Dominasi Ducati Terancam: Gigi Dall’Igna Waspadai Kebangkitan Aprilia dan KTM di MotoGP 2025
General Manager Ducati, Luigi “Gigi” Dall’Igna, mulai menunjukkan kekhawatiran serius terhadap ancaman yang datang dari para rival utamanya, KTM dan Aprilia. Kecemasan ini mencuat setelah persaingan ketat yang terlihat pada seri MotoGP Ceko 2025, Minggu (20/7/2025), di Autodromo Brno, Republik Ceko.
Hasil balapan utama di Brno cukup mengejutkan bagi tim Borgo Panigale. Hanya dua pembalap Ducati yang berhasil finis di posisi 10 besar, yakni Marc Marquez yang sukses meraih podium pertama dan Francesco Bagnaia di urutan keempat. Angka ini terbilang minim dibandingkan dominasi Ducati yang biasanya menempatkan lebih banyak pembalap di posisi lima besar pada seri-seri sebelumnya.
Di sisi lain, kebangkitan pabrikan lain semakin nyata, terutama Aprilia dan KTM. Buktinya, Marco Bezzecchi berhasil mempersembahkan podium bagi Aprilia, sementara Pedro Acosta meraih podium untuk KTM. Situasi ini mengindikasikan pergeseran kekuatan yang patut diwaspadai.
Dall’Igna tak menampik kegelisahannya. “Rival-rival kami sudah mulai menampakkan diri,” ujar Gigi Dall’Igna dengan nada metaforis, seperti dikutip dari *Motosan.es*. “Jadi sekarang waktunya untuk kembali bekerja daripada memikirkan soal liburan. Keunggulan yang kami miliki di awal musim sudah jauh berkurang. Jadi saya pikir sudah waktunya untuk kembali mempelajari segala sesuatu,” tambahnya, menegaskan perlunya evaluasi mendalam.
Meskipun Ducati masih memimpin klasemen tim dan konstruktor dengan total 430 poin, selisih poin mereka dengan para pesaing semakin menipis. Aprilia kini mengantongi 187 poin, sementara KTM membuntuti dengan 175 poin. Perolehan poin yang signifikan dari kedua pabrikan tersebut telah memangkas jarak secara drastis, membuat posisi Ducati tidak lagi seaman sebelumnya.
Kegelisahan Dall’Igna bukan tanpa alasan kuat. Dari kubu Aprilia, terlihat jelas adanya peningkatan performa yang signifikan. Hal ini bahkan dibocorkan langsung oleh Jorge Martin, yang baru saja kembali ke lintasan setelah absen. Ia mengungkapkan pengalamannya mengendarai motor RS-GP yang kini terasa jauh lebih baik.
“Ini benar-benar mengejutkan saya,” tutur Jorge Martin. “Sejak awal, bagian depan selalu sangat bagus. Tapi sekarang saya terkejut karena saya tidak tahu batasnya. Setiap putaran saya melaju sedikit lebih cepat, sedikit lebih cepat.” Martin juga menambahkan, “Dan saya perhatikan, terutama saat memasuki tikungan, saya merasakan sensasi yang luar biasa. Saya bisa mengerem dengan sangat keras.”
Pengakuan Martin ini menyoroti area di mana Aprilia telah membuat kemajuan. “Mungkin inilah yang kurang saya miliki dibandingkan dengan Raul (Fernandez) atau Marco (Bezzecchi). Mereka mampu menghentikan motor dan berbelok dengan sangat tajam,” jelasnya. “Saat itu, saya belum sepenuhnya berani memanfaatkan kemampuan motor. Tapi hari ini, di lap terakhir, saya memperbaiki catatan waktu saya. Itu berarti saya mendapatkan kepercayaan diri itu di setiap lap.” Berkat peningkatan ini, Martin berhasil meraih 9 poin perdana dalam klasemen musim ini, sebuah indikator nyata dari potensi Aprilia.
Dengan performa Aprilia yang semakin matang dan ancaman KTM yang tak bisa dipandang remeh, Ducati kini dihadapkan pada tantangan nyata untuk mempertahankan dominasinya di MotoGP 2025. Persaingan di sisa musim diprediksi akan semakin ketat dan menarik.
