PSI RESMI GANTI LOGO: DARI MAWAR KE GAJAH, MENGUKUHKAN FILOSOFI SOLIDARITAS DAN KECERDASAN
Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengukir babak baru dalam perjalanan politiknya dengan resmi mengubah logo partai. Simbol yang sebelumnya dikenal dengan citra tangan memegang bunga mawar kini bertransformasi menjadi representasi gajah, sebuah langkah strategis yang mengisyaratkan visi dan semangat baru.
Pelaksana Tugas Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan bahwa *rebranding* ini merupakan manifestasi dari pembaruan internal dan komitmen PSI untuk menghadirkan napas segar dalam dinamika perpolitikan nasional. “Sederhananya, *rebranding* ini dilakukan dengan penggantian logo,” terang Andy saat konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat PSI, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Pergantian logo yang diluncurkan saat kongres ini diharapkan mampu membawa energi dan arah baru bagi PSI, tidak lagi hanya bergantung pada satu figur sentral untuk mendulang suara dalam pemilihan umum. Dilansir dari situs resmi *psi.id*, logo gajah tersebut sarat akan makna dan filosofi mendalam. Hewan perkasa ini digambarkan dengan dua kombinasi warna yang dominan: tubuh berwarna hitam, sementara kepala dan belalainya berwarna merah, seluruhnya berlatar putih.
Secara universal, gajah disimbolkan sebagai representasi kekuatan, kesetiaan, kemakmuran, pengetahuan, dan kebijaksanaan. Nilai-nilai luhur inilah yang kini diinternalisasi sebagai identitas dan semangat baru PSI, dengan tujuan untuk semakin relevan dan dekat dengan masyarakat, serta memperjuangkan aspirasi demi terwujudnya Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Kepala gajah yang berwarna merah dengan belalai menggapai langit melambangkan optimisme yang tak tergoyahkan, keberanian untuk bermimpi besar yang diikuti tindakan nyata, serta kegigihan dalam menghadapi segala rintangan. Sementara itu, tubuh dan kaki gajah yang berwarna hitam menegaskan nilai kesetiaan dan solidaritas yang menjadi pondasi utama dalam tubuh partai, di mana ideologi partai menopang semangat solidaritas demi perjuangan terbaik bagi bangsa.
Lebih dari itu, gajah juga dipandang sebagai simbol ilmu pengetahuan, mengisyaratkan bahwa setiap langkah dan gerak partai didedikasikan untuk kemajuan dan peradaban bangsa Indonesia. Andy Budiman menambahkan, gajah adalah makhluk yang bijaksana, lembut, namun teguh. Berdasarkan beragam literatur, gajah merupakan salah satu makhluk dengan karakter solidaritas terkuat. “Jadi sekali lagi gajah adalah simbol sesuatu yang bijaksana, kuat, yang cerdas. Ada istilah kan gajah tidak pernah lupa. Ini adalah salah satu hal positif, hal-hal baik yang akan kami internalisasi menjadi nilai-nilai di dalam kader PSI,” ujar Andy kepada awak media seusai bertemu Mantan Presiden Jokowi di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, pada Kamis, 17 Juli 2025.
Mengenai pilihan warna merah dan hitam, Andy menjelaskan bahwa itu merupakan identitas intrinsik PSI. “Kepalanya merah ya karena memang ada unsur merahnya. Jadi ada putih, merah, dan hitam, estetik juga. Menurut saya kenapa kepalanya yang merah, karena dulu juga logonya merah,” tuturnya.
Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turut hadir dalam Kongres PSI juga memberikan pandangannya terkait logo baru ini. “Logo gajah ini adalah lambang ilmu pengetahuan. Artinya PSI adalah partai cerdas. Anggotanya, kadernya adalah kader-kader yang cerdas, anggota-anggota yang cerdas. Gajah juga melambangkan, selain ilmu pengetahuan juga kebijakan. Tapi yang paling penting, gajah itu kuat dan besar,” kata Jokowi, memberikan bobot pada makna simbolik tersebut.
Penggunaan gajah sebagai logo partai bukanlah hal yang asing di kancah politik global. Partai Republik di Amerika Serikat, misalnya, juga menggunakan gajah sebagai simbol mereka. Seperti dikutip dari *bluestarstrategies.com*, logo gajah pertama kali muncul pada tahun 1864, sepuluh tahun setelah pendirian Partai Republik modern, dalam sebuah gambar surat kabar berjudul “Pastor Abraham” untuk mendukung Abraham Lincoln sebagai calon presiden dari Partai Republik. Gambar tersebut menggambarkan seekor gajah yang sedang berlari, merepresentasikan kemenangan pasukan Union Army dalam Perang Saudara di berbagai negara bagian. Gajah dipilih untuk mencerminkan istilah “melihat gajah”, yang umum digunakan di kalangan tentara Union Army, merujuk pada keterlibatan dalam pertempuran.
Di sisi lain, gambar kepalan tangan dan mawar merah yang sebelumnya menjadi logo PSI, juga memiliki sejarah dan asosiasi yang kuat. Simbol ini banyak digunakan oleh partai-partai buruh dan sosialis di beberapa negara Eropa. Partai Buruh Inggris, misalnya, menggunakan gambar mawar merah sebagai logo partai mereka. Bunga mawar sangat identik dengan ideologi sosialisme yang memperjuangkan hak-hak kaum pekerja di seluruh dunia. Dengan demikian, pergantian logo ini tidak hanya sekadar estetika, melainkan juga pergeseran narasi dan positioning PSI dalam lanskap politik Indonesia.
Oleh Ervana Trikarinaputri dan Septhia Ryanthie