Kompolnas Soroti Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan: Penyelidikan Mendalam Ungkap Fakta Krusial
JAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kini memfokuskan perhatian pada penanganan kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan. Mohammad Choirul Anam, Komisioner Kompolnas, menegaskan urgensi pendalaman penyebab kematian secara menyeluruh dan transparan.
Anam membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring intensif terhadap kasus ini, bahkan informasi awal telah berhasil dihimpun. “Kami *monitoring* itu, informasi awal sudah kami dapatkan. Memang kami akan turun,” ujar Anam saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (16/7/2025), mengonfirmasi keseriusan Kompolnas dalam penyelidikan.
Dalam upaya mengungkap tabir di balik kematian Arya, Kompolnas akan menelusuri beberapa aspek kunci. Pertama, fokus utama adalah memastikan penyebab kematian, termasuk mendalami apakah ada indikasi bunuh diri atau faktor lain yang melatarinya. Kedua, rekam jejak mendiang diplomat juga menjadi sorotan. Anam menyatakan, tim akan mengecek apakah korban memiliki riwayat atau permasalahan yang berkaitan erat dengan isu bunuh diri.
Tidak berhenti di situ, Kompolnas juga akan menganalisis alat-alat yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian, termasuk perangkat komunikasi pribadi milik Arya. “Alat-alat ini termasuk HP (*handphone*) dan sebagainya. Nah itu akan kami cek,” jelas Anam, sembari menambahkan bahwa informasi awal mengenai konstruksi peristiwa telah mereka peroleh dan kini memerlukan verifikasi lebih lanjut. Penekanan pada peran HP sangat signifikan, mengingat kesulitan pihak keluarga untuk menghubungi Arya. “Ketika Arya susah dihubungin, pertanyaan yang muncul adalah ada apa dengan HP-nya? Apakah dia nggak punya HP? Nggak mungkin kayanya zaman sekarang. Nah, makanya HP-nya akan kita cek,” imbuhnya, menyoroti kejanggalan komunikasi yang terjadi.
Anam lebih lanjut menggarisbawahi bahwa ponsel kerap menjadi alat komunikasi vital bagi seseorang. Ketidakmampuan keluarga menghubungi Arya melalui ponsel mendorong pihak lain untuk melakukan pengecekan, suatu hal yang dianggap Anam “aneh”. Oleh karena itu, Kompolnas akan menelusuri posisi dan kondisi alat komunikasi tersebut guna “membuat terangnya peristiwa”. Selain itu, objek vital lain seperti rekaman CCTV, latar belakang pribadi Arya, serta detail tugas-tugas yang diemban juga akan menjadi bagian integral dari investigasi.
Meski demikian, Anam menyatakan bahwa Kompolnas belum dapat mempublikasikan detail lebih lanjut atau menarik kesimpulan apa pun. Hal ini dikarenakan proses pendalaman dan klarifikasi masih terus berjalan. “Informasi yang masuk ke kami macam-macam. Nah itu yang harus kami klarifikasi,” pungkasnya, menegaskan komitmen Kompolnas untuk mendapatkan gambaran peristiwa yang paling akurat.