Cedera Parah Hantam Ole Romeny di Piala Presiden 2025: Bintang Timnas Indonesia Terancam Absen di Final, Wasit Jadi Sorotan
Kabar tak menyenangkan datang dari pentas Piala Presiden 2025. Penyerang andalan Timnas Indonesia dan Oxford United, Ole Romeny, dipastikan harus menepi dari lapangan hijau akibat cedera serius yang ia derita saat berlaga melawan Arema FC pada Kamis (10/7). Insiden ini tak hanya merugikan sang pemain, namun juga memicu pertanyaan besar terkait keputusan kontroversial wasit di laga tersebut.
Momen nahas itu terjadi di awal pertandingan, ketika Ole Romeny mendapat tekel keras dari pemain Arema FC, Paulinho Moccelin. Tekel brutal ini memaksa Ole ditarik keluar lapangan pada menit ke-16, digantikan oleh Thomas Harris. Ironisnya, di tengah keparahan cedera yang dialami Romeny, wasit justru tidak memberikan kartu merah kepada Paulinho Moccelin, sebuah keputusan yang sontak menuai protes dan sorotan tajam.
Pasca-pertandingan, Ole Romeny langsung memberikan kabar terbaru mengenai kondisinya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Dengan nada berat, ia mengonfirmasi bahwa dirinya harus absen sementara. “Terima kasih kawan-kawan atas dukungannya. Sayang sekali saya harus menepi sejenak. Tapi, saya akan berusaha kembali ke lapangan secepatnya. Selalu tegakkan kepala!” tulis Ole, menunjukkan semangat pantang menyerahnya meski dalam situasi sulit.
Di sisi lain, pelatih Oxford United, Gary Rowett, mengungkapkan kekhawatirannya atas cedera yang dialami penyerang tajamnya itu. Rowett menyebut cedera Ole cukup parah dan belum bisa memastikan apakah ia akan bisa bermain di laga final mendatang. “Ole mengalami cedera yang cukup buruk dan kita akan lihat kemungkinan bermain dalam final,” ujar Rowett seperti dikutip dari Antara. Ia menambahkan bahwa absennya Romeny tentu menjadi kerugian besar bagi tim, mengingat konsistensi penampilannya dan antusiasme banyak penggemar yang ingin melihatnya beraksi.
Meski demikian, absennya Ole Romeny tak menghalangi laju Oxford United di Piala Presiden. Dalam pertandingan tersebut, skuad asuhan Gary Rowett tampil dominan dan berhasil melumat Singo Edan dengan skor telak 4-0. Kemenangan meyakinkan ini memastikan Oxford United melaju ke babak final, di mana mereka akan menghadapi Port FC.
Rowett menilai, laga kontra Arema FC merupakan pertandingan yang mengandalkan fisik. Ia mengakui bahwa para pemain yang turun sebagai starter sempat kesulitan di awal laga menghadapi intensitas fisik Arema. Namun, dengan keberhasilan timnya lolos ke final dan selalu menang dengan skor besar, sang juru taktik pun mengungkapkan kepuasan dan kebahagiaannya. “Kini dengan kami lolos ke final, saya merasa cukup senang,” pungkas Rowett.