakhir adalah jeda permusuhan selama 60 hari yang berakhir pada pertengahan Maret 2025. Setelah itu, pertempuran kembali terjadi.
Pemerintahan Trump telah mendorong gencatan senjata antara kedua belah pihak. Namun, sejauh ini tampaknya belum ada tanda-tanda kesepakatan itu akan tercapai. Baik Isael maupun Hamas belum memberikan tanggapan resmi mengenai usulan gencatan senjata dalam waktu dekat itu.
Pilihan editor:
- Siapa Bakal Menang dalam Perang Iran-Israel
- Kisah Warga Indonesia di Tengah Perang Iran-Israel