Negosiasi Tarif Trump: Arah IHSG & Rekomendasi Saham Minggu Ini!

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 7 Juli 2025 - 20:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketidakpastian Tarif Impor AS dan Ancaman Trump ke BRICS: Bagaimana Proyeksi IHSG dan Posisi Indonesia?

Pasar saham global dan domestik kini menahan napas, menanti hasil krusial dari negosiasi tarif impor Amerika Serikat (AS). Kebijakan tarif resiprokal yang diusung Presiden AS Donald Trump ini semakin mendekati batas akhir yang ditetapkan, yaitu 9 Juli 2025, atau 90 hari setelah pengumuman tarif baru.

Sebelumnya, pada awal April lalu, Trump telah mengumumkan pemberlakuan tarif sebesar 10% untuk sebagian besar negara, bahkan bea tambahan hingga 50%. Meskipun demikian, implementasi tarif tersebut sempat ditunda, menimbulkan spekulasi di kalangan pelaku pasar. Kini, kekhawatiran baru muncul setelah Trump secara tegas menyatakan akan mengenakan tarif tambahan 10% kepada negara-negara yang dinilai mendukung kebijakan anti-AS dari blok BRICS. Ancaman ini dilontarkan tepat saat BRICS menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi mereka.

Pernyataan terbaru dari Trump ini sontak menjadi lampu kuning bagi Indonesia. Sebagai anggota resmi BRICS, Indonesia berpotensi besar terdampak jika kebijakan tarif tambahan ini benar-benar diberlakukan. Sejak awal tahun 2025, Indonesia telah resmi bergabung dengan aliansi ekonomi ini, menjadikannya negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi bagian dari kelompok tersebut. Saat ini, blok BRICS beranggotakan 11 negara, meliputi China, Rusia, Iran, Brasil, India, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan tentu saja, Indonesia.

Perkembangan mengenai tarif Trump ini secara langsung akan memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada Senin (7/7) kemarin, IHSG sebenarnya menunjukkan penguatan 0,52%, ditutup pada level 6.900,93. Namun, di balik kenaikan tersebut, investor asing justru mencatat *net sell* signifikan sebesar Rp 593,09 miliar di seluruh pasar, mencerminkan kehati-hatian mereka di tengah ketidakpastian ini.

Menanggapi situasi ini, Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menilai bahwa ancaman Trump terhadap BRICS kemungkinan belum akan terlalu berdampak pada Indonesia. “Meskipun Trump mengecam, tetapi bukan serta merta karena masuk BRICS Indonesia langsung melawan AS karena berhubungan baik dengan AS,” jelas Nico kepada Kontan pada Senin (7/7). Ia menambahkan, pemerintah Indonesia pun masih berupaya keras melakukan negosiasi dengan Negeri Paman Sam, sehingga dampaknya diharapkan tetap minim.

Senada dengan pandangan kehati-hatian, VP Head of Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, menegaskan bahwa keputusan tarif ini akan membuat pasar cenderung “wait and see” sambil menanti keputusan final. Audi memaparkan, jika tarif ini diterapkan, beberapa aspek krusial bisa terdampak, antara lain penurunan ekspor Indonesia ke AS, tekanan pada nilai tukar rupiah, dan menyusutnya neraca dagang. “Kami melihat peluang tekanan pada IHSG dapat berlanjut, terlebih jika respons kebijakan pemerintah cenderung lambat untuk menjaga sektor pada karya tersebut,” ujarnya.

Di samping perkembangan kesepakatan dagang, Research Analyst Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menambahkan bahwa investor juga akan mencermati hasil FOMC *minutes* untuk mencari kejelasan arah kebijakan moneter The Fed, yang juga memiliki potensi besar memengaruhi sentimen pasar global.

Mengantisipasi pergerakan ke depan, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam fase konsolidasi di kisaran 6.800–7.000. Beberapa saham pilihan yang direkomendasikan adalah MBMA, SMDR, DATA, LSIP, dan WIFI. Sementara itu, Kiwoom Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.700–6.950 sepanjang pekan ini. Investor disarankan untuk mencermati sektor energi dan barang baku seiring kenaikan harga komoditas. Untuk jangka pendek, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan *trading buy* ADRO dengan target harga Rp 2.350 per saham, serta *trading buy* BRMS dengan target harga Rp 450.

Berita Terkait

Dua Emiten Bakal IPO Hari Ini: PSAT dan ASPR
Strategi Alfamart Tekan Biaya Distribusi: Ekspansi Toko Jadi Kunci?
IHSG Rebound: Asing Obrak-Abrik Saham Ini! Waspada?
IHSG Bangkit! Ini Daftar Saham Pilihan Asing Awal Pekan
Harga Emas Naik Turun: Ekonomi Indonesia Goyang? Analisis Lengkap!
BUMI Terbitkan Obligasi Akuisisi Tambang: Peluang Investasi atau Risiko?
IHSG Hari Ini: Proyeksi & Rekomendasi Saham Selasa, 8 Juli
Vanguard Borong Saham Bank Raksasa! Kesempatan Emas?

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 06:42 WIB

Dua Emiten Bakal IPO Hari Ini: PSAT dan ASPR

Selasa, 8 Juli 2025 - 00:03 WIB

Strategi Alfamart Tekan Biaya Distribusi: Ekspansi Toko Jadi Kunci?

Senin, 7 Juli 2025 - 23:35 WIB

IHSG Rebound: Asing Obrak-Abrik Saham Ini! Waspada?

Senin, 7 Juli 2025 - 22:53 WIB

IHSG Bangkit! Ini Daftar Saham Pilihan Asing Awal Pekan

Senin, 7 Juli 2025 - 21:22 WIB

Harga Emas Naik Turun: Ekonomi Indonesia Goyang? Analisis Lengkap!

Berita Terbaru

Finance

Dua Emiten Bakal IPO Hari Ini: PSAT dan ASPR

Selasa, 8 Jul 2025 - 06:42 WIB

Technology

Etika Pengembangan dan Penggunaan Akal Imitasi (AI)

Selasa, 8 Jul 2025 - 06:21 WIB

Travel

Kota di Spanyol Berharap Dikunjungi Wisatawan

Selasa, 8 Jul 2025 - 06:14 WIB

Fashion And Style

9 Inspirasi Outfit Day Out ala Hendery WayV, Effortless Maksimal!

Selasa, 8 Jul 2025 - 06:06 WIB