Dharmasraya Dorong Candi Pulau Sawah Menjadi Cagar Budaya Nasional, Saksi Peradaban Melayu Kuno
Ragamharian.com, DHARMASRAYA – Dalam upaya mengukuhkan posisi Dharmasraya sebagai saksi bisu peradaban Melayu kuno, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat, secara resmi mengajukan usulan agar Candi Pulau Sawah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional. Langkah strategis ini diharapkan dapat membawa warisan sejarah penting ini ke panggung nasional.
Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, menyampaikan langsung inisiatif ini kepada Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dalam sebuah diskusi mendalam mengenai pelestarian warisan budaya Indonesia yang berlangsung di Padang. Annisa Suci Ramadhani menegaskan bahwa penetapan situs bersejarah peninggalan Kerajaan Melayu Dharmasraya ini sebagai Cagar Budaya Nasional bukan sekadar status administratif. Lebih dari itu, penetapan ini krusial bagi keberlanjutan upaya pelestarian, pengayaan edukasi sejarah, serta optimalisasi potensi pengembangan wisata budaya di kawasan tersebut, ungkapnya pada Selasa (8/7/2025).
Candi Pulau Sawah, yang berlokasi di Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, merupakan penanda penting peradaban Melayu kuno yang pernah berjaya di tepian Sungai Batanghari. Dengan status nasional, Candi Pulau Sawah diharapkan akan mendapatkan perlindungan dan perhatian yang setara dengan situs cagar budaya nasional lainnya di seluruh Indonesia. Namun, Annisa juga menyoroti ancaman nyata terhadap situs berharga ini, terutama dari aktivitas tambang ilegal di sekitarnya. Oleh karena itu, ia menekankan urgensi sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kelestarian warisan sejarah dari kerusakan lingkungan yang kian masif.
Sebelumnya, Candi Pulau Sawah telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Tingkat Kabupaten pada tahun 2019 dan beberapa kali menjadi lokasi ekskavasi penyelamatan yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar. Meskipun demikian, status nasional yang diharapkan belum juga diraih. Menatap masa depan, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya saat ini tengah menyusun rencana pembangunan museum dan peningkatan akses jalan menuju situs. Inisiatif ini dirancang untuk menunjang edukasi sejarah yang lebih komprehensif dan pengembangan wisata budaya yang berkelanjutan, dengan harapan mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan agar rencana ini dapat terealisasi lebih cepat.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon merespons positif usulan dari Pemkab Dharmasraya tersebut. Ia menilai Candi Pulau Sawah menyimpan nilai sejarah yang luhur dan merupakan bagian integral dari narasi kebudayaan Nusantara, khususnya dalam konteks jalur perdagangan kuno di Sumatra bagian tengah. “Kami melihat pengakuan Candi Pulau Sawah sebagai cagar budaya nasional sangat berpotensi untuk diwujudkan, mengingat peran penting situs ini dalam kebudayaan Nusantara,” ujar Menteri Fadli Zon.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kebudayaan, Candi Pulau Sawah merupakan salah satu cagar budaya dengan potensi luar biasa di Kabupaten Dharmasraya. Situs ini merefleksikan jejak kejayaan dan eksistensi Kerajaan Malayu-Dharmasraya pada abad ke-13 hingga ke-14 Masehi. Bahkan, hasil penelitian yang telah dilakukan secara berkesinambungan sejak tahun 1991 hingga 2019 pada sebelas (11) munggu di Situs Candi Pulau Sawah telah berhasil menemukan berbagai peninggalan berupa struktur bata yang diindikasikan sebagai bagian dari bangunan candi.