Tak Hanya Tesla: Ini Deretan Saham Otomotif yang Potensial Bikin Portofolio Anda Cuan!
Tesla Inc. (TSLA) memang bagai magnet di bursa saham, menarik perhatian dengan lonjakan nilai fantastis sekitar 1.600 persen dalam satu dekade terakhir dan kenaikan lebih dari 60 persen hanya dalam setahun belakangan. Namun, bagi investor cerdas yang haus diversifikasi, jagat saham otomotif ternyata menyimpan permata lain yang tak kalah berkilau. Andrew Lokenauth, pakar keuangan dari Fluent in Finance, menegaskan bahwa sektor otomotif tetap menjadi pilihan menarik di tengah gejolak pasar global. Kebutuhan akan kendaraan bermotor yang abadi menjadikannya aset yang relatif tangguh dan tahan banting dibandingkan sektor lain. Dilansir dari GOBankingRates, berikut adalah deretan emiten yang patut Anda pertimbangkan untuk imbal hasil stabil dengan risiko yang lebih terukur.
1. Toyota Motor Corp. (TM): Benteng Kekuatan dan Konsistensi
Produsen mobil raksasa asal Jepang ini dikenal sebagai benteng pertahanan bagi investor yang mencari stabilitas fundamental. Dalam satu dekade terakhir, saham Toyota menunjukkan kenaikan solid 36 persen, diiringi pembagian dividen yang rutin. Saat ini, dividen *yield*-nya mencapai 3,29 persen, dengan rasio harga terhadap laba (P/E) sekitar 7,38 — tergolong wajar dan menarik untuk industri otomotif. Kinerja terbarunya juga impresif. Pada tahun fiskal 2025, Toyota berhasil membukukan pendapatan sebesar 81,1 miliar dolar AS, melampaui ekspektasi analis. Laba per saham (EPS) pun melampaui perkiraan dengan 3,39 dolar AS. Dengan kas sebesar 41,8 miliar dolar AS per akhir Maret, Toyota memiliki fondasi finansial yang kokoh untuk ekspansi dan inovasi.
2. Ferrari N.V. (RACE): Kemewahan yang Menguntungkan
Meskipun pasar mobil bekas sedang naik daun, segmen mobil mewah tetap memiliki daya tarik tersendiri, bahkan cenderung abadi. Konsumen premium tak ragu merogoh kocek dalam demi merek eksklusif seperti Ferrari, menjadikan sahamnya magnet bagi investor. Pertumbuhan saham Ferrari sungguh luar biasa, melonjak hampir 900 persen dalam satu dekade dan nyaris tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. Margin keuntungan Ferrari juga jauh di atas rata-rata industri. Laba bersih kuartal I tercatat fantastis 23 persen dari pendapatan, cerminan efisiensi operasional yang tinggi. Secara tahunan, pendapatan naik 13 persen, sementara laba bersihnya meningkat 17,2 persen, menegaskan posisinya sebagai raja di segmen premium.
3. BYD Company Ltd. (BYD): Raja Kendaraan Listrik dari Timur
Jika Tesla adalah raksasa EV dari Barat, maka BYD adalah rival terkuatnya dari Tiongkok, yang kini merambah panggung global. Perusahaan ini telah sukses menembus pasar Eropa dan Meksiko, meskipun belum masuk Amerika Serikat karena tantangan tarif impor yang tinggi. Dalam 10 tahun, saham BYD mencatat kenaikan signifikan lebih dari 670 persen, dan bahkan menembus 800 persen jika dilihat dari lima tahun terakhir. Kinerja keuangannya juga impresif. Pendapatan pada kuartal I melonjak 36,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dan laba bersihnya bahkan meningkat lebih dari dua kali lipat. Tak hanya fokus pada mobil listrik, BYD juga aktif mengembangkan robot humanoid dan sistem robotik, menunjukkan visi jangka panjang yang futuristik, mirip dengan ambisi Tesla.
4. Carvana Co. (CVNA): Revolusi Pasar Mobil Bekas yang Bangkit dari Keterpurukan
Carvana menawarkan eksposur unik di sektor mobil bekas, dengan pendekatan inovatif yang merevolusi cara orang membeli kendaraan roda empat, mirip seperti membeli minuman dari mesin penjual otomatis. Meskipun sempat terpuruk parah pada tahun 2022 dengan anjloknya harga saham hingga 99 persen dari puncaknya, Carvana menunjukkan kebangkitan spektakuler. Bagi investor yang berani masuk di titik terendah 2022, imbal hasilnya setara 6.000 persen hanya dalam tiga tahun – sebuah kisah *comeback* yang luar biasa. Secara keseluruhan dalam 10 tahun, saham Carvana telah melonjak lebih dari 2.800 persen. Pendapatan dan laba bersihnya terus menanjak, didukung oleh potensi perbaikan margin yang masih terbuka lebar, menjadikannya pilihan menarik di segmen ini.
Jangan terpaku pada satu nama besar saja. Meskipun Tesla mendominasi pemberitaan saham otomotif, deretan emiten di atas terbukti layak masuk radar setiap investor. Masing-masing memiliki keunggulan kompetitif unik, pasar yang stabil, dan peluang pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan. Diversifikasi portofolio ke beberapa saham otomotif ini bisa menjadi strategi paling bijak untuk menghadapi pasar yang penuh ketidakpastian. Dengan portofolio yang seimbang, Anda tidak hanya mengandalkan satu emiten, tetapi juga berpeluang memetik manfaat dari tren positif industri kendaraan secara keseluruhan – baik itu segmen konvensional, mobil mewah, hingga kendaraan listrik. Pada akhirnya, keputusan investasi yang cermat dan berlandaskan riset akan menjadi kunci ketahanan finansial di tengah kondisi ekonomi global yang dinamis.
