Dramatis di Tengah Hujan: Port FC Juara Piala Presiden 2025, Asnawi Mangkualam Ukir Sejarah!
Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung menjadi saksi bisu sejarah baru dalam gelaran Piala Presiden 2025. Port FC, klub asal Thailand yang diperkuat bintang Indonesia, Asnawi Mangkualam, berhasil menorehkan tinta emas sebagai juara setelah menaklukkan raksasa Inggris, Oxford United, dengan skor tipis 2-1 dalam laga final dramatis pada Ahad malam, 13 Juli 2025.
Kemenangan ini bukan sekadar raihan trofi bagi Port FC, melainkan juga menorehkan rekor bersejarah. Mereka adalah tim luar negeri pertama yang berhasil mengangkat trofi turnamen pramusim paling bergengsi di Indonesia ini. Lebih istimewa lagi, Asnawi Mangkualam, bek kanan Timnas Indonesia, turut mengukir namanya dalam sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang meraih gelar Piala Presiden bersama klub non-Indonesia, menandai pencapaian unik dalam kariernya.
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi dan langsung menyuguhkan drama. Oxford United langsung tancap gas, memberikan tekanan bertubi-tubi kepada lini pertahanan Port FC. Pada menit keempat, Mark Thomas Brannagan nyaris membuka keunggulan bagi Oxford dengan tembakan kerasnya, namun masih melambung di atas mistar gawang Michael Valkesgaard.
Dominasi Oxford United berbuah hasil pada menit kedelapan. Gol Thomas Mark Harris sempat dianulir karena offside, namun keputusan tersebut ditinjau ulang oleh Wasit Firdavs Norsafarov dengan bantuan Video Assistant Referee (VAR). Setelah sekitar satu menit peninjauan, VAR mengonfirmasi keabsahan gol tersebut, membuat Oxford United memimpin sementara 1-0. Tertinggal satu gol, Port FC perlahan mencoba keluar dari tekanan dan mulai membangun serangan balik.
Meskipun Port FC berusaha keras keluar menyerang, ketatnya pertahanan Oxford United dengan dua hingga tiga pemain yang selalu menutup pergerakan membuat mereka kesulitan menembus lini belakang lawan. Peluang emas baru didapatkan Port FC pada menit ke-37 saat berhasil mencuri bola dari lini belakang Oxford, namun sepakan Brayan Perea Vargas masih mampu diblokir pemain bertahan lawan. Di penghujung babak pertama, Port FC akhirnya menyamakan kedudukan. Teerasak Poeiphimai mencetak gol krusial pada menit ke-44 melalui serangan cepat dari sisi kanan, sepakannya tak mampu dihalau kiper Oxford United, Matthew Robert Ingram. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum, menjanjikan babak kedua yang tak kalah seru.
Babak kedua dibuka dengan kejutan dan tantangan baru. Hujan deras yang mengguyur Stadion Si Jalak Harupat ternyata mengubah dinamika permainan secara drastis. Genangan air di beberapa area lapangan membuat laju bola menjadi tidak lancar. Port FC lebih sigap beradaptasi dengan kondisi lapangan yang sulit ini, mengandalkan umpan-umpan panjang yang efektif. Hanya tiga menit setelah jeda, Brayan Perea Vargas berhasil memanfaatkan situasi tersebut. Ia sukses mengecoh pemain belakang Oxford dan kembali menjebol gawang Ingram, membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk Port FC.
Namun, keunggulan Port FC tak bertahan lama dalam hal jumlah pemain. Pada menit ke-52, Tanaboon Kesarat harus diganjar kartu merah oleh wasit Firdavs Norsafarov setelah melakukan tekel keras terhadap salah satu pemain Oxford. Kondisi lapangan yang semakin parah akibat genangan air membuat laga sempat terhenti selama 20 menit. Petugas sigap membersihkan lapangan sebelum pertandingan kembali dilanjutkan.
Meskipun bermain dengan 10 orang dan kondisi lapangan yang sulit, Port FC menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Oxford United, yang unggul jumlah pemain, mencoba memanfaatkan setiap kesempatan. Serangan demi serangan dilancarkan, terutama dari sektor sayap melalui umpan-umpan silang, namun disiplinnya pertahanan Port FC mampu mematahkan setiap upaya. Asnawi Mangkualam, yang menjadi sorotan, juga sempat mengalami insiden tekel keras dari Louie Joseph Sibley pada menit ke-57, yang berbuah kartu kuning bagi pemain Oxford tersebut.
Memasuki pertengahan babak kedua, Oxford lebih banyak mengandalkan umpan jauh karena genangan air, namun upaya mereka belum membuahkan hasil. Port FC, dengan kedisiplinan pertahanan dan strategi umpan panjang, berhasil mematahkan setiap upaya Oxford. Bahkan, menjelang akhir pertandingan, Port FC nyaris memperlebar keunggulan. Sepakan Matheus Antonio De Sousa Santos pada menit ke-88, setelah mendapat umpan matang dari Suphanan Bureerat, berhasil ditepis kiper Oxford United.
Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, skor 2-1 untuk keunggulan Port FC tetap bertahan, memastikan gelar juara Piala Presiden 2025 menjadi milik mereka. Kemenangan ini tak hanya membawa trofi prestisius, tetapi juga hadiah uang tunai sebesar Rp 5,5 miliar bagi Port FC. Sementara itu, Oxford United sebagai *runner-up* berhak membawa pulang Rp 3 miliar. Sebelumnya, Dewa United juga telah mengamankan posisi ketiga setelah mengalahkan Liga Indonesia All Stars.