BBYB Tahan Laba: Bank Neo Commerce Tak Bagi Dividen, Kenapa?

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 4 Juni 2025 - 04:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bank Neo Commerce (BBYB) Putuskan Tak Tebar Dividen, Alokasikan Laba untuk Perkuat Bisnis dan Ekspansi Kredit

JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mengambil langkah strategis dengan memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan krusial ini dicapai dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Selasa, 3 Juni 2025, di Jakarta Selatan.

Seluruh pemegang saham Bank Neo Commerce menyepakati bahwa laba bersih perseroan sebesar Rp19,88 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Dengan demikian, BBYB memilih untuk menginvestasikan kembali keuntungan tahun ini guna memperkuat struktur permodalan dan mendukung rencana ekspansi bisnis jangka panjang, khususnya dalam memperbesar portofolio penyaluran kredit.

Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga menyetujui usulan perubahan penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum terbatas V (PUT V) dan penawaran umum terbatas VI (PUT VI), yang dikenal dengan istilah *rights issue*. Direktur Utama Bank Neo Commerce, Eri Budiono, menjelaskan pada Selasa (3/6/2025) bahwa perubahan ini selaras dengan Rencana Bisnis Perseroan yang berfokus pada peningkatan bisnis, terutama dalam penyaluran kredit.

Lebih lanjut, demi menunjang perkembangan bisnis ke depan dan dengan mempertimbangkan kemajuan teknologi yang begitu dinamis, perseroan memandang perlu adanya direktur yang secara khusus membawahi Teknologi Sistem Informasi. Oleh karena itu, pemegang saham menyetujui perubahan susunan Pengurus Perseroan dengan mengangkat Daniel Armanto sebagai Direktur Teknologi Sistem Informasi PT Bank Neo Commerce Tbk. Pengangkatan ini akan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Keputusan ini menegaskan komitmen Bank Neo Commerce untuk memperkuat fundamental perusahaan. Sebagai informasi, BBYB berhasil membukukan laba bersih senilai Rp19,88 miliar pada tahun 2024, sebuah capaian signifikan mengingat perseroan masih mencatatkan rugi sebesar Rp573,8 miliar pada tahun 2023. Eri Budiono mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi perseroan dalam memperkuat kinerja inti.

“Fokus utama kami di tahun lalu, yaitu memperkuat fundamental bank, meningkatkan kualitas kredit, mempertahankan pendapatan bunga, serta menjalankan efisiensi operasional, telah membuahkan hasil yang positif,” ujar Eri dalam keterangan resminya, Kamis (27/3/2025).

Capaian positif tersebut tercermin dari penyaluran kredit Bank Neo Commerce yang lebih selektif. Meskipun nilai penyaluran kredit pada tahun 2024 tercatat Rp8,82 triliun atau turun dari Rp10,78 triliun pada tahun 2023, strategi ini berhasil menekan rasio kredit bermasalah (NPL). NPL *net* BBYB turun drastis dari 0,95% pada 2023 menjadi 0,30% pada 2024, meskipun NPL *gross* sedikit naik dari 3,3% menjadi 3,73%. Sementara itu, dari sisi total aset, terjadi penurunan dari Rp18,17 triliun pada 2023 menjadi Rp17,41 triliun pada Desember 2024. Perseroan juga berhasil mempertahankan tingkat pendapatan bunga bersih secara tahunan pada 2024 sebesar Rp2,74 triliun, sedikit di bawah posisi tahun 2023 yang mencapai Rp2,90 triliun.

Secara keseluruhan, langkah-langkah yang diambil BBYB melalui RUPST ini menggarisbawahi fokus perseroan pada pertumbuhan berkelanjutan dan penguatan internal, demi menghadapi tantangan pasar dan memaksimalkan potensi bisnis di masa mendatang.

Berita Terkait

Tambang Nikel Ancam Raja Ampat? DPD RI Bereaksi Keras
Iwan Kurniawan Lukminto, Dirut Sritex, Dicekal!
Harga Emas Antam Turun! Cek Harga Terbaru 7 Juni 2025
Rahasia Perawatan Mini Cooper: Panduan Lengkap Pemilik Baru
IHSG Bergantung Damai AS-China & Stimulus? Review Pasar Pekan Ini!
BCA & BRI: Jadwal Operasional Idul Adha 2025 Berubah! Cek di Sini
Indodax Raja Kripto Indonesia: Kuasai 42,83% Transaksi April 2025!
PGAS Bagi Dividen Jumbo Rp4,43 Triliun: Cek Jadwal & Cara Dapatnya!

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 16:39 WIB

Tambang Nikel Ancam Raja Ampat? DPD RI Bereaksi Keras

Sabtu, 7 Juni 2025 - 15:53 WIB

Iwan Kurniawan Lukminto, Dirut Sritex, Dicekal!

Sabtu, 7 Juni 2025 - 14:23 WIB

Harga Emas Antam Turun! Cek Harga Terbaru 7 Juni 2025

Sabtu, 7 Juni 2025 - 14:00 WIB

Rahasia Perawatan Mini Cooper: Panduan Lengkap Pemilik Baru

Sabtu, 7 Juni 2025 - 11:28 WIB

IHSG Bergantung Damai AS-China & Stimulus? Review Pasar Pekan Ini!

Berita Terbaru

Travel

Pantai Tersembunyi Banyuwangi: 2 Jam Perahu dari Muncar!

Sabtu, 7 Jun 2025 - 17:14 WIB

Family And Relationships

Kakak Kim Jong Suk Ancam Hukum Penyebar Rumor Jahat

Sabtu, 7 Jun 2025 - 17:03 WIB

Sports

Hubner Tinggalkan Wolves! Fokus Bela Timnas Indonesia

Sabtu, 7 Jun 2025 - 16:49 WIB

Entertainment

Ria Ricis & Evan DC Music: Pacaran? Rencana Menikah & Restu Moana

Sabtu, 7 Jun 2025 - 16:43 WIB

Finance

Tambang Nikel Ancam Raja Ampat? DPD RI Bereaksi Keras

Sabtu, 7 Jun 2025 - 16:39 WIB