Buta warna sebagian atau yang juga dikenal sebagai buta warna parsial memengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami warna tertentu dengan benar.
Tidak seperti buta warna total, yang mana semua warna tidak dapat dibedakan, buta warna parsial biasanya melibatkan kesulitan membedakan antara warna-warna tertentu seperti merah dan hijau atau biru dan kuning.
Meskipun tidak mengancam jiwa, tetapi kondisi ini menimbulkan pertanyaan: apakah buta warna parsial dianggap sebagai disabilitas?
1. Memahami buta warna parsial
Buta warna adalah kondisi yang diwariskan, atau penyakit keturunan, dan memengaruhi sekitar 300 juta orang di seluruh dunia. Buta warna memengaruhi laki-laki jauh lebih banyak daripada perempuan.
Kondisi ini terjadi karena masalah pada kerucut di retina, yang bertanggung jawab atas persepsi warna.
Buta warna parsial dapat bervariasi dalam tingkat keparahannya, dengan beberapa individu hampir tidak menyadari kekurangannya, sementara yang lain mengalami kesulitan yang signifikan, terutama dalam situasi di mana diferensiasi warna sangat penting.
2. Definisi disabilitas
Apakah buta warna parsial diakui sebagai disabilitas bergantung pada definisi hukum di masing-masing negara.
Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2016, disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Berdasarkan defisinisi tersebut, buta warna parsial dianggap sebagai disabilitas di Indonesia. Alasannya, buta warna parsial membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari atau berpartisipasi penuh dalam profesi tertentu.
3. Tantangan di tempat kerja
Buta warna parsial dapat menjadi hambatan besar dalam industri yang sangat bergantung pada interpretasi warna, seperti desain, penerbangan, pekerjaan kelistrikan, dan perawatan kesehatan.
Misalnya, teknisi listrik mungkin kesulitan membedakan warna kabel, dan pilot harus membedakan lampu landasan dengan jelas. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat membatasi pilihan karier.
Berikut beberapa tantangan lain yang dialami orang dengan buta warna parsial dalam kehidupan sehari-hari:
- Mengidentifikasi lampu lalu lintas, terutama dari kejauhan.
- Menilai kematangan buah.
- Membaca peta dan grafik.
- Mencocokkan pakaian.
- Membedakan produk makanan kemasan.
- Memainkan sebagian besar gim video.
- Melukis dan mewarnai.
- Memilih riasan dan mengaplikasikannya.
4. Apakah buta warna diakui sebagai disabilitas di mana-mana?
Meskipun ada tantangan yang dihadapi oleh penyandang buta warna, tetapi buta warna tidak secara universal diklasifikasikan sebagai disabilitas.
Misalnya, di Amerika Serikat, buta warna tidak secara otomatis dianggap sebagai kondisi yang menyebabkan disabilitas.
Di banyak tempat, terdapat akomodasi khusus untuk pengidap buta warna dan alat khusus untuk memudahkan pekerjaannya.
Di wilayah lain, seperti Uni Eropa, disabilitas didefinisikan lebih luas, dan individu dengan buta warna mungkin memenuhi syarat untuk akomodasi khusus tergantung pada situasi spesifik mereka. Ini mungkin termasuk adaptasi tempat kerja atau penyesuaian pendidikan.
5. Dukungan untuk individu dengan buta warna
Bagi mereka yang buta warnanya menimbulkan tantangan signifikan, ada beberapa dukungan yang dapat membantu memudahkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Misalnya, tersedia lensa kontak atau kacamata khusus untuk meningkatkan persepsi warna. Juga, teknologi bantuan, seperti aplikasi identifikasi warna, dapat membantu menavigasi tugas sehari-hari.
Dalam lingkungan pendidikan dan profesional, individu buta warna dapat meminta penyesuaian, seperti menggunakan pola alih-alih warna untuk bagan atau memberikan waktu tambahan untuk tugas yang memerlukan diferensiasi warna.
Selain itu, berikut beberapa strategi bagi orang dengan buta warna untuk memudahkan aktivitas sehari-hari:
- Beri label pada pakaian, pensil warna, atau objek lain yang perlu kamu pilih berdasarkan warna.
- Beli termometer makanan, jadi kamu tahu kapan makanan seperti daging matang, alih-alih mengandalkan perubahan warnanya.
- Gunakan pencahayaan terang di rumah untuk membantu melihat warna lebih jelas.
- Andalkan indra yang lain, misalnya, mencium atau menyentuh sayuran saat berbelanja.
- Bergabunglah dengan kelompok pendukung untuk bertemu orang lain dengan kekurangan penglihatan warna guna mempelajari kiat dan cara mereka dalam mengelolanya.
Jadi, kalau berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2016, buta warna parsial dianggap sebagai disabilitas. Ini karena buta warna parsial dapat menimbulkan tantangan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam profesi tertentu. Karenanya, individu dengan buta warna parsial berhak mendapatkan akses ke perlindungan dan akomodasi hukum.
Referensi
“Color Blindness.” Cleveland Clinic. Diakses pada Oktober 2024.
“15 Difficulties Every Colorblind Person Face With.” Colorblind Guide. Diakses pada Oktober 2024.
“Living with colour blindness.” Guide Dogs. Diakses pada Oktober 2024.
22 Masalah Kesehatan Ini Bisa Dideteksi Lewat Pemeriksaan Mata 7 Penyebab Minum Alkohol Berlebihan Bisa Merusak Penglihatan