Fabio Quartararo: Kehebatan di Atas Motor Yamaha yang Terkendala
Kekecewaan kembali menyelimuti Fabio Quartararo setelah penampilannya di MotoGP Belanda di Sirkuit Assen. Meski berhasil meraih pole position, start terdepannya sepanjang musim ini, jalan Quartararo tak semulus yang diharapkan. Baik di sprint race maupun Grand Prix, El Diablo harus mengakui keunggulan para pesaingnya. Ia gagal menyelesaikan sprint race dan hanya finis di posisi ke-10 pada balapan utama, kalah kecepatan dari Ducati yang dikendarai Marc Marquez.
Penampilan Quartararo ini pun menarik perhatian pengamat MotoGP, Carlo Pernat. Pernat menilai performa Quartararo tak lepas dari status Yamaha sebagai tim konsesi, yang memberikan keuntungan tertentu. Ia melihat Yamaha, berkat ambisi Quartararo untuk menyaingi Marquez, menunjukkan perkembangan signifikan. “Status konsesi telah membantu Yamaha dan Honda,” ujar Pernat, seperti dikutip dari Motosan. “Namun, performanya fluktuatif; kadang bagus, kadang buruk.” Pernat menambahkan bahwa Honda kini menguasai situasi berkat performa Quartararo dan Yamaha.
Namun, Pernat juga menekankan kemampuan luar biasa Quartararo. Pembalap asal Prancis ini, menurut Pernat, berada di level yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan performa motor Yamahanya saat ini. Masalah teknis, seperti chattering (getaran frekuensi tinggi pada mesin) yang diakui Quartararo sendiri, semakin memperumit situasi.
“Fabio adalah juara sejati,” tegas Pernat. “Dia, seperti Marc Marquez, memberikan lebih dari yang mampu diberikan oleh motornya. Sayangnya, masalah teknis membuatnya kehilangan data penting, dan itu merugikan.” Pernat juga menyinggung rencana Yamaha untuk meluncurkan mesin V4 sebagai wildcard tahun ini, sebuah langkah yang diyakininya akan mengguncang pasar. Ia menyimpulkan, “Saat ini, kejuaraan dunia didominasi Ducati dan Marquez.” Quartararo, dengan segala kemampuannya, masih harus berjuang keras untuk bersaing di tengah keterbatasan mesinnya.