Kembalinya Penuh Ujian: Luca Marini Finis ke-6 di MotoGP Jerman 2025, Satu-satunya Pembalap Honda yang Bertahan
Pembalap Honda HRC Castrol, Luca Marini, berhasil menorehkan pencapaian luar biasa di Seri ke-11 MotoGP Jerman 2025. Di tengah balapan yang penuh drama dan ujian berat di Sachsenring, Saxony, Jerman, Minggu (13/7/2025), Marini menjadi satu-satunya pembalap dari skuad Honda yang sukses melintasi garis finis, mengamankan posisi keenam.
Tantangan bagi Honda sangat nyata dalam balapan tersebut. Rekan setim Marini di HRC, Joan Mir, dan pembalap LCR Honda Castrol, Johann Zarco, sama-sama harus tersingkir dari lintasan akibat kecelakaan. Sementara itu, Somkiat Chantra, pembalap pabrikan Sayap Emas lainnya, telah absen sejak awal pekan karena cedera, menambah daftar panjang kesulitan tim tersebut.
Meskipun banyaknya insiden yang menimpa pembalap lain sedikit menguntungkan posisi akhir adik Valentino Rossi itu, pencapaian terbesar bagi Marini adalah kemampuannya menuntaskan balapan tanpa cedera tambahan, bahkan setelah melewati 30 putaran yang menguras energi. Seri Jerman ini sendiri menjadi penanda kembalinya Marini setelah absen di tiga seri balap sebelumnya akibat kecelakaan mengerikan dalam tes privat untuk Suzuka 8 Hours pada akhir Mei lalu.
Sepanjang balapan, terutama di sirkuit Sachsenring yang berlawanan arah jarum jam, tantangan utama Marini datang dari kebugaran fisiknya yang belum pulih sepenuhnya. Ia kerap terlihat mengangkat kaki kanannya saat melintasi tikungan kiri, gestur yang menunjukkan upaya meregangkan badan di tengah tekanan balapan yang cukup menguras tenaga. Beberapa aksinya bahkan sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan komentator MotoGP, yang mengira Marini hampir terjatuh saat menahan keseimbangan tubuhnya.
Menjelaskan perjuangannya, Luca Marini mengungkapkan kepada Speedweek, “Pada suatu titik, rasa nyeri di punggung saya begitu parah sehingga saya perlu meregangkan badan sebisa mungkin.” Ia menambahkan, “Saya juga mencoba-coba posisi duduk saya, dengan sedikit lebih bersandar pada tangki.” Beruntungnya, dengan bantuan tim medis, Marini bisa bertahan. “Selebihnya, berkat dukungan dari Clinica Mobile dan obat pereda nyeri, semuanya berjalan cukup baik,” jelas pembalap bertubuh jangkung itu.
Mampu finis sebagai satu-satunya pembalap Honda dalam kondisi fisik yang tidak nyaman, Marini membuktikan bahwa ia masih memiliki semangat juang yang tinggi dan potensi untuk bersaing. Bahkan di awal balapan, sebelum banyaknya pembalap yang terjatuh, ia sudah menunjukkan kecepatan yang menjanjikan di rombongan tengah.
Marini sendiri mengaku puas dengan penampilannya. “Di awal balapan, motor tidak sebagus di akhir balapan, tetapi saya masih bisa memulai dengan baik,” kata Marini. “Saya sangat senang, dengan bagaimana semuanya berjalan dan performa saya.” Ia juga mengakui adanya sedikit keberuntungan. “Saya juga sedikit beruntung, karena ban depan mulai sedikit aus di pertengahan balapan, tetapi saya berhasil menghindari kesalahan,” pungkasnya.
Red Bull Rookies Cup 2025 – Attitude-nya Bikin Takjub, Komentator Terpukau dengan Cara Veda Menang di Sachsenring
MotoGP Jerman 2025 – Francesco Bagnaia Senang tapi Tidak Puas Dapat Warisan Podium: Saya Selalu Finis di Posisi Ke-3