Sorotan tertuju pada penunjukan Mayjen Ahmad Rizal Ramadhani sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog yang baru. Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, memberikan dukungannya atas keputusan ini, menyoroti pengalaman Rizal di TNI yang sangat relevan dengan tugas barunya di sektor pangan nasional.
Sjafrie secara tegas menyatakan bahwa Mayjen Rizal akan menjalani proses pensiun dari dinas kemiliteran sebelum secara resmi mengemban amanah sebagai Dirut Bulog. “Pelan-pelan, pasti pensiun,” ucap Sjafrie kepada awak media usai rapat bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada hari Rabu (9/7). Pernyataan ini sekaligus menepis potensi pertanyaan publik terkait status keanggotaan TNI Rizal saat menjabat di BUMN.
Penunjukan Mayjen Rizal, menurut Sjafrie, merupakan respons atas permintaan khusus dari kementerian atau lembaga yang membutuhkan personel dengan kualifikasi tertentu. “Kebutuhan personel TNI itu berdasarkan kebutuhan dari kementerian dan lembaga, kemudian dia mengajukan sesuai dengan kriteria, Panglima menyediakan personelnya,” jelasnya, sembari kembali menekankan proses pensiun yang akan dilalui. Ini menunjukkan sinergi antara institusi TNI dan lembaga sipil dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia strategis.
Saat ini, Mayjen Rizal masih tercatat sebagai perwira tinggi TNI aktif, dengan penugasan krusial di Merauke, Provinsi Papua. Di sana, ia menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Mabes TNI, sebuah posisi yang secara langsung melibatkan pengelolaan lumbung pangan nasional dan proyek *food estate*. Sjafrie menilai rekam jejak ini sangat relevan dan menjadi bekal berharga bagi kepemimpinan Rizal di Bulog. “Dia sudah sangat mampu, dia adalah Komandan Satgas Ketahanan Pangan. Jadi memenuhi syarat,” tegas Sjafrie, memuji kapasitas dan pengalaman Rizal di bidang pangan.
Mayjen Rizal akan mengambil alih tongkat kepemimpinan Bulog dari Letjen Novi Helmy, yang sebelumnya menjabat posisi serupa. Menariknya, Letjen Novi sendiri baru-baru ini kembali aktif berdinas sebagai prajurit TNI, meskipun sempat mengajukan pensiun dini saat memimpin Perum Bulog. Pergantian ini menandai dinamika dalam penempatan pejabat strategis dari kalangan militer ke sektor sipil.