Regulasi 11 Pemain Asing di Super League Dinilai Kontradiktif

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 9 Juli 2025 - 06:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com – , Jakarta – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia atau APPI berharap regulasi pemain asing di Super League, yang menjadi branding baru Liga 1, untuk ditinjau kembali. Mereka menilai aturan itu merugikan pemain lokal dan bisa berpengaruh buruk terhadap Timnas Indonesia.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan pada musim 2025/2026 setiap klub Super League diperbolehkan mendaftarkan 11 pemain asing dari negara mana pun. Delapan dari mereka bisa dimainkan.

APPI mengatakan tak mempermasalahkan regulasi pemain asing di Super League musim depan, namun mereka menggarisbawahi bahwa jika tidak ada persaingan secara adil dan banyaknya kompetisi, nantinya akan berimbas buruk untuk nasib pemain-pemain lokal.

“Kami sangat menyayangkan bahwa regulasi yang akan secara langsung berimbas terhadap kehidupan para pemain diambil tanpa adanya komunikasi dan diskusi terlebih dahulu dengan para pemain,” tulis keterangan resmi dari APPI, Selasa.

“Dari survey yang kami lakukan, mayoritas pemain Liga 1 merasa keberatan dengan adanya regulasi tersebut karena secara langsung akan sangat mengurangi menit bermain mereka, dikarenakan saat ini hanya ada 1 kompetisi profesional yang bergulir,” kata keterangan resmi tersebut.

Saat menyampaikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa PT LIB di Hotel Langham, Jakarta Selatan, Senin malam, Ferry mengatakan bahwa regulasi pemain asing untuk kasta tertinggi musim depan berubah karena mengalami peningkatan.

Nantinya, dari 11 pemain yang boleh didaftarkan, setiap klub hanya boleh memasukkan delapan pemain di daftar susunan pemain dan bermain langsung dalam satu pertandingan. Kebijakan ini mengubah regulasi pada musim sebelumnya, dimana setiap klub boleh menggunakan delapan pemain asing, dengan hanya enam pemain yang dibolehkan bermain dalam satu pertandingan.

Jika muara dari sebuah kompetisi adalah prestasi tim nasional, Presiden APPI Andritany Ardhiyasa bahkan menilai regulasi baru ini “sangat kontradiktif”.

“Sebagai asosiasi yang menaungi pemain lokal dan juga asing, APPI tidak mempermasalahkan berapapun kuota pemain asing yang ada. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dengan jam terbang talenta lokal di Indonesia,” kata kiper Persija Jakarta itu.

“Jika muara dari kompetisi yang lebih berkualitas adalah prestasi Tim Nasional, maka regulasi ini tentu sangat kontradiktif dengan pernyataan dari Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang pernah menyatakan bahwa ‘Jika para pemain tidak punya menit bermain di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan’,” kata dia.

Saat menyampaikan hasil RUPS, Ferry mengatakan bahwa peningkatan kuota pemain asing ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas klub tanah air yang menjadi wakil di Asia.

APPI melihat itu sebuah terobosan yang bagus, terlebih juga menurut mereka kebijakan ini juga dapat meningkatkan kualitas dari kompetisi liga itu sendiri, salah satunya adalah para pemain asing dapat mentransfer ilmu dan pengalaman mereka kepada pemain lokal.

Persaingan ketat untuk mendapatkan menit bermain memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas seorang pemain, tambah APPI. Namun, sekali lagi, menurut mereka, dalam waktu yang sama regulasi ini juga secara langsung mengurangi jam terbang para talenta lokal di tanah air.

“Jika setiap klub Super League memaksimalkan kuota 11 pemain asing, maka akan ada 198 pemain lokal Super League yang akan kehilangan pekerjaan atau pindah ke Championship (sebelumnya Liga 2). Yang berarti akan ada 198 pemain Championship yang akan kehilangan pekerjaannya atau beralih menjadi pemain amatir di Liga 3,” tulis keterangan resmi APPI.

Pilihan Editor: 5 Hal Baru dari Liga 1 2025/2025 yang Berubah Jadi Super League

Berita Terkait

Persib Gagal ke Final Piala Presiden 2025: Klasemen & Hasil Mengejutkan
Herry IP Murka! 4 Ganda Putra Malaysia Tersisih Japan Open 2025
Jurnalis Inggris Tertegun Lihat Isi Nasi Kotak di Piala Presiden 2025,Video Ditonton 700 Ribu Kali
Tolak Selebrasi Usai Sakiti Mantan di Piala Dunia Klub 2025, Joao Pedro: Saya Memang Dibayar Chelsea untuk Ini
3 Fakta Penting Liga 1 2025/2026: Nama dan Aturan Pemain Asing Berubah
Beda Nasib Persib Bandung dan Persija Jakarta di Bursa Transfer! Gerbong Bintang Maung Bandung Eksodus, Macan Kemayoran Panen Primadona
Hasil Piala Presiden: Sempat Unggul 2 Gol, Arema FC Ditahan Indonesia All Star
Piala Presiden: Pelatih Arema FC Soroti 2 Penalti untuk Tim Liga Indonesia All Star

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 15:08 WIB

Persib Gagal ke Final Piala Presiden 2025: Klasemen & Hasil Mengejutkan

Rabu, 9 Juli 2025 - 14:39 WIB

Herry IP Murka! 4 Ganda Putra Malaysia Tersisih Japan Open 2025

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:41 WIB

Jurnalis Inggris Tertegun Lihat Isi Nasi Kotak di Piala Presiden 2025,Video Ditonton 700 Ribu Kali

Rabu, 9 Juli 2025 - 11:24 WIB

Tolak Selebrasi Usai Sakiti Mantan di Piala Dunia Klub 2025, Joao Pedro: Saya Memang Dibayar Chelsea untuk Ini

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:49 WIB

3 Fakta Penting Liga 1 2025/2026: Nama dan Aturan Pemain Asing Berubah

Berita Terbaru

Family And Relationships

Ramalan Zodiak Kamis, 10 Juli 2025: Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

Rabu, 9 Jul 2025 - 15:01 WIB

Entertainment

Superman: James Gunn Hadirkan Kisah Baru Hari Ini!

Rabu, 9 Jul 2025 - 14:53 WIB