Kejagung Intensifkan Penyidikan Korupsi Sritex, Sita Uang Rp 2 Miliar dari Rumah Dirut
Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mengintensifkan penyidikan kasus dugaan korupsi yang melibatkan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dan entitas afiliasinya. Melalui tim Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Kejagung melancarkan serangkaian penggeledahan signifikan selama dua hari, dari Senin, 30 Juni 2025, hingga Selasa, 1 Juli 2025, menyasar sejumlah lokasi krusial di wilayah Solo dan Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pada hari Selasa, 1 Juli 2025, penggeledahan terpusat di kantor pusat Sritex yang beralamat di Jalan G.H. Samanhudi Nomor 88, Jetis, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengonfirmasi di Kejaksaan Agung bahwa proses penggeledahan tersebut masih terus berjalan saat pernyataannya disampaikan.
Sehari sebelumnya, tepatnya pada Senin, 30 Juni, tim penyidik Kejagung telah melakukan penggeledahan di kediaman pribadi Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto. Rumah yang berlokasi di Jalan Dr. Rajiman Nomor 328, Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta, menjadi target utama. Dari penggeledahan ini, penyidik berhasil menyita uang tunai senilai total Rp 2 miliar dalam pecahan Rp 100 ribu, yang dikemas dalam dua pak plastik bening. Setiap pak uang tertera label PT Bank Central Asia, Cabang Solo, dengan tanggal penarikan 20 Maret dan 13 Mei 2024. Selain uang tunai, sejumlah dokumen penting juga turut diamankan dari lokasi tersebut.
Pada hari yang sama, tim penyidik juga memperluas jangkauan penggeledahan ke rumah Alan Moran Saperino di Jalan Mawar Raya, Sukoharjo. Dari kediaman ini, penyidik mengamankan sejumlah dokumen serta dua unit telepon seluler yang akan dijadikan barang bukti elektronik untuk memperkuat penyidikan.
Tidak berhenti di situ, operasi penggeledahan juga merambah beberapa perusahaan lain yang diduga terkait dalam kasus ini. Lokasi-lokasi tersebut meliputi PT Sari Warna Asli Tekstil Industri di Desa Kemiri, Karanganyar; PT Multi Internasional Logistik di Jalan RM Said Nomor 3, Keprabon, Banjarsari, Surakarta; dan PT Senang Karisma Tekstil di Karanganyar. Dari ketiga lokasi perusahaan ini, penyidik kembali menyita sejumlah dokumen relevan serta perangkat atau data elektronik yang penting sebagai bukti.
Harli Siregar menambahkan bahwa seluruh barang bukti yang telah disita, baik uang tunai maupun dokumen dan perangkat elektronik, akan diajukan permohonan penetapan penyitaannya ke pengadilan negeri setempat sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Meskipun ditemukan uang tunai dalam jumlah besar di kediaman pribadinya, Harli menegaskan bahwa status hukum Iwan Kurniawan Lukminto saat ini masih sebagai saksi dalam perkara ini. Kejaksaan Agung juga belum mengonfirmasi secara definitif apakah perusahaan-perusahaan lain yang digeledah merupakan anak usaha Sritex atau entitas terafiliasi secara langsung. Penelusuran mendalam oleh Kejagung masih terus bergulir dalam kerangka penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian fasilitas kredit dari sejumlah bank kepada PT Sritex dan entitas anak usahanya, yang diduga melibatkan prosedur tidak wajar dan berpotensi menimbulkan kerugian negara.
