Kaki-kaki Mobil: Penggerak Depan Lebih Rentan Rusak
JAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Banyak pemilik mobil sering kali mempertanyakan mengenai daya tahan kaki-kaki mobil, terutama apakah mobil penggerak depan (FWD) lebih mudah rusak dibandingkan dengan penggerak belakang (RWD).
Pertanyaan ini kerap muncul, terutama dari mereka yang merasakan mobil baru mereka lebih cepat mengalami masalah di sektor kaki-kaki.
Baca juga: Ada HUT ke-79 Bhayangkara, Hindari Ruas Jalan Berikut Ini
Menurut Nurdin Supriyadi, Kepala Bengkel YPS Tanah Baru yang merupakan spesialis kaki-kaki di Depok, ada kebenaran di balik pertanyaan ini. “Mobil dengan penggerak depan memang cenderung lebih sering mengalami masalah pada kaki-kakinya dibandingkan dengan mobil dengan penggerak belakang,” jelas Nurdin kepada RAGAMHARIAN.COM baru-baru ini.
Komponen Rentan pada Penggerak Depan
Kendaraan dengan penggerak depan memiliki as roda yang bekerja lebih keras karena harus mentransfer tenaga dari mesin sekaligus mengikuti arah belokan roda.
Baca juga: Perpanjang SIM Tak Harus Sesuai Alamat KTP
Akibatnya, as roda ini lebih aktif dan rentan mengalami keausan.
Salah satu gejala kerusakan yang umum ditemui adalah bunyi “tek-tek-tek” saat mobil berbelok tajam, terutama dari bagian as roda luar.
“Suara ini biasanya muncul saat setir dibelokkan tajam, namun akan hilang saat posisi roda kembali lurus. Suara tersebut terdengar seperti logam berbenturan,” jelas Nurdin.
Baca juga: Pabrikan Mobil China Ramai-ramai Turunkan Harga, Ini Daftarnya
Suara tersebut menjadi indikator umum kerusakan pada penggerak depan, khususnya pada bagian karet pelindung CV joint (constant velocity joint).
Mobil Penggerak Belakang Lebih Tahan Lama
Di sisi lain, pada mobil penggerak belakang, sistem penggeraknya tidak melibatkan as roda yang ikut bergerak ke kiri atau kanan saat belok.
Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar Diperpanjang, Ini Ketentuannya
Kurniawan, Wakil Kepala Bengkel Jayanti Depok, juga menyampaikan pandangannya mengenai hal ini. “As roda pada mobil RWD berbentuk lurus dan tetap, sehingga kerjanya lebih ringan dan umur pakainya pun lebih panjang,” ungkap Kurniawan kepada RAGAMHARIAN.COM.
Karena desain ini, komponen penggerak belakang cenderung lebih awet, khususnya di bagian as dan kaki-kakinya. “Selain as roda, bagian kaki-kaki lain juga tetap bisa mengalami kerusakan, terutama di titik-titik yang bekerja lebih berat,” tambahnya.
Dengan pemahaman ini, pemilik mobil dapat lebih bijak dalam merawat kendaraan mereka.
Meskipun mobil penggerak depan menawarkan beberapa keunggulan, penting untuk memperhatikan keausan yang lebih cepat pada komponen kaki-kakinya agar bisa meminimalisir risiko kerusakan yang lebih serius.