Tiga Dewa Adventure Lawan Hoaks Booking Lahan Camp via Hukum

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polemik “Booking Lahan Camp” di Gunung Memanas: Tiga Dewa Adventure Indonesia Siap Tempuh Jalur Hukum Atas Berita Hoaks

JAKARTA, KOMPAS.com – Operator wisata pendakian gunung ternama, Tiga Dewa Adventure Indonesia, mengambil langkah tegas dengan menyatakan kesiapan menempuh jalur hukum. Keputusan ini diambil menyusul maraknya penyebaran berita hoaks terkait tuduhan “booking lahan camp” yang merugikan nama baik perusahaan dalam menjalankan bisnis *open trip* pendakian di sejumlah gunung populer di Indonesia.

Dalam surat klarifikasi resmi yang diunggah melalui akun Instagram perusahaan pada Senin awal pekan ini, Tiga Dewa Adventure Indonesia dengan tegas menyatakan, “Kami melindungi hak hukum kami untuk menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab karena telah menyebarkan berita bohong/hoaks yang menimbulkan kegaduhan di berbagai kalangan.” Tuduhan yang beredar luas di media sosial ini menyudutkan Tiga Dewa Adventure Indonesia sebagai pihak yang melakukan praktik “booking lahan camp” di gunung, bahkan berujung pada dugaan pengusiran pendaki lain.

Dikonfirmasi oleh KompasTravel pada Senin malam, M. Rifqi Maulana (32), pemilik Tiga Dewa Adventure Indonesia, menegaskan bahwa langkah hukum ini akan ditujukan kepada siapa pun yang tidak mampu membuktikan tuduhan mereka di media sosial. Rifqi menekankan bahwa kabar bohong ini sangat merugikan bisnis dan reputasi perusahaannya. “Karena kan salah satunya pencemaran nama baik juga ya,” ujarnya, menggarisbawahi dampak serius dari isu tersebut.

Kesiapan menempuh jalur hukum ini bukan tanpa dasar; Rifqi telah berkonsultasi intensif dengan tim pengacara untuk memastikan langkah yang tepat. Sebagai bentuk transparansi dan upaya klarifikasi, Tiga Dewa Adventure Indonesia juga telah membuka narahubung via WhatsApp di nomor 0895-3280-93337, mempersilakan siapa saja yang memiliki informasi atau bukti terkait pemberitaan yang merugikan untuk menghubungi mereka.

Rifqi juga secara khusus mengimbau para konten kreator dan pemilik akun media sosial agar segera men- *take down* konten-konten yang memuat informasi tidak benar, menyudutkan, dan merugikan Tiga Dewa Adventure Indonesia. “Konten-konten tersebut terlalu menyudutkan. Jika memang ada kesalahan di pihak kami, mohon informasinya dikirimkan melalui narahubung yang tersedia, bisa berupa foto atau video yang menjadi bukti,” jelas Rifqi, menunjukkan kesediaan untuk mengevaluasi jika ada bukti konkret.

Sejauh ini, Rifqi mengamati bahwa sejumlah akun media sosial bertema pendakian, maupun akun pribadi, turut menyebarkan narasi yang menyudutkan Tiga Dewa Adventure Indonesia. Meskipun demikian, pintu penyelesaian secara kekeluargaan tetap terbuka lebar. Rifqi menegaskan bahwa jalur hukum akan menjadi pilihan terakhir jika pihak-pihak terkait tidak menunjukkan itikad baik atau membuat klarifikasi atas informasi yang mereka sebarkan. Pihaknya kini tengah gencar melakukan pemantauan ketat di platform media sosial untuk mengidentifikasi penyebaran hoaks ini.

Secara tegas, Rifqi membantah tuduhan praktik “booking lahan camp” yang berujung pada pengusiran pendaki. Ia menjelaskan bahwa video-video yang beredar dan menyudutkan perusahaannya seringkali disebut berlokasi di beberapa gunung favorit pendaki seperti Gunung Slamet, Sumbing, Rinjani, dan Lawu. “Kami ingin memberikan klarifikasi agar berita tidak semakin liar. Tidak ada sama sekali praktik monopoli, blokade, atau ‘booking lahan camp’ oleh Tiga Dewa. Ini bisa dibuktikan,” tegas Rifqi, seraya menekankan bahwa sistem dan kinerja timnya selalu berjalan profesional.

Rifqi menyatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan beberapa pemilik video yang diduga menyudutkan perusahaannya. Lebih jauh, investigasi internal dan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tim pemandu di lapangan juga telah dilakukan. Ia memastikan bahwa sistem operasional dan etos kerja tim Tiga Dewa Adventure Indonesia berjalan sesuai standar, jauh dari narasi negatif yang beredar. “Dari berbagai video yang tersebar, tidak ada satu pun bendera atau bukti yang menunjukkan kami mengusir pendaki. Kami sangat *fair-fair-an*. Namun, kami menyadari kekhawatiran publik jika kami tidak segera memberikan klarifikasi, sehingga isu ini bisa berkembang tak terkendali,” tambahnya.

Dalam pandangan Rifqi, banyak operator wisata pendakian lain juga menawarkan *open trip* serupa. Oleh karena itu, ia merasa tuduhan yang terarah spesifik pada Tiga Dewa Adventure Indonesia ini sangat menyudutkan dan tidak berimbang.

Polemik ini mencuat setelah sebuah video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan seorang pendaki diminta pindah dari area perkemahan di gunung. Pendaki tersebut, melalui akun Instagram @luluvitaaasa_, menceritakan pengalamannya pada Senin awal pekan ini: “Tadi kita sudah pasang tenda di sini, terus katanya sudah dibooking, terus kita diusir, dari tenda yang sudah jadi di sini, pindah ke sebelah sini.” Ia menambahkan bahwa insiden tersebut terjadi di Pos Plawangan 2 Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Meskipun sudah bertanya kepada porter pendaki di lokasi, ia didatangi dan dimarahi oleh porter lain yang mengklaim area tersebut sudah di- *booking* oleh rekannya, sehingga ia dan teman-temannya terpaksa mencari lokasi lain.

Video ini sontak memicu reaksi berantai di kolom komentar, dengan banyak netizen secara serentak menyerbu akun @tigadewaadventureindonesia dan melontarkan hujatan. Komentar seperti “lawak lu @tigadewaadventureindonesia” dari akun @apipsupriadi11 dan “@tigadewaadventureindonesia gamau bikin klarifikasi????? lagian lu biar apasih begitu? ngerasa OT keren? KOCAKKK” dari akun @ipandh93 menjadi cerminan sentimen negatif yang meresahkan, meskipun insiden asli tidak secara langsung melibatkan Tiga Dewa Adventure Indonesia. Inilah yang mendorong Tiga Dewa untuk mengambil sikap tegas melawan berita hoaks.

Berita Terkait

Luca Marini Cetak Rekor! Hasil Terbaik di MotoGP Hungaria 2025
Marini Terkejut! Honda Bangkit Pesat di MotoGP, Pujian Mengalir
Mercedes Jual Saham Nissan Rp5,3 Triliun: Dampak Bagi Industri Otomotif?
Kasus Eras: Penculik Pegawai Bank Diduga Tak Terlibat Pembunuhan?
Maryam Abu Daqqa: Jurnalis Foto Gaza Gugur, Liput Serangan Israel
PBB Kecam Serangan Brutal Israel ke Rumah Sakit Gaza: Korban Jiwa Membengkak
Larangan Sidang Tom Lembong: Pakar Hukum UI Angkat Bicara!
Haryanto Budiman Masuk Ring 1 AHY, Jabat Kepala Badan DPP Demokrat

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 12:49 WIB

Luca Marini Cetak Rekor! Hasil Terbaik di MotoGP Hungaria 2025

Rabu, 27 Agustus 2025 - 09:26 WIB

Marini Terkejut! Honda Bangkit Pesat di MotoGP, Pujian Mengalir

Rabu, 27 Agustus 2025 - 01:29 WIB

Mercedes Jual Saham Nissan Rp5,3 Triliun: Dampak Bagi Industri Otomotif?

Rabu, 27 Agustus 2025 - 01:01 WIB

Kasus Eras: Penculik Pegawai Bank Diduga Tak Terlibat Pembunuhan?

Selasa, 26 Agustus 2025 - 19:11 WIB

Maryam Abu Daqqa: Jurnalis Foto Gaza Gugur, Liput Serangan Israel

Berita Terbaru

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah (Pokok.id)

Teknologi

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah

Jumat, 19 Sep 2025 - 09:31 WIB

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB