JAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Aktor legendaris Dean Cain, yang dikenal luas sebagai pemeran Superman dalam serial populer *Lois & Clark: The New Adventures of Superman* (1993–1997), melontarkan kritik pedas terhadap film *Superman* terbaru garapan James Gunn. Film yang dibintangi David Corenswet ini menjadi sorotan utama perdebatan sengit mengenai interpretasi karakter ikonik tersebut.
Dalam sebuah wawancara video dengan TMZ, Cain secara terang-terangan menuding Hollywood terlalu mengikuti “agenda woke” dalam merepresentasikan Manusia Baja. Kritik ini hadir menyusul pernyataan James Gunn yang menyamakan kisah Superman sebagai metafora kisah imigran, sekaligus cerminan nilai-nilai dasar Amerika.
“Kita tahu Superman itu imigran, dia alien. Tapi tetap saja, harus ada batasannya,” ujar Cain, menyuarakan keberatannya. Ia mempertanyakan keputusan untuk mengarahkan cerita Superman ke arah yang menurutnya terlalu politis, menegaskan bahwa, “The American way itu memang berarti sangat ramah pada imigran, tapi tetap ada aturan.”
Di sisi lain, James Gunn sebelumnya menggambarkan Superman sebagai simbol harapan dan kebaikan yang datang dari tempat lain untuk membentuk peradaban. Sutradara tersebut bahkan menyebut filmnya sebagai “sebuah kisah tentang kebaikan manusia yang mulai hilang,” menekankan tema-tema universal di balik jubah sang pahlawan.
Komentar Cain tak pelak menuai sorotan luas, terutama karena ia dikenal sebagai pendukung Presiden Donald Trump. Perdebatan ini pun dengan cepat terhubung pada situasi politik AS saat ini, termasuk kebijakan imigrasi yang menjadi isu sensitif. Dalam lanskap tersebut, representasi Superman sebagai figur imigran oleh Gunn memicu perdebatan sengit dari kalangan konservatif.
Menanggapi kontroversi yang memanas, James Gunn menegaskan bahwa ia “tidak bermaksud untuk menghakimi siapa pun.” Aktor Nathan Fillion, yang akan berperan sebagai Green Lantern dalam film tersebut, turut meminta publik untuk tidak terlalu menganggap serius isu ini dan melihat film sebagaimana mestinya. Namun, adik James, Sean Gunn, yang juga terlibat dalam film sebagai Maxwell Lord, memberikan pernyataan yang lebih tegas, “Ya, Superman adalah imigran, dan kami mendukung para imigran. Kalau kamu tak suka itu, kamu bukan bagian dari nilai-nilai Amerika.”
Film *Superman* dijadwalkan tayang di bioskop AS pada Jumat, 11 Juli 2025, dan telah lebih dulu dirilis di sejumlah negara internasional, termasuk Indonesia. Kontroversi seputar identitas dan pesan Superman ini menggarisbawahi bagaimana karakter superhero bisa menjadi cerminan perdebatan sosial dan politik kontemporer.