Ambisi Juara Chelsea Makin Membara: Xavi Simons dan Jorrel Hato, Dua Pilar Kunci Penantang Liverpool di Premier League?
Musim panas 2025 tampaknya menjadi panggung ambisi besar bagi Chelsea. Setelah menutup musim 2024–2025 dengan capaian impresif, menduduki posisi ketiga klasemen akhir Premier League dan memastikan tiket Liga Champions, The Blues tak berhenti memperkuat diri. Fokus mereka kini tertuju pada dua talenta muda revolusioner: Xavi Simons dan Jorrel Hato. Jika keduanya berhasil merapat ke Stamford Bridge, tim asuhan Enzo Maresca berpotensi menjelma menjadi penantang serius gelar Premier League musim depan, siap mengancam dominasi Liverpool.
Langkah ambisius ini bukan tanpa dasar. Chelsea baru saja menyelesaikan musim yang luar biasa, hanya terpaut dua poin dari Manchester City di puncak klasemen. Dengan fondasi yang sudah kokoh, pergerakan transfer klub asal London Barat ini jelas menunjukkan tekad mereka untuk naik kasta, dari sekadar pesaing menjadi kandidat juara sejati.
Hingga saat ini, Chelsea telah mengucurkan lebih dari 200 juta Pound Sterling, atau setara Rp4,2 triliun, untuk memperkuat skuad. Mereka sukses memboyong Joao Pedro dari Brighton & Hove Albion dan Jamie Gittens dari Borussia Dortmund, yang menjadi dua rekrutan terbesar sejauh ini. Namun, laporan dari Sports Mole mengindikasikan bahwa pengeluaran masif itu belum usai. The Blues masih berniat memperkuat dua sektor yang dianggap krusial musim lalu: lini belakang yang membutuhkan kestabilan dan lini serang yang haus kreativitas.
Jorrel Hato: Jantung Pertahanan Masa Depan
Fokus utama kemudian bergeser pada Jorrel Hato, bek muda berbakat dari Ajax. Meski baru berusia 19 tahun, Hato telah mencatatkan 111 penampilan senior, baik sebagai bek tengah maupun bek kiri. Kemampuannya yang matang di usia muda membuatnya menjadi target utama The Blues. Ia disebut-sebut telah menyetujui kesepakatan personal dengan Chelsea, dan negosiasi antar klub diperkirakan akan segera rampung.
Kehadiran Hato sangat krusial di jantung pertahanan The Blues. Sejak kepergian Thiago Silva dan Cesar Azpilicueta, lini belakang Chelsea memang belum sepenuhnya stabil. Meskipun telah merekrut Tosin Adarabioyo dari Fulham serta dua bek muda lainnya — Renato Veiga dan Aaron Anselmino — namun keduanya langsung dipinjamkan, bahkan Veiga kini dirumorkan akan hengkang permanen ke Atletico Madrid. Hato dinilai lebih siap secara pengalaman dan mental. Dengan catatan penampilannya di kompetisi Eropa dan liga top Belanda, ia menjadi solusi jangka panjang yang sangat menjanjikan bagi Maresca untuk memperkokoh lini pertahanan.
Xavi Simons: Pelengkap Kreativitas Lini Serang
Tak hanya lini belakang, sektor penyerangan kreatif juga menjadi perhatian utama Chelsea. Nama besar kedua yang tengah didekati adalah Xavi Simons, gelandang serang serbabisa asal Belanda. Jebolan akademi La Masia ini sempat membela Paris Saint-Germain sebelum akhirnya bersinar terang bersama RB Leipzig.
Musim lalu, Simons menorehkan 10 gol dan 6 *assist* dalam 25 pertandingan Bundesliga, menunjukkan produktivitasnya yang luar biasa. Bahkan, di musim sebelumnya (2023–2024), ia juga mencatat 8 gol dan 11 *assist*. Statistik ini menegaskan kemampuan Simons yang tidak hanya kreatif, tetapi juga efisien dalam menyelesaikan peluang. Angka *expected goals* (xG) miliknya yang melampaui ekspektasi sebesar 3,78 menjadi bukti bahwa instingnya di depan gawang sangat tajam.
Chelsea saat ini memang sangat kekurangan sosok gelandang serang produktif. Setelah gagal mempertahankan Jadon Sancho dan melepas Noni Madueke ke Arsenal, celah di lini depan sangat terasa. Simons diyakini bisa menjadi tandem sempurna bagi Cole Palmer, serta memberikan variasi dan dimensi baru dalam skema serangan Maresca yang lebih dinamis.
Sinergi yang Bisa Mengangkat Chelsea ke Level Berikutnya
Di bawah asuhan Enzo Maresca, Chelsea telah menjalani transformasi signifikan dalam struktur permainan mereka. Musim lalu, mereka hanya kebobolan 33 gol, menjadi jumlah ketiga paling sedikit di Premier League, hanya dua gol lebih banyak dari Liverpool. Di sisi ini, kehadiran Hato dapat semakin mempersempit selisih tersebut, menambahkan kekokohan dan pilihan taktis bagi Maresca.
Namun, masalah utama Chelsea musim lalu adalah produktivitas gol. Mereka hanya mencetak 64 gol, terendah di antara tim-tim yang lolos ke Liga Champions. Untuk mengatasi hal ini, selain merekrut Simons, The Blues juga sudah mendatangkan Joao Pedro, Estevao, Liam Delap, dan Jamie Gittens. Kombinasi bakat-bakat baru ini diyakini mampu membawa Chelsea kembali menjadi kekuatan menyerang yang mematikan. Simons, yang fleksibel bermain sebagai *winger* atau gelandang serang, akan memberikan kreativitas vital di sepertiga akhir lapangan, membuka peluang gol yang lebih banyak.
Mampukah Chelsea Menyaingi Liverpool di Perburuan Gelar?
Musim lalu, Liverpool asuhan Arne Slot tampil superior dan menyegel gelar Liga Inggris dengan empat laga tersisa. Mereka mengakhiri musim dengan keunggulan 10 poin atas Arsenal dan 15 poin dari Chelsea. Untuk mengejar ketertinggalan sebesar itu, tentu dibutuhkan peningkatan luar biasa dari The Blues.
Namun, dengan deretan target transfer strategis seperti Hato dan Simons, serta perbaikan kolektif yang sudah dibangun Maresca, Chelsea kini tampak sebagai penantang yang sah. Mereka tidak hanya membeli nama besar, tetapi menggaet pemain yang tepat untuk kebutuhan spesifik dalam tim. Dengan skuad yang semakin dalam, dinamis, serta kestabilan taktik yang mulai terbentuk, Chelsea memiliki peluang besar untuk mempersempit jarak dengan Liverpool dan bahkan bersaing langsung memperebutkan trofi Premier League 2025–2026.
