YUPI Tebar Dividen Fantastis Rp 187,25 per Saham: Daya Tarik dan Peringatan ‘Dividend Trap’ bagi Investor
Kabar gembira datang bagi para pemegang saham PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI). Emiten produsen permen jeli terkemuka ini mengumumkan pembagian dividen final sebesar Rp 187,25 per saham dari laba buku tahun 2024. Angka ini menghasilkan estimasi *dividend yield* yang menggiurkan, mencapai 8,11% berdasarkan harga saham per 3 Juli.
Menurut Abdul Azis Setyo Wibowo, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, *yield* dividen YUPI ini tergolong sangat tinggi di sektor *consumer goods*. Sebagai gambaran, *dividend yield* PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) hanya mencapai 2,44%, sedangkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar 3,53%. Tingginya *yield* ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor, apalagi harga saham YUPI sendiri sudah menunjukkan tren kenaikan,” jelas Azis kepada Kontan pada Kamis (3/7).
Meski demikian, Azis turut memberikan peringatan penting mengenai potensi ‘dividend trap’. Ini adalah fenomena umum di mana harga saham cenderung terkoreksi tajam setelah tanggal *cum date* dividen, akibat aksi ambil untung oleh investor yang memburu dividen. Tak hanya itu, dari sisi valuasi, saham YUPI saat ini dinilai *overvalued*. *Price to Earnings Ratio* (PER) YUPI mencapai 30,30 kali, jauh di atas rata-rata kompetitornya seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang hanya 18,65 kali dan ICBP di 16,98 kali.
Namun, di balik peringatan tersebut, prospek kinerja YUPI justru dinilai positif. Azis meyakini YUPI masih memiliki ruang pertumbuhan yang solid hingga akhir tahun 2025, didorong oleh daya beli masyarakat yang stabil terhadap produk permen. Dengan mempertimbangkan dinamika ini, Kiwoom Sekuritas pun merekomendasikan ‘trading buy’ untuk saham YUPI, dengan target harga sebesar Rp 2.390 per saham. Investor tetap diingatkan untuk waspada: “Jika target harga tidak tercapai pada tanggal *cum date*, ada potensi harga turun terlebih dahulu sejalan dengan *yield* dividen yang tinggi,” pungkas Azis.