Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:
—
Suku Bunga BI Turun, Bunga Kredit Multifinance yang Sudah Berjalan Belum Tentu Ikut Terpengaruh
JAKARTA – Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 5,50% telah memicu harapan di berbagai sektor keuangan. Namun, bagi sektor perusahaan pembiayaan atau multifinance, dampak penurunan ini ternyata tidak serta-merta terasa, terutama bagi nasabah yang kreditnya sudah berjalan.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, menjelaskan bahwa perubahan suku bunga BI tidak akan langsung memengaruhi bunga kredit yang sudah dinikmati oleh para nasabah eksisting. Menurutnya, bunga kredit yang berlaku bagi pinjaman yang sedang berjalan akan tetap mengacu pada perjanjian awal kontrak yang telah disepakati dan ditandatangani.
“Baik bunga BI naik maupun turun, hal itu tidak berpengaruh pada debitur yang kreditnya sedang berjalan. Saat mereka menandatangani kontrak, bunga yang disepakati akan tetap berlaku,” tegas Suwandi kepada Kontan pada Senin (2/6). Hal ini menegaskan prinsip kekuatan hukum kontrak dalam industri pembiayaan.
Lebih lanjut, Suwandi mengungkapkan bahwa mayoritas pendanaan perusahaan multifinance, sekitar 80%, bersumber dari perbankan. Oleh karena itu, dengan adanya penyesuaian BI rate ini, pihak perusahaan pembiayaan sangat berharap suku bunga pinjaman dari bank kepada multifinance juga bisa ikut terkoreksi ke bawah.
“Jika BI rate turun, harapan kami adalah bunga pinjaman dari bank kepada multifinance juga dapat ikut turun,” ujarnya. Apabila terjadi penurunan bunga pinjaman dari perbankan kepada multifinance, barulah ada potensi bunga kredit yang ditawarkan kepada nasabah baru juga dapat ikut menurun di masa mendatang.
“Jika untuk kredit yang sudah berjalan, tentu tidak dapat diturunkan, berbeda dengan mekanisme yang mungkin berlaku di perbankan,” tambah Suwandi, membedakan praktik antara kredit yang telah berjalan di multifinance dengan sektor perbankan.
Di sisi perusahaan multifinance, PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance menyatakan bahwa penurunan suku bunga BI belum memberikan dampak signifikan terhadap operasional dan struktur bunga mereka.
“Sehingga, tidak ada perubahan pada suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada konsumen yang telah mengajukan pembiayaan ke Mandala,” jelas Direktur Keuangan Mandala Finance, Roberto AK Un, kepada Kontan di tanggal yang sama.
Roberto menambahkan bahwa secara umum, tingkat suku bunga yang ditawarkan Mandala Finance saat ini masih relatif stabil jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Ia juga melihat adanya potensi penurunan *Cost of Fund* (CoF) atau biaya dana seiring dengan tren suku bunga yang menunjukkan penurunan.
Roberto menjelaskan bahwa sampai saat ini, sumber pendanaan utama Mandala Finance masih didominasi oleh perbankan, diikuti oleh penggunaan dana kas internal perusahaan, serta melalui penerbitan surat berharga. Oleh karena itu, penyesuaian suku bunga kredit yang ditawarkan kepada nasabah sangat bergantung pada dinamika kondisi pasar dan tingkat bunga pinjaman yang diterima perusahaan dari perbankan.
—