Ragamharian.com – , Brussels – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ratifikasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan ditandatangani pada kuartal ke-III tahun ini di Jakarta.
Airlangga mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa membahas IEU-CEPA selama kunjungan di Brussels, Belgia.
Politikus Partai Golkar ini mengatakan, IEU-CEPA sudah memasuki tahun ke-10 dengan lebih dari 19 putara pembicaraan. Namun ia mengatakan seluruh pembahasan sudah selesai dan menunggu ratifikasi.
“Nanti akan ada penandatanganan di kuartal ke-III tahun ini dan di Jakarta. Tapi kita tunggu pengumuman dari Presiden. Jadi kita tidak, tidak spilll-spill (bocoran),” kata Airlangga dalam keterangan resminya dari Brussels, Belgia, 12 Juli 2025.
Airlangga mengatakan negosiasi IEU-CEPA tidak ada kendala. Namun situasi geopolitik sedikit menghambat. Menurut Airlangga, Indonesia dianggap sebagai mitra strategis Eropa karena melihat proses masuk anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
“Sehingga kita dianggap sudah mulai menjadi like-minded countries,” katanya.
Di samping itu, Airlangga mengatakan Eropa melihat ekonomi Indonesia terus meningkat. Apalagi peran Indonesia di regional ASEAN dilihat sangat kuat dan menjadi jangkar di kawasan tersebut.
Negosiasi IEU-CEPA dimulai pada 2016 dan telah berlangsung dalam 19 putaran. Pembahasan perjanjian ini telah dimulai sejak masa Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Pada Jumat, 11 Maret 2016, Darmin memimpin rapat koordinasi penyusunan scoping paper sebagai acuan negosiasi. Dokumen tersebut mencakup provisi umum seperti tujuan perjanjian, akses pasar, fasilitas perdagangan, kerja sama ekonomi, dan peningkatan kapasitas.
Putaran pertama perundingan berlangsung pada 20–21 September 2016 di Brussel, Belgia. Putaran kedua digelar di Bali pada 24–27 Januari 2017. Negosiasi terus bergulir di Indonesia maupun wilayah Uni Eropa dalam berbagai pertemuan lanjutan.
Presiden Joko Widodo sempay membentuk gugus tugas percepatan karena perundingan yang berlarut-larut. Gugus tugas diumumkan seusai rapat di Istana Merdeka pada 11 Januari 2023. Pemerintah sempat menargetkan penyelesaian IEU-CEPA pada 2024, sebelum akhir masa jabatan Presiden Jokowi. Namun IEU-CEPA belum juga rampung sampai Jokowi lengser.
Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Mengapa BRICS Menghambat Lobi Indonesia Negosiasi Tarif Trump