Ragamharian.com – , Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan Indonesia bahwa tarif impor Indonesia diturunkan menjadi 19 persen dari semula 32 persen pada Selasa, 15 Juli 2025.
Dari sisi perdagangan, posisi Indonesia relatif lebih dominan dibanding Amerika Serikat. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan neraca dagang Indonesia dengan negeri Abang Sam surplus sebesar US$ 14,52 miliar pada 2024. Neraca positif ini terjadi dalam lima tahun berturut-turut.
Dalam dunia perdagangan internasional, istilah neraca perdagangan menjadi indikator penting dalam menilai kesehatan ekonomi suatu negara. Salah satu kondisi yang sering menjadi sorotan adalah defisit neraca perdagangan, terutama dalam hubungan dagang bilateral antara dua negara. Lalu, apa sebenarnya defisit neraca perdagangan itu?
Dikutip dari Investopedia, neraca perdagangan catatan transaksi ekspor dan impor sebuah negara. Neraca perdagangan juga digunakan untuk membantu para ekonom dan analis memahami kekuatan ekonomi suatu negara dalam kaitannya dengan negara lain. Dalam era globalisasi ini neraca perdagangan tidak hanya penting, tetapi juga menjadi hal yang tidak bisa dihindari.
Menurut Jurnal Pengaruh Kurs, Konsumsi Pemerintah Dan Net Foreign Asset Terhadap Neraca Perdagangan Di Negara-Negara Asean, neraca perdagangan dikatakan defisit apabila nilai ekspornya lebih kecil dari impornya dan dikatakan surplus bila ekspor barang lebih besar dari impornya. Sedangkan dikatakan neraca perdagangan yang seimbang jika nilai ekspor sama dengan nilai impor yang dilakukan negara tersebut.
Defisit perdagangan terjadi ketika suatu negara mengimpor lebih banyak barang dan jasa dari negara lain dibandingkan dengan yang diekspornya ke negara tersebut. Dengan kata lain, nilai uang yang dikeluarkan untuk membeli barang asing lebih besar daripada uang yang diperoleh dari penjualan barang ke luar negeri.
Misalnya, Indonesia mengimpor barang dari Amerika Serikat senilai 10 miliar USD, tetapi hanya mengekspor barang ke Amerika Serikat senilai 6 miliar USD, maka Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 4 miliar USD terhadap Amerika Serikat.
Dalam beberapa kasus, neraca perdagangan berkorelasi dengan stabilitas politik negara karena menunjukkan tingkat investasi asing yang terjadi di sana. Secara khusus, defisit perdagangan yang berkepanjangan dapat menyebabkan utang luar negeri, di mana suatu negara harus membayar bunga.
Faisal Javier berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Apa Saja Komoditas Pertanian yang Masuk dalam Kesepakatan Tarif Impor AS dan Indonesia