Ragamharian.com – , Jakarta – Ahli geologi menemukan kolam termal baru di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Kolam termal itu memiliki air biru pucat dan dikelilingi oleh bebatuan yang tertutup lumpur berpasur abu-abu muda. Menurut United States Geological Survey (USGS), kolam tersebut kemungkinan terbentuk karena ledakan hidrotermal.
Dalam keterangan tertulis USGS pada 14 Juli 2025, kolam termal itu terletak di sub-cekungan Geyser Norris, yang merupakan area termal terpanas dan tertua di taman nasional tersebut. Ilmuwan yang sedang melakukan pemerliharaan rutin di area tersebut menemukan kolam itu pada April 2025. Diameternya sekitar 4,5 meter dan 30 centimeter di bawah tepinya, sedangkan suhunya mencapai 40 derajat celcius.
Penyebab munculnya mata air
Para ahli geologi meyakini mata air tersebut terbentuk akibat ledakan hidrotermal, yaitu ketika air panas di dalam gunung berapi meletus menjadi uap, memecah batuan, dan melemparkannya ke udara. Ledakan hidrotermal terjadi antara Desember 2024 hingga Februari 2025.
Dikutp dari Travel+Leisure, para ahli geologi menemukan lubang tersebut pada bulan April setelah mengunjungi lokasi tersebut untuk pertama kalinya sejak musim gugur lalu. Kolam itu dikelilingi oleh bebatuan kecil yang tertutup lumpur berpasir abu-abu muda. Sisi-sisi kolam juga tampak memiliki dua lapisan yang terbuka.
Keberadaan bebatuan dan lapisan air tersebut merupakan bukti adanya ledakan hidrotermal, menurut USGS. Citra satelit menguatkan temuan bahwa lubang tersebut terbentuk pada Desember 2024 dan akhirnya terlihat sepenuhnya terbentuk pada 13 Februari.
Ledakan hidrotermal
Ledakan hidrotermal cukup umum terjadi di seluruh Taman Nasional Yellowstone, Faktanya, jalur pendakian Biscuit Basin masih ditutup setelah letusan yang terjadi di sana pada Juli 2024. Area tersebut terletak di dekat destinasi wisata populer, Old Faithful.
Fitur termal terbaru di Norris Geyser Basin, mungkin area paling dinamis di Taman Nasional Yellowstone, menunjukkan spektrum cara fitur hidrotermal berevolusi. Beberapa terbentuk selama episode perubahan yang singkat dan dahsyat. Sedangkan yang lain mungkin terbentuk jauh lebih bertahap seperti kolam terbaru. i
Ledakan hidrotermal terbaru ini menghasilkan keajaiban alam baru, tetapi dalam beberapa kasus, letusan tersebut bisa mematikan. Di El Salvador, sebuah letusan pada tahun 1990 mengakibatkan lebih dari 20 kematian dan cedera, menurut laporan dari Observatorium Gunung Berapi Yellowstone.
Larangan berendam
Sumber air panas biasanya sering menjadi tempat berenang yang populer bagi pengunjung taman nasional. Tapi sumber air panas yang baru-baru ini ditemukan di Cekungan Geyser Norris di Yellowstone kemungkinan besar tidak memungkinkan untuk berendam.
National Park Service (NPS) mengatakan air di mata air panas taman ini seringkali mencapai titik didih, sehingga pengunjung tidak dibolehkan di dalam kolam. Di sisi lain, danau dan sungai di dataran tinggi taman ini biasanya memiliki air dingin yang dapat menimbulkan risiko hipotermia. Taman Nasional, Yellowstone memiliki tempat berenang yang sangat terbatas karena suhu air yang ekstrem.
Pilihan editor: 8 Destinasi Wisata Paling Berbahaya di Amerika Serikat