BRICS: Prabowo Ingin Jadi Penggerak Ekonomi Negara Berkembang?

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 7 Juli 2025 - 17:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia Perkuat Posisi Global di KTT BRICS 2025: Dorong Multilateralisme dan Kemitraan Ekonomi Global South

Rio de Janeiro, Brasil – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat sistem multilateral dan kerja sama ekonomi antar negara berkembang dalam sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7). Posisi strategis ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang turut mendampingi dalam pertemuan penting tersebut.

Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa dalam pidatonya, Presiden Prabowo menggarisbawahi urgensi untuk menghidupkan kembali semangat multilateralisme di tengah lanskap global yang semakin multipolar. Lebih lanjut, Prabowo juga mendorong penguatan kemitraan ekonomi di antara negara-negara *Global South*, sekaligus menyerukan perluasan pemanfaatan New Development Bank (NDB). “Kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting, dan diharapkan pemanfaatan New Development Bank bisa ditingkatkan,” ujar Airlangga dalam keterangannya pada Senin (7/7).

Menanggapi seruan tersebut, Indonesia sendiri telah menyatakan kesiapan untuk bergabung secara aktif dengan NDB. Langkah ini dinilai krusial agar Indonesia dapat mengakses berbagai skema pembiayaan pembangunan yang selaras dengan agenda prioritas nasional, terutama dalam transformasi hijau dan pencapaian pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. NDB sendiri, seperti yang dilaporkan, telah menangani sekitar 120 proyek dengan total nilai mencapai USD 39 miliar, meliputi sektor energi bersih, infrastruktur, serta inisiatif keberlanjutan dan proyek ramah lingkungan.

Di samping itu, Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, juga mengungkapkan inisiatif penting lain yang diusulkan oleh Presiden Prabowo, yakni *South-South Economic Compact*. Menurut Arrmanatha, usulan ini dirancang dengan tujuan agar negara-negara BRICS dapat berperan sebagai motor penggerak untuk menyediakan akses yang lebih luas bagi negara-negara *Global South*. “Tujuannya adalah agar negara-negara BRICS menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara *Global South* untuk perdagangan, serta lebih mengintegrasikan perekonomian mereka agar menjadi bagian vital dari rantai pasok global,” jelas Arrmanatha, menggarisbawahi visi Indonesia untuk kolaborasi ekonomi yang lebih inklusif dan terstruktur.

Berita Terkait

Borok Pejabat RI di Luar Negeri: Staf KBRI Bongkar Minta Fasilitas!
Trump Ancam Tarif BRICS 10%: Dampaknya ke Ekonomi Indonesia?
Vietnam PHK 80.000 PNS Demi Efisiensi, Begini Keluhan Mereka yang Dipecat
Calon Dubes Lolos Uji DPR: Portofolio Mumpuni Jadi Kunci?
24 Calon Dubes Prabowo Lolos? Komisi I DPR Beri Lampu Hijau!
Komisaris Independen vs Komisaris: Perbedaan & Masa Jabatan
Serba-serbi Fit and Proper Test Calon Duta Besar
Cerita Calon Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab Usai Ikuti Uji Kelayakan di DPR

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 19:09 WIB

Borok Pejabat RI di Luar Negeri: Staf KBRI Bongkar Minta Fasilitas!

Senin, 7 Juli 2025 - 17:59 WIB

BRICS: Prabowo Ingin Jadi Penggerak Ekonomi Negara Berkembang?

Senin, 7 Juli 2025 - 16:56 WIB

Trump Ancam Tarif BRICS 10%: Dampaknya ke Ekonomi Indonesia?

Senin, 7 Juli 2025 - 09:42 WIB

Vietnam PHK 80.000 PNS Demi Efisiensi, Begini Keluhan Mereka yang Dipecat

Senin, 7 Juli 2025 - 00:57 WIB

Calon Dubes Lolos Uji DPR: Portofolio Mumpuni Jadi Kunci?

Berita Terbaru

Sports

Liga 1 2025-26: Tanggal Kick-Off Resmi Diumumkan PT LIB!

Selasa, 8 Jul 2025 - 03:12 WIB

Family And Relationships

Libur Sekolah Keluarga: Panduan Pilih Maskapai Aman & Nyaman

Selasa, 8 Jul 2025 - 02:37 WIB